POLHUKAM

Pertengkaran di Pondok Sunyi, Berakhir Hilangnya Dua Nyawa

×

Pertengkaran di Pondok Sunyi, Berakhir Hilangnya Dua Nyawa

Sebarkan artikel ini

JAMBI DAILY. COM-Awan kelabu menggantung rendah di langit Dusun Sungai Dilin, Desa Koto Rami, Kecamatan Lembah Masurai, Kamis siang (7/8/2025). Di tengah hamparan kebun kopi yang biasanya hanya diwarnai suara serangga dan desir angin, sore itu warga dikejutkan kabar: seorang perempuan muda ditemukan tewas di bawah pondok kebun.

Perempuan itu adalah Wina Elisti (17). Dia datang dari Bengkulu bersama suaminya, Rezan Satriawan, untuk mengurus kebun kopi milik warga. Mereka hidup sederhana di sebuah pondok kayu jauh dari keramaian, tanpa pernah terdata sebagai warga setempat.

Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, suasana hening berubah mencekam. Aldo (44), warga yang juga bekerja di kebun sekitar, didatangi Rezan sambil menggendong anaknya. Tubuhnya penuh darah. Dengan suara terguncang, Rezan mengatakan bahwa istrinya sudah meninggal akibat pertengkaran di antara mereka.

Warga bergegas menuju pondok. Di sana, Wina tergeletak tak bernyawa. Ada luka di kepala dan tanda-tanda penganiayaan. Jenazahnya segera dibawa ke Puskesmas Pasar Masurai untuk visum, sementara Rezan yang juga terluka parah dirujuk ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko. Polisi kemudian mengamankan barang bukti: sebilah pisau dan sebatang kayu.

Kasubsi Penmas Polres Merangin, AIPTU Ruly S.Sy., M.H., menjelaskan bahwa setelah menganiaya istrinya, Rezan mencoba mengakhiri hidup dengan meminum racun, melukai tubuhnya sendiri, dan memukul kepala dengan benda tumpul. “Namun pada Jumat (8/8/2025) pukul 06.18 WIB, Rezan dinyatakan meninggal dunia di RSUD Bangko,” ujarnya.

Pondok kayu di tengah kebun kopi itu kini kosong, hanya menyisakan jejak pertengkaran yang merenggut nyawa dua insan sekaligus, meninggalkan anak mereka yang masih kecil tanpa orang tua. Hingga jenazah keduanya dipulangkan ke Bengkulu, belum jelas apa motif yang melatarbelakangi pertengkaran pasangan muda yang mengais rezeki jauh dari kampung halamannya.(*)