JAMBIDAILY.COM – Polemik dugaan aliran dana hasil proyek swakelola di Dinas PUPR Merangin kembali memantik perhatian publik. Setelah mantan Pj Bupati Mukti Said buka suara dan membantah keras keterlibatannya, kini sorotan mengarah pada Pj Sekda Merangin, Zulhipni, yang hingga kini masih memilih diam.
Konfirmasi yang dilayangkan jambidaily.com melalui pesan WhatsApp pada Selasa (21/10/2025) pukul 09.25 WIB terlihat sudah dibaca (centang biru), namun tidak mendapat tanggapan hingga hari ini. Diamnya Zulhipni menjadi catatan tersendiri, apalagi ia kini disebut-sebut sebagai calon kuat Sekda definitif Merangin.
Yang tak kalah penting, saat proyek swakelola senilai Rp2,8 miliar itu dilaksanakan, Zulhipni menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR, instansi yang menjadi leading sector dari seluruh kegiatan tersebut. Posisi strategis inilah yang membuat publik menilai sikap diamnya justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
“Kalau memang tidak terlibat, harusnya beliau klarifikasi. Publik butuh transparansi, apalagi beliau calon kuat Sekda definitif,” ujar salah satu pejabat Pemkab Merangin yang meminta identitasnya tidak disebut.
Berbeda dengan Zulhipni, Mukti Said memilih menanggapi isu ini secara terbuka.
“Terkait itu tidak benar, coba cek temuan BPK, dak ado itu. Sudah selesai, clear,” tulis Mukti dalam pesan WhatsApp yang diterima redaksi.
Meski begitu, sumber internal Dinas PUPR mengungkap bahwa sebagian dana proyek swakelola tersebut sempat dikembalikan ke kas daerah setelah dilakukan penelusuran internal.
“Pengembalian itu kan setelah ketahuan. Kalau tidak, mungkin tidak akan dikembalikan,” ujarnya.
Sementara Kabid Bina Marga PUPR, Arya Koswara, menyebut pihaknya telah menindaklanjuti seluruh temuan lama yang berada di bawah tanggung jawabnya.
“Saya baru menjabat, tapi karena ini menyangkut bidang saya, tentu wajib didorong agar segera tuntas,” tegasnya.
Kini, publik menunggu sikap Zulhipni. Sebab dalam pusaran isu yang menyentuh integritas pejabat daerah, diam bukan sekadar strategi aman melainkan ujian moral dan transparansi bagi calon kuat Sekda definitif Merangin.(nzr)













