JAMBIDAILY. COM— Beberapa jam setelah berita tentang tidak diundangnya Tenaga Pendamping Profesional (TPP) dalam agenda Merangin 205 Kopdes + Kelurahan terbit dan viral, beredar undangan dadakan yang dikirimkan panitia melalui pesan WhatsApp. Undangan tersebut berupa salinan tulisan tangan dan disebut-sebut ditandatangani langsung oleh Bupati Merangin.
Acara dijadwalkan berlangsung Senin pagi, 21 Juli 2025, bertempat di Kantor Koperasi Merah Putih Desa Sidorejo, Kecamatan Tabir Lintas.
Dalam tangkapan layar yang diterima jambidaily, tampak isi pesan panitia yang menyertai kiriman undangan sebagai berikut:
“Izin pak, menyampaikan undangan launching koperasi desa merah 21 Juli 2025. Minta tolong diteruskan kepada pendamping dan pendamping lokal desa. Terima kasih,” tulis panitia dalam pesan singkat.
Respons para pendamping pun beragam. Beberapa mengaku mengapresiasi bahwa suara mereka akhirnya tersampaikan, namun banyak juga yang menyayangkan cara dan waktu pengiriman undangan yang dianggap terlalu mendadak.
“Makasih. Pesan kami sudah tersampaikan. Walaupun akhirnya diundang, karena waktu dan jarak, banyak kawan-kawan yang tidak sempat menghadiri. Sudah terlanjur kecewa,” ujar salah satu TAPM kepada jambidaily.
Menurut mereka, ini bukan sekadar soal undangan, tetapi soal penghargaan terhadap proses dan kerja lapangan yang telah mereka jalani sejak awal. “Dari pra-musdes, musedesus, fasilitasi dokumen notaris, semua kami kawal. Tapi ketika hasilnya dipamerkan, kami tak dilibatkan,” kata pendamping lainnya.
Beberapa TPP juga menyatakan bahwa mereka tidak mempersoalkan bentuk undangan, namun tidak bisa memungkiri bahwa kesan “pelengkap setelah viral” begitu terasa.
“Undangan dengan tulisan tangan yang dikirim, meski ditandatangani bupati, tidak bisa menghapus rasa diabaikan. Kami merasa hanya dianggap setelah publik tahu cerita kami,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada penjelasan resmi dari panitia maupun pihak Pemkab Merangin mengenai alasan TPP tidak masuk dalam daftar undangan awal dan mengapa undangan baru dikirim setelah sorotan publik mencuat.(*)













