Desa Sukamaju Sambut Hangat Tim Wasev TMMD, UMKM Lokal Berikan Cendera Mata Unik
2 min readJambi – Antusiasme terasa di Desa Suka Maju saat rombongan Tim Wasev tiba untuk meninjau program TMMD ke-121 yang digelar oleh Kodim 0415/Jambi.
Kedatangan Mayjen TNI Johanis Payung, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Rachmad, serta Dansatgas TMMD ke-121 Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya disambut dengan penuh semangat oleh masyarakat dan kelompok usaha bersama UMKM desa tersebut.
Para tamu istimewa ini disuguhi dengan cendera mata yang tak biasa—produk-produk khas UMKM Desa Suka Maju berupa minuman dan kue yang berbahan dasar jahe dan kunyit. Tidak hanya menjadi simbol sambutan, cendera mata ini juga menjadi bukti kreativitas dan usaha keras warga desa dalam mengolah sumber daya lokal menjadi produk yang bernilai tinggi.
Mayjen TNI Johanis Payung, dengan senyum hangat, mengungkapkan kepuasannya setelah mencicipi produk-produk tersebut. “Kami merasa puas setelah merasakan minuman dan kue berbahan jahe dan kunyit ini. Rasanya luar biasa dan sangat cocok dinikmati kapan saja. Produk ini bisa menjadi kebanggaan Desa Suka Maju dan dipasarkan tidak hanya di Jambi, tapi juga ke luar daerah,” ujarnya.
Semangat kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan oleh warga Desa Suka Maju tidak hanya dirasakan oleh Mayjen Payung. Ia juga melihat potensi besar dalam kolaborasi antara kelompok usaha bersama dengan Korem serta Kodim Jambi. “Kelompok Usaha Bersama ini bisa menjadi binaan Kodim dan Korem, sehingga produk-produk mereka bisa dipasarkan lebih luas lagi, termasuk di kegiatan-kegiatan besar,” tambahnya.
Peninjauan ke rumah UMKM Desa Suka Maju menjadi momen istirahat bagi Tim Wasev setelah melakukan inspeksi ke lokasi pembangunan fisik dalam program TMMD. Selain menjadi tempat persinggahan, kunjungan ini juga memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat, menunjukkan bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat terus terjalin erat.
Desa Suka Maju hari itu tidak hanya menjadi tuan rumah yang ramah, tetapi juga memberikan inspirasi tentang bagaimana usaha kecil dapat berkembang dengan dukungan dan kerja sama yang kuat. Produk jahe dan kunyit yang mereka hasilkan bukan sekadar cendera mata, tetapi simbol dari kekuatan dan potensi desa yang tak pernah padam. (**)