JAMBIDAILY.COM – Penutupan Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer Tersebar Korem 042/Gapu digelar di Balai Prajurit Korem 042/Gapu, Senin (22/9/2025). Komandan Korem (Danrem) 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto, S.E., M.Sc menegaskan, momen penutupan ini bukan akhir dari proses, melainkan awal dari tanggung jawab besar yang harus dipikul para kader pelatih.
Dalam sambutannya, Heri Purwanto menyampaikan rasa syukur karena seluruh rangkaian latihan yang berlangsung selama tiga bulan dapat terlaksana dengan baik.
Menurutnya, latihan ini merupakan implementasi perintah pimpinan TNI AD dalam rangka membekali prajurit dengan keterampilan bela diri militer sekaligus melestarikan budaya bangsa.
“Tujuan utama latihan ini adalah membekali prajurit dengan keterampilan bela diri militer, sekaligus melestarikan pencak silat sebagai warisan luhur Nusantara,” ujar Heri.
Heri menekankan agar ilmu yang telah diperoleh tidak berhenti pada para peserta, melainkan ditularkan ke satuan masing-masing. “Penutupan ini bukan akhir dari latihan, tetapi awal dari tanggung jawab besar kalian sebagai kader pelatih. Segera tularkan ilmu yang kalian peroleh kepada prajurit di satuan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan secara menyeluruh,” katanya.
Lebih jauh, ia berharap para kader pelatih juga dapat menjaring bibit potensial untuk berprestasi di arena pencak silat, baik di tingkat internal TNI maupun dalam kompetisi nasional.
“Semua itu dapat terwujud dengan kesungguhan dan keikhlasan kalian dalam menjalankan tugas. Jadikan latihan ini sebagai awal pengabdian dalam menjaga tradisi, meningkatkan kemampuan bela diri, sekaligus membanggakan satuan TNI AD,” pungkasnya.
Acara penutupan turut dihadiri para Kasi Korem 042/Gapu, Dandim 0415/Jambi, para Dan/Kabalak Aju Korem 042/Gapu, Ka Korum Yonif 142/KJ, serta seluruh peserta latihan.
Dengan keberadaan para kader pelatih pencak silat militer, diharapkan kemampuan prajurit Korem 042/Gapu semakin terasah, memperkuat profesionalisme, dan menjaga jati diri TNI sebagai tentara rakyat yang berakar pada budaya bangsa.**
