JAMBIDAILY.COM – Proposal perdamaian Gaza berisi 20 poin yang diumumkan Presiden AS Donald Trump sebagai bagian dari disebut Pakistan tidak sejalan dengan rancangan yang diusulkan oleh sekelompok negara mayoritas Muslim.
Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengatakan terdapat perubahan dalam rencana tersebut.
“Saya telah menegaskan bahwa 20 poin yang diumumkan Trump ini bukan milik kami. Poin-poin ini tidak sama dengan poin-poin kami. Saya sampaikan bahwa beberapa perubahan telah dilakukan di dalamnya, dalam draf yang kami miliki,” ujarnya dilansir Reuters, Jumat, 3 Oktober.
Trump pada Senin menerbitkan proposal rencana yang akan mengakhiri perang antara Israel dan militan Hamas dan mewajibkan pemulangan semua sandera, baik yang hidup maupun yang mati, dalam waktu 72 jam setelah gencatan senjata.
Rencana tersebut menyisakan banyak detail untuk dibahas oleh para negosiator dan bergantung pada penerimaan oleh militan Hamas yang melancarkan perang melawan Israel pada 7 Oktober 2023. Rencana tersebut menyebut Gaza yang telah dibangun kembali sebagai “Gaza Baru”.
voi.id/
