Pasangan Syukur/Khafid Calon Bupati Merangin Dinilai Belum Memahami Persoalan Lingkungan di Merangin
2 min readJAMBIDAILY MERANGIN – Muhamad Syukur dan khafid Moein pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin nomor urut dua dinilai belum memahami secara komprehensif persoalan yang sedang di hadapi kabupaten Merangin .
Hal itu terlihat dari wawancara bersama sejumlah awak media pasca debat kandidat calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Merangin Tadi malam, Rabu (13/11/2024).
Ketika ditanya terkait perambahan hutan dan penambangan emas secara secara illegal yang juga sempat ditanyakan oleh calon wakil bupati pasangannya Khafid Moen kepada pasangan nomor urut satu Nilwan Yahya saat sesi debat,mantan anggota BPD tiga periode tersebut mengatakan,
“Pertanyaan pak Khafid tadi saat sesi debat terkait tambang illegal itu maksut apa memungkinkan tambang tambang yang dikelola secara illegal sekarang dijadikan menjadi tambang rakyat kalau bisa maka kita siapkan lokasinya biar terkontrol sama pemerintah,hanya saja pasangan sebelah terlalu Baper”Ujarnya,
Sementara itu ketika disinggung terkait maraknya perambahan hutan secara illegal yang terjadi dikabupaten Merangin akhir akhir ini Syukur mengaku tidak tahu.
“Saya ngak melihat kalau ada perambahan hutan saya tidak tahu itu, jadi begini kalau kita mengacu kepada tiga kementerian baik itu kehutanan,badan pertanahan,prinsipnya sepanjang lahan itu ada perkebunan dimasyarakat baik HGU maupun hutan pruduksi harus dilepaskan kepada masyarakat, tapi kalau terkait persoalan perambahan TNKS saya tidak tahu saya tidak punya data soal itu tapi pada prinsifnya TNKS itu tidak boleh diganggu jika terjadi perambahan tentu saya bukan penegak hukum, penegakan hukum ada di kepolisian dan kejaksaan dan ada juga satgas yang dibentuk oleh menteri kehutanan.”Pungkasnya.
Terpisah Rhomadan Salah seorang warga Merangin menyanyangkan jawaban dari calon Bupati nomor urut dua tersabut yang mengatakan tidak mengetahui adanya perambahan hutan secara ugal ugalan yang terjadi di kabupaten Merangin.
“Padahal sudah seharusnya sebagai calon yang akan memimpin sudah seharusnya memahami secara baik apa sebenarnya masalah utama yang sedang dihadapi Merangin dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Rhomadan mengapresiasi debat kandidat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu ikut mengangkat isu lingkungan terutama perlindungan terhadap lingkungan, sebuah ekosistem yang memiliki peran penting bagi keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim yang terus terancam oleh pembukaan lahan untuk perkebunan.
“Pemahaman yang baik tentang persoalan tentu akan melahirkan kebijkan yang baik dan memberikan solusi, hal ini penting mengingat kondisi hutan Merangin yang tidak baik-baik saja,Masyarakat berharap bahwa mereka yang terpilih nantinya bukan hanya akan mengedepankan kepentingan jangka pendek, tetapi juga bersedia untuk bekerja keras dalam melindungi warisan ekologis penting ini demi generasi mendatang,” tutup Rhamadan.***