Menjadi Cahaya di Desa: Dedikasi dalam Program TMMD
2 min readJambi – Pada Sabtu malam, 27 Juli 2024, di tengah kesibukan sebagai Satgas TMMD ke-121 Kodim 0415/Jambi, Serda Mai Fairin dan Prada Hijroni Mubaroh Manurung menemukan waktu untuk hal yang sangat berarti.
Mereka mengajar mengaji anak-anak di Masjid Jami’atul Muslimin di Desa Suka Maju. Meski lelah setelah seharian bekerja, dedikasi mereka terlihat jelas saat mereka duduk di antara anak-anak, membimbing mereka dengan sabar dan penuh perhatian.
Keesokan harinya, pada Minggu, 28 Juli 2024, semangat dan dukungan mahasiswa KKN dari Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi memberikan energi positif. Dengan penuh antusiasme, mereka bergabung dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121. Kehadiran mereka menambah warna dan semangat, mempererat hubungan antara warga dan TNI.
Di RT. 05, Desa Suka Maju, suasana gotong royong terasa begitu hangat saat Satgas TMMD dan warga bersama-sama membersihkan Pos Kamling. Dengan canda tawa dan semangat kekeluargaan, mereka memastikan tempat tersebut siap untuk direnovasi. Sehari penuh kerja keras ditutup dengan kepuasan bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang berharga untuk komunitas.
Hari itu, mereka juga melanjutkan kegiatan di RT. 04, Desa Suka Maju, dengan melakukan perehaban Musholah. Satgas dan warga kembali bergotong royong, mengangkat material dan membersihkan area sekitar dengan penuh semangat. Cita-cita mereka sederhana namun mulia: membuat tempat ibadah yang lebih baik untuk komunitas mereka.
Di sisi lain, di RT. 07, Desa Pondok Meja, pengerjaan Sumur Bor menjadi fokus utama. Satgas TMMD dan warga bekerja sama, menggali tanah dengan tekun untuk memastikan setiap keluarga memiliki akses ke air bersih. Usaha keras mereka di bawah terik matahari tidak mengurangi semangat mereka. Setiap tetes keringat menjadi simbol komitmen untuk memperbaiki kualitas hidup di desa tersebut.
Melalui semua kegiatan ini, terlihat jelas betapa dedikasi dan kerja sama dapat mengubah kehidupan masyarakat. Kisah ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang membangun hubungan, saling mendukung, dan membuat perbedaan nyata dalam kehidupan sehari-hari. (**)