JAMBIDAILY.COM- Tiga pemerintah daerah di Provinsi Riau resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Ketiga daerah tersebut adalah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Indragiri Hilir (Inhil), dan Siak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau, Edy Afrizal, mengatakan penetapan status tersebut merupakan langkah antisipatif menghadapi potensi bencana seiring masuknya musim hujan di wilayah Riau.
“Tiga daerah sudah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi, yaitu Rohul, Inhil, dan yang terbaru Siak,” ujar Edy Afrizal, dilansir dari infopublik.id. Selasa 09 Desember 2025.
Pemerintah Provinsi Riau juga mengambil langkah kesiapsiagaan dengan mendirikan posko koordinasi untuk menghadapi potensi banjir dan longsor.
Upaya ini menyusul penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi oleh Gubernur Riau SF Hariyanto pada 1 Desember lalu.
Tahap kesiapan tersebut meliputi sosialisasi dan pendirian posko pemantauan di daerah rawan bencana. Selain itu, Pemprov Riau juga menyiagakan 21 unit alat berat dan truk untuk mendukung penanganan darurat di wilayah yang berisiko terkena banjir atau longsor.
Penyiagaan alat berat dilakukan melalui koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau.
“Persiapan kita di tahap awal ini meliputi sosialisasi, pendirian posko, serta pemantauan. Termasuk koordinasi dengan Dinas PUPR untuk siaga di lokasi rawan bencana,” kata Edy Afrizal, Minggu.
Untuk mengantisipasi bencana di kabupaten/kota, Pemprov Riau juga menerbitkan surat edaran antisipasi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang telah disampaikan kepada seluruh bupati dan wali kota di Riau.
“Kami telah melakukan mitigasi di daerah rawan banjir dan longsor. Saat ini Riau memasuki musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Januari 2026,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemetaan daerah berpotensi terdampak bencana telah disampaikan kepada masing-masing pemerintah daerah.
“Dengan informasi tersebut, mereka dapat mengambil langkah antisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan guna mengurangi risiko maupun dampak bencana hidrometeorologi,” katanya.
mc r riau/ms/ifp.id/













