Hat-trick Jawara FTR, Inilah ‘Rajanya Peracik’ Panggung Teater di Jambi
3 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Hat-trick jawara, layak kita sematkan sebagai rajanya peracik panggung teater di Jambi, generasi muda bertalenta ini berhasil merengkuh 3 kali berturut-turut mencapai puncak tertinggi sebagai sutradara terbaik.
Prestasi diraih tahun 2018, 2019 dan terbaru pada 12-14 Oktober 2020 di ajang Festival Teater Remaja (FTR) yang dilaksanakan Taman Budaya Jambi (TBJ) UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi.
Dia bernama Medi Saputra, Anak kedua dari 2 bersaudara. Jebolan di bidang seni teater pada kampus ISI Yogyakarta. Tahun 2016, memutuskan kembali ke Jambi untuk membentuk Sanggar Seni Rasi sebagai wadah berkesenian yang fokus pada seni pertunjukan.
“Besar harapan untuk dapat terus mengembangkan dan membesarkan sanggar seni rasi. Sebagai ruang belajar bagi para remaja di Jambi yang tertarik pada bidang seni. Khususnya seni pertunjukan,” Tutur Medi penuh ramah.
Putra asal Jambi, lahir pada Mei 1994 tersebut berharap para remaja semakin termotivasi dan semangat dalam memperdalam ilmu tentang seni. “Semua pencapaian saat ini tidak luput dari proses yang panjang. Karena hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Penghargaan demi penghargaan yang di dapat adalah bonus dari perjuangan yang panjang,” Ungkap Medi, kepada jambidaily.com (Selasa, 20/10/2020).
Medi memiliki perjalanan panjang dalam berteater sejak di bangku sekolah menengah Atas, baik sebagai aktor maupun sutradara, tidak sedikit pula prestasinya. Namun kesan sombong sangat jauh dari pemuda bertalenta ini.
Istimewanya lagi, diusia masih tergolong muda, Medi tak hanya meraih prestasi berbagai penghargaan. Tetapi juga aktif melakukan pembinaan pada siswa-siswa sekolah yang mengikuti perlombaan atau festival, seperti: SD Al-Falah Jambi, SD IT Amanah Sungai Penuh, SMP 23 Kota Jambi, SMA 1 Kota Jambi, SMA 4 Kota Jambi, SMA 11 Muaro Jambi, SMA 1 Rantau Rasau, SMA 4 Sungai Penuh, MAN 1 Sungai Penuh.
Meskipun telah tiga kali mendapatkan mahkota sutradara terbaik, ternyata Medi memiliki impian di perlombaan Teater yang berhasil diraihnya “Kalau ditanya itu, saya ingin mendapat gelar sebagai Artistik Terbaik, belum tercapai hingga saat ini,” Ujarnya tertawa.
Saat ditanya kondisi yang sedang melanda Indonesia, belum usainya wabah covid-19 apakah dapat mengurangi krativitas,?
“Pandemi bukan lah sebuah halangan, tapi adalah tantangan untuk tetap berkreativitas dengan mengutamakan kesehatan. Selama ada kemauan semua pasti ada jalan. Tetap berkarya dan berusaha dengan maksimal karena proses adalah harga mati dari sebuah karya seni,” Tandasnya.
Berikut Profil Singkat Medi Saputra:
Medi Saputra
Jambi, 25 Mei 1994
Riwayat berkesenian:
- Sanggar Tari Taratak (2006-2009)
- Sanggar Seni Kerlip SMA 1 Kota Jambi (2009-2011)
- Institut Seni Indonesia Yogyakarta (2011-2016)
- Sanggar Seni Rasi (2015-sekarang)
Pengalaman panggung
Bersama Teater Kerlip:
- Pinangan karya Anton Chekov sutradara Yoga Julestama
- Bujang Nak Kawin karya Ansori Barata sutradara Yoga Julestama
Karya selama di kampus ISI Jogja:
Sebagai pemain:
Come And Go, Sampek Engtay, Opera Ular Putih, Gending Sriwijaya, Sweeney Todd, Beauty And The Beast, Sakera.
Sebagai sutradara:
- Orang Asing karya Rupert Brook
- Operasi karya Putu Wijaya
- Dana Betuah karya Medi Saputra
- Rahim karya Cok Sawitri
- Sultan Thaha Saifuddin karya EM. Yogiswara
Bersama Rasi:
- My Stupid Boss karya Upi Avianto sebagai Sutradara
- Keris Siginjai sebagai penulis dan sutradara
- Juara 1 FTR Jambi 2018 dengan naskah TRIK karya Putu Wijaya sebagai sutradara terbaik
- Juara 1 FTR Jambi 2019 dengan naskah Masih Ada Gerhana karya Dewajati Cahyaningrum sebagai sutradara terbaik
- Sutradara terbaik FTR Monolog Jambi 2020
(Hendry Noesae)
Berita Lainnya:
Boiyen ‘Sang Ratu Panggung’ FTR Se-provinsi Jambi Tahun 2020