Oleh: Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd. (Guru Besar UIN STS Jambi)
A. Jambi menuju SDM Global
Di era globalisasi yang semakin dinamis, persaingan sumber daya manusia (SDM) tidak lagi terbatas pada skala nasional, melainkan telah merambah ke arena global.
Jambi, sebagai salah satu provinsi di Sumatera, Indonesia, perlu mengambil langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan ini. Pendidikan berkualitas menjadi fondasi utama dalam membangun SDM yang unggul dan kompetitif (Roser & Ritchie, 2024).
Konsep “Sekolah Rakyat” dan “Sekolah Garuda” menawarkan dua pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Jambi. Sekolah Rakyat, dengan fokus pada aksesibilitas dan inklusivitas, bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu dan tinggal di daerah terpencil (Azzam et al., 2024).
Sementara itu, Sekolah Garuda, sebagai sekolah unggulan, dirancang untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif di tingkat global melalui standar mutu yang tinggi dan kurikulum yang berorientasi internasional. (Crawford, 2023).
Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek, 2024) menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Jambi.
Angka partisipasi sekolah di tingkat menengah masih perlu ditingkatkan, karena masih berada pada usia 9 tahun, dan kualitas guru serta fasilitas pendidikan atau Sapras juga menjadi perhatian utama. Badan Pusat Statistik (BPS, 2024) mencatat bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Jambi masih berada di bawah rata-rata di sumatera dan nasional, ini mengindikasikan perlunya peningkatan investasi di sektor pendidikan ke depan.
Pertanyaan kritis yang perlu dijawab adalah: Seberapa siapkah Jambi dalam menghadapi peluang dan tantangan ini? Apakah infrastruktur, sumber daya manusia, dan aspek finansial sudah memadai untuk mengimplementasikan konsep Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda secara efektif? Bagaimana peluang yang ada dapat dioptimalkan untuk menjadikan Jambi sebagai bagian integral dari ekosistem pendidikan dan SDM global?
B. Kesiapan Sarpras, SDM, dan Finansial Jambi: Perspektif Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda
- Infrastruktur (Sarpras)
Ketersediaan infrastruktur pendidikan yang memadai merupakan fondasi penting dalam implementasi kedua konsep ini. Jambi meski memiliki beberapa fasilitas pendidikan boarding, masih diperlukan dukungan kebijakan untuk menyiapkan fasilitas dua sekolah ini. Terlebih, masih banyak sekolah di Jambi yang kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang layak, laboratorium, perpustakaan, dan akses internet yang stabil (World Bank, 2023). Higgins et al. (2023) menekankan bahwa infrastruktur yang memadai berkontribusi signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, investasi dalam perbaikan dan pembangunan infrastruktur pendidikan harus menjadi prioritas utama. - Sumber Daya Manusia (SDM)
Kualitas guru merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pendidikan. Banyak guru di Jambi yang masih memerlukan peningkatan kompetensi, terutama dalam penguasaan teknologi pembelajaran dan metode inovatif yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21 (Darling-Hammond & Hyler, 2020). Schleicher (2022) menyarankan agar program pelatihan dan pengembangan guru berkelanjutan serta fasilitasi lebih diintensifkan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan adaptasi terhadap kurikulum berbasis kompetensi dan teknologi digital. Sekolah Garuda, khususnya, membutuhkan guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga mampu mengintegrasikan kecerdasan teknologi dalam proses pembelajaran, selain kecakapan bahasa, kemampuan kolaborasi dan kerjasama, kemampuan riset serta memiliki akses internasional sebagai tagihan menjadi warga dunia. - Aspek Finansial
Alokasi anggaran pendidikan di Jambi masih perlu ditingkatkan secara signifikan. UNESCO (2021) merekomendasikan agar pemerintah daerah mengalokasikan minimal 20% dari APBD untuk sektor pendidikan guna mendukung program peningkatan kualitas guru, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan kurikulum. Selain itu, partisipasi sektor swasta dalam pendanaan pendidikan perlu didorong melalui skema kemitraan yang saling menguntungkan, tentu saja anggaran 20% harus lebih banyak digunakan pada sektor pendidikan secara langsung, sehingga dapat mendongkrak mutu pendidikan, dan penyiapan SDM global (Azzam et al., 2024). - Perspektif Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda
Regulasi pendirian sekolah Garuda berdasarkan
Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2025, yang menginstruksikan percepatan pembangunan/ revitalisasi satuan pendidikan termasuk SMA Unggul (Sekolah) Garuda, termasuk mengatur koordinasi antar kementerian, penetapan lokasi prioritas, dan dukungan anggaran.
Sedangkan sekolah rakyat regulasinya, beraandar pada Peraturan Menteri Sosial (Permensos) No. 7 Tahun 2025, yang mengatur organisasi dan tata kerja Sekolah Rakyat (kategori terpisah tapi sinkron dengan program nasional).
Selain didukung oleh Surat Keputusan kementerian/instansi pelaksana seperti Keputusan MenPUPR tentang Satuan Tugas Pembangunan Sekolah Rakyat), yang bertugas menyiapkan pelaksanaan teknis (satgas, standar bangunan).
Dalam konteks Sekolah Rakyat, aspek finansial sangat krusial untuk memastikan bahwa semua anak, terutama dari keluarga kurang mampu, memiliki akses ke pendidikan berkualitas tanpa terkendala biaya. Program beasiswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan program sosial lainnya harus diperluas dan diefektifkan (Azzam et al., 2024).
Di sisi lain, Sekolah Garuda membutuhkan investasi besar dalam fasilitas modern, teknologi canggih, dan pelatihan guru berkualitas tinggi agar mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif di tingkat internasional. (Hanushek & Rivkin, 2023).
C. Alokasi Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda
Saat ini sekolah rakyat hampir di semua propinsi sudah berdiri. Sedangkan sekolah unggul Garuda pada batch 1 tahun 2025, didirikan di 16 titik se Indonesia. Tentu akan diikuti oleh daerah lain seperti Jambi hingga tahun 2029, tergantung kesiapan masing-masing daerah.
Ada beberapa strategi pembangunan sekolah rakyat dan sekolah Garuda ini agar efektif, antaranya:
- Strategi Pemetaan dan Alokasi
Pemerintah daerah perlu melakukan pemetaan yang cermat untuk menentukan lokasi yang tepat bagi Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda. Sekolah Rakyat sebaiknya diprioritaskan di daerah-daerah dengan tingkat partisipasi sekolah rendah dan tingkat kemiskinan tinggi (UNDP, 2022). Sementara itu, Sekolah Garuda dapat didirikan di kota-kota besar dan daerah dengan potensi ekonomi tinggi agar mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global (Florida, 2024). - Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder
Partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan sangat penting agar alokasi sekolah sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat (Woolcock, 2023). Melibatkan tokoh masyarakat, orang tua, dan sektor swasta akan mempercepat proses pembangunan dan pengembangan sekolah berkualitas tinggi.
D. Sekolah Unggul di Negara Maju: Indikator Standar Mutu
Untuk mencapai standar mutu tertinggi, Jambi perlu belajar dari pengalaman negara-negara maju dalam mengembangkan sekolah unggulan. Beberapa indikator utama yang perlu diperhatikan meliputi:
- Kurikulum Relevan dan Berbasis Keterampilan Abad ke-21
Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi, serta mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi (Fullan & Langworthy, 2024). - Kualitas Guru
Guru harus memiliki kompetensi tinggi dan mampu menerapkan metode pembelajaran inovatif serta memotivasi siswa untuk belajar secara aktif (Schleicher, 2022). Program pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi harus menjadi prioritas. - Fasilitas (Sapras) Memadai
Fasilitas belajar harus lengkap dan modern, termasuk laboratorium, perpustakaan digital, dan akses internet cepat (Higgins et al., 2023). Hal ini penting agar proses belajar mengajar efektif dan efisien. - Evaluasi Berkelanjutan
Sekolah harus melakukan evaluasi secara rutin terhadap proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa, serta menggunakan data tersebut untuk perbaikan berkelanjutan (OECD, 2023). - Kemitraan dengan Industri
Sekolah harus menjalin kemitraan strategis dengan dunia industri dan perusahaan agar lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja (Boyer, 2020). Magang, pelatihan industri, dan pengembangan kurikulum bersama menjadi bagian dari strategi ini. Karena SDM sekolah Garuda yang disiapkan dalam skala global, maka sekolah harus memiliki jaringan dalam pemberdayaan output dan outcome, juga dalam akala global. Adalah sangat mubazir jika output kompetenai SDM pendidikan yang sudah disiapkan untuk kompetisi global, dengan biaya yang besar, sapras yang mumpuni dan guru-guru yang profesional dan kompetensiai, tapi lulusannya hanya mampu bertarung di kelas lokal.
E. Penutup
Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda menawarkan peluang besar bagi Jambi untuk meningkatkan kualitas SDM dan menghadapi tantangan global. Keberhasilan implementasi kedua konsep ini sangat bergantung pada komitmen pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat.
Investasi dalam infrastruktur, SDM, dan pendanaan harus menjadi prioritas utama. Selain itu, Jambi perlu belajar dari pengalaman negara maju dalam mengembangkan sekolah unggulan yang mampu menghasilkan lulusan kompetitif secara internasional.
Dengan kolaborasi yang solid dan inovasi berkelanjutan, Jambi dapat menjadi bagian dari bangsa yang mampu bersaing di tingkat global, sambil tetap menjaga keberlanjutan pembangunan daerah yang berkeadilan dan inklusif.
Referensi:
- Azzam, T., et al. (2024). Financing mechanisms for inclusive education. World Bank Publications.
- Boyer, E. L. (2020). The scholarship of engagement. John Wiley & Sons.
- Crawford, M. (2023). High-performing education systems: Lessons from around the world. Routledge.
- Darling-Hammond, L., & Hyler, M. E. (2020). Preparing educators for the future: Innovative approaches to teacher training. Jossey-Bass.
- Florida, R. (2024). The rise of the creative class revisited. Basic Books.
- Fullan, M., & Langworthy, M. (2024). A rich seam: How new pedagogies find deep learning. Pearson.
- Hanushek, E. A., & Rivkin, S. G. (2023). The distribution of teacher quality and its implications. Annual Review of Economics, 15(1), 87-112.
- Higgins, S., et al. (2023). The impact of school infrastructure on learning outcomes. Educational Studies, 49(1), 44-59.
- OECD. (2023). PISA 2022 results: Insights and implications. OECD Publishing.
- Roser, M., & Ritchie, H. (2024). Global education: A comprehensive analysis. Our World in Data. Diakses dari [URL yang valid].
- Schleicher, A. (2022). World class: How to build a 21st-century school system. OECD Publishing.
- UNDP. (2022). Human development report 2022. United Nations Development Programme.
- UNESCO. (2021). Global education monitoring report 2021/2: Non-state actors in education: Who chooses? Who loses?. UNESCO.
- Woolcock, M. (2023). The role of social capital in development. World Development, 165, 105-118.
- World Bank. (2023). The state of global education: 2023 update. World Bank Publications.
- Wulandari, S., & Nugroho, Y. (2024). Transformasi pendidikan di Indonesia: Kebijakan dan tantangan. Jurnal Pendidikan Indonesia, 33(2), 134-150.
Regulasi:
- Permendikti Ristek Nomor 39 Tahun 2025 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
- Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas PP 17/2010. tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Jakarta: Sekretariat Negara.
- Pemerintah Republik Indonesia. 2008. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Jakarta: Sekretariat Negara.
- Pemerintah Republik Indonesia. 2008. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Jakarta: Sekretariat Negara.
- Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025
Ditetapkan 11 Juli 2025 sebagai perubahan atas Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum PAUD, pendidikan dasar, dan menengah. - Permendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025, tentang Standar Kompetensi Lulusan.
- Permendikdasmen Nomor 12 Tahun 2025, tentang Standar Isi.
- Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2025, tentang percepatan pembangunan/ revitalisasi satuan pendidikan termasuk SMA Unggul (Sekolah) Garuda.
- Peraturan Menteri Sosial (Permensos) No. 7 Tahun 2025, yang mengatur organisasi dan tata kerja Sekolah Rakyat.













