IPTEKJURNAL PUBLIK

Peran Multikulturalisme Dalam Pendidikan di Indonesia

×

Peran Multikulturalisme Dalam Pendidikan di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Oleh : Hasanah (*)

MULTIKULTURALISME adalah pandangan, ideologi, atau kebijakan yang menekankan penerimaan, pengakuan, dan apresiasi terhadap adanya keragaman budaya, etnis, agama, dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat.

Konsep ini mendorong kesetaraan hak dan kesempatan bagi semua kelompok budaya dan menciptakan lingkungan di mana komunitas yang beragam dapat berkembang bersama, bukan hanya hidup berdampingan, tetapi juga berinteraksi.

Alasan saya mengambil topik ini adalah negara multikultural yang kaya akan keragaman, dan pendidikan multikultural penting untuk: mencegah konflik, memperkuat persatuan bangsa melalui pemahaman Bhinneka Tunggal Ika, mempersiapkan peserta didik menghadapi globalisasi, serta menanamkan nilai toleransi, empati, dan kesetaraan.

Pendidikan ini juga membantu siswa menghargai perbedaan dan mengembangkan pemahaman kritis terhadap budaya lain.

Pendidikan multikulturalisme tidak hanya terbatas pada pendidikan formal di sekolah atau perguruan tinggi. Ia juga mencakup pendidikan non-formal dan informal yang terjadi di masyarakat.

Keluarga, komunitas, media, dan berbagai institusi sosial lainnya memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai multikulturalisme kepada masyarakat luas (Parekh, 2018).

Salah satu tantangan utama dalam implementasi pendidikan multikulturalisme di Indonesia adalah keberagaman kondisi sosial, ekonomi, dan geografis masyarakat.

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan bahasa daerah, realitas tersebut secara positif menggambarkan kekayaan masyarakat yang bertipe pluralis. Namun dalam hal ini juga menyimpan potensi konflik yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai sebuah prinsip multikulturalisme bukan sebuah dogma yang statis, tetapi adalah proses yang dinamis. Memaknai diri dan orang lain dalam konteks yang terus berubah adalah proses yang membuat setiap orang terus belajar dari pengalaman kebersamaan untuk terus memperbaiki diri dalam haL memperlakukan orang lain yang didasari oleh nilai-nilai keadilan sosial.

Sebaliknya perubahan dalam pandangan dan cara-cara memperlakukan perbedaan bukan berarti, setiap pribadi kehilangan pemaknaan terhadap diri sendiri. Setiap individuI justru harus mengenali dan memiliki identitas pribadi yang kuat dengan sistem nilai yang jelas, namun tidak untuk merendahkan orang lain.

Namun sebaliknya keberagaman yang terjadi pada suatu bangsa memilikiancaman dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan yang disebabkan dari bentuk keberagaman seperti konflik etnis yang diakibatkan karena perselisihan budaya dan masalah karena kepentingan ekonomi atau politik. Bentuk-bentuk permasalahan tersebut dapat memicu bahkan menghancurkan stabilitas suatu negara.

Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Pengertian kebudayaan menurut para ahli sangat beragam, namun dalam konteks ini kebudayaan dilihat dalam perspektif fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.

Dalam konteks perspektif kebudayaan tersebut, maka multikulturalisme adalah ideologi yang dapat menjadi alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya (Suparlan, 2002).

Multikulturalisme mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002).

Multikulturalisme memandang sebuah masyarakat mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat yang coraknya seperti sebuah mosaik.

Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan seperti sebuah mosaik tersebut (Suparlan, 2002).

 Peran Pendidikan dalam Konteks Multikultural Pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung terus-menerus dan tidak memiliki akhir, yang bertujuan untuk menciptakan generasi masa depan yang berkualitas, berlandaskan pada nilai-nilai budaya bangsa, serta Pancasila.

Dalam hal ini, Pendidikan Kewarganegaraan memegang peranan penting dalam menanamkan kesadaran kebangsaan dan kesadaran bernegara kepada anak muda. Dengan pendekatan multikultural, para pelajar diajarkan untuk menghormati perbedaan budaya, suku, agama, dan latar belakang sosial yang beragam, sehingga tercipta kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai alat untuk menanamkan nilai

Peran multikulturalisme dalam pendidikan Indonesia sangat penting karena Indonesia merupakan negara dengan keberagaman budaya, agama, dan etnis yang tinggi. Pendidikan multikulturalisme bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai perbedaan, sehingga siswa dapat hidup berdampingan secara harmonis.

1.Tujuan Pendidikan  multikulturalisme

Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat diidentifikasikan menjadi (D.J. Skeel, 1995): 1) untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam; 2) Untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan; 3) memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya; 4) untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.

Secara Konseptual; pendidikan multikultural menurut Gorsky mempunyai tujuan dan prinsip sebagai berikut: 1) setiap siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan prestasi mereka; 2) siswa belajar bagaimana belajar dan berpikir secara kritis; 3) mendorong siswa untuk mengambil peran aktif dalam pendidikan, dengan menghadirkan pengalaman–pengalaman mereka dalam konteks belajar; 4) mengakomodasikan semua gaya belajar siswa; 5) mengapresiasi kontribusi dari kelompok– kelompok yang berbeda; 6) mengembangkan sikap positif terhadap kelompok-kelompok yang mempunyai latar belakang yang berbeda; 7) untuk menjadi warga negara yang baik di sekolah maupun di masyarakat; 8) belajar bagaimana menilai pengetahuan dari perspektif yang berbeda; 9) untuk mengembangkan identitas etnis, nasional dan global; dan 10) mengembangkan ketrampilanketrampilan mengambil keputusan dan analisis secara kritis sehingga siswa dapat membuat pilihan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kasus Multikultural di Indonesia

Permasalahan multikulturalisme di Indonesia masih sering terjadi di beberapa daerah. Keberagaman di Indonesia berpotensi memicu perpecahan yang tertuju pada kekerasan, perusakan, pembakaran, penganiayaan, penyerangan, intimidasi, dan berujung penangkapan.

Akibatnya sering terjadi kesenjangan dalam aspek kemasyarakatan, kesenjangan perekonomian, perdebatan minoritas dan mayoritas, pribumi dan non pribumi, dan berbagai permasalahan yang mengarah ke Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA). Beberapa contoh kasus

3. Manfaat Pendidikan Multikulturalisme:

– Membantu siswa memahami dan menghargai budaya lain

– Meningkatkan kemampuan siswa untuk hidup berdampingan secara harmonis

– Mempromosikan sikap moderat dan toleran dalam beragama

– Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif

4. Implementasi Pendidikan Multikulturalisme:

– Mengintegrasikan nilai-nilai multikulturalisme dalam kurikulum

– Menggunakan metode pembelajaran yang inklusif dan partisipatif

– Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan keragaman budaya

– Membangun kesadaran dan pemahaman tentang keragaman budaya dan agama melalui pendidikan kewarganegaraan

5. Tantangan dalam Implementasi Pendidikan Multikulturalisme:

– Kesenjangan sosial-ekonomi yang besar di berbagai daerah

– Pandangan eksklusif dan intoleran yang masih ada di masyarakat

– Pengaruh globalisasi yang dapat mengancam identitas budaya nasional

Kesimpulannya yaitu peran multikulturalisme di pendidikan Indonesia sangat penting karena Indonesia merupakan negara dengan keberagaman budaya, agama, dan etnis yang tinggi.

Dan ada pun tantangan nya dalam implementasi prendidikan Indonesia Kasus Multikultural di Indonesia Permasalahan multikulturalisme di Indonesia masih sering terjadi di beberapa daerah.

Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat diidentifikasikan menjadi (D.J. Skeel, 1995): 1) untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa .***

(*) Artikel ini sebagai bagian dari tugas Nama : Hasanah, NIM: A1J225008 dengan Dosen Pengampu Dr. Drs. Maizar Karim, M.Hum

Daftar Pustaka

Irawati ,& winario mohd (2020) Urgensi Pendidikan multikulturalisme ,Pendidikan segregasi dan Pendidikan inklusi di Indonesia. 3(desember 2020) vol 3 177-187

Imbar mekike, mesri rome (2024) Peran Pendidikan Multikulturalisme dalam Membangun Harmonisasi Sosial di Masyarakat Indonesia. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JELAS) Vol 1, No 3, Oktober, Tahun 2024, Website: https://naluriedukasi.com/index.php/jpipsjelas/index

Wales rexdave (2022) Pendidikan multicultural di Indonesia,  Pada Bulan Desember 2022. Hal1-25

Mauliden cahya aldi &darmawan wawan (2024). Implikasi Multikulturalisme dalam Pembelajaran Sejarah Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Persatuan Indonesia.1(April 2024) vol 11,49-62

Permana dian & ahyani hisam(2020). impelementasi pendidikan islam dan pendidikan multicultural pada peserta didik. Vol.4 no.1 2020, 995-1005

Yunita sri ,andini riza dea & dkk (2025). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Sistem Pendidikan Multikultural di Indonesia. (2025) vol. 5, no.2 64-68