JAMBIDAILY.COM– Sejumlah proyek pembangunan trotoar di Kota Bangko tahun anggaran 2025 kini semakin menuai kritik. Alih-alih mempercepat pembenahan kota, proyek ini justru disorot karena dugaan pemborosan, spek teknis yang diduga tidak masuk akal, dan kemandekan pekerjaan di lapangan akibat perencanaan yang tak matang. Keputusan mewajibkan penggunaan beton ready-mix mutu K250—standar yang umum dipakai untuk jalan beban berat—menjadi sumber persoalan utama.
Hasil penelusuran JambiDaily menunjukkan terdapat empat paket pekerjaan yang dikerjakan melalui penunjukan langsung (PL):
Trotoar Jalan A. Rahman Syukur senilai Rp 300,48 juta oleh CV Zikri Kaya Konstruksi;
Trotoar Jalan Samsudin Uban senilai Rp 398,88 juta oleh CV Al-Fath Jaya Nusantara;
Trotoar Jalan Jenderal Sudirman–Diponegoro senilai Rp 399,05 juta oleh CV Dua Bersaudara;
Peningkatan trotoar Jalan Jenderal Sudirman senilai Rp 399,49 juta oleh CV Zikri Jaya Konstruksi.
Selain itu, terdapat satu paket tender besar: peningkatan trotoar kawasan perkantoran depan kantor bupati lama dengan nilai HPS Rp 647,98 juta, dikerjakan oleh CV Bukit Abadi Sejahtera.
Total keseluruhan anggaran berjumlah hampir Rp 2,2 miliar.
Pelaksana Berhenti Total: Material Utama Tidak Bisa Didapat
Sejumlah pelaksana mempertanyakan dasar kebijakan teknis yang memaksa mereka menggunakan beton K250. Mereka menyebut, spek itu sama sekali tidak mempertimbangkan kondisi lapangan, terutama ketersediaan suplainya di Merangin.
Saat ini, penyedia ready-mix hanya satu, dan pihak penyedia sedang memprioritaskan proyeknya sendiri sehingga tidak menerima pesanan baru.
“Kami bukan antre. Kami memang belum bisa dilayani. Mereka sedang fokus menyelesaikan pekerjaan mereka sendiri. Sudah masuk Desember, kami tidak punya material untuk memulai,” ujar seorang kontraktor.
Akibatnya, seluruh pekerjaan trotoar berhenti total. Pemasangan granit yang bergantung pada pengecoran beton juga tidak bisa dimulai, menyebabkan peluang pekerjaan kejar tayang di akhir tahun semakin besar—risiko yang dapat berujung pada kualitas buruk.
Konsultan Perencana Menghindar dari Penjelasan Detail
Dokumen perencanaan seluruh proyek ini disusun oleh CV Bakti Para Muda Consult. Saat dikonfirmasi JambiDaily melalui telepon, pihak konsultan memilih tidak menjelaskan dasar teknis penetapan spek K250.
“Untuk teknis, silakan datang ke kantor. Itu tidak bisa saya jelaskan lewat telepon,” ujarnya.
Hingga kini, konsultan belum memberikan jadwal atau penjelasan lanjutan.
Kabid Cipta Karya: “Besok Bae Kito Ketemu”
Upaya JambiDaily meminta klarifikasi kepada Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Merangin, Prasetio Nugroho (Oo), akhirnya mendapat respons melalui WhatsApp.
Dalam pesannya, Prasetio menuliskan:
“Maaf bang, saya lagi ada tugas. Besok bae kito ketemu, nanti dikabari.”
Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada pemberitahuan lanjutan mengenai waktu pertemuan maupun penjelasan teknis terkait spek yang dipersoalkan.
Ahli Teknik Sipil: Spek K250 untuk Trotoar Tidak Lazim
Seorang praktisi teknik sipil menyebut penggunaan mutu beton setinggi K250 untuk trotoar sangat tidak umum.
“Mutu K175 atau K200 sudah sangat cukup untuk trotoar. Kalau K250 dipaksakan tanpa kajian, itu indikasi pemborosan anggaran,” ujarnya.
Tidak adanya argumentasi teknis dari perencana maupun pihak dinas membuat dugaan kebijakan tanpa kajian semakin menguat.
Perencanaan yang Tidak Matang, Risiko Pemborosan Nyata
Mandeknya pekerjaan akibat spek yang tidak realistis memperjelas kemungkinan adanya kekacauan dalam perencanaan dari penyusunan dokumen hingga pengendalian teknis oleh dinas. Kondisi ini tidak hanya membuat anggaran publik terancam mubazir, tetapi juga membuka ruang lebar terjadinya pekerjaan asal jadi menjelang akhir tahun.
Pertanyaan penting yang masih menggantung:
Siapa yang menetapkan spek K250? Apa dasar kajiannya? Dan mengapa keputusan ini diambil tanpa mempertimbangkan kapasitas daerah?
JambiDaily akan terus menelusuri perkembangan proyek ini hingga masa kontrak berakhir, mengumpulkan data lapangan, serta menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait.(NZR)













