28 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Satu Pucuk Senjata Api kembali Diserahkan Warga Perbatasan Kepada Satgas Yonif 642 Kapuas

2 min read

JAMBIDAILY BENGKAYANG – Satgas Yonif 642/Kps, Pos Pamtas Siding, menerima satu pucuk senjata api rakitan jenis Lantak dari warga atas nama Toton (38), warga Dusun Padang, Desa Siding, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang.

Hal tersebut disampaikan Komandan Satuan Penugasan Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas, Letkol Inf Alim Mustofa, dalam rilis tertulisnya di Mako Satgas Entikong, Kabupaten Sanggau, Rabu (3/2/2021).

Dansatgas menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima dari Danpos Siding, Letda Kav Rhamziyafi, senjata rakitan tersebut diserahkan secara sukarela dari saudara Toton (38) yang merupakan warga asli Desa Siding yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia.

“Senjata yang biasa digunakan oleh saudara Toton untuk berburu tersebut diserahkan atas keinginannya sendiri dan tanpa paksaan kepada anggota Pos Siding,” jelas Dansatgas.

Penyerahan senjata api jenis Lantak tersebut bermula ketika anggota Pos Siding melaksanakan kegiatan anjangsana lalu memberikan penyuluhan mengenai ternak ayam potong kepada warga Siding.

Dansatgas Yonif 642/Kps mengimbau kepada masyarakat yang masih menyimpan atau memiliki senjata api untuk menyerahkannya kepada Aparat yang berwajib.

“Itu semua juga demi keamanan dan kenyamanan masyarakat sendiri,” tegas Dansatgas.

Selanjutnya, saat berkunjung dan memberikan penyuluhan di salah satu warga bernama Toton (38), ia mengungkapkan bahwa dirinya akan menyerahkan senjata api rakitan miliknya kepada anggota Satgas Pos Siding.

“Saya biasa menggunakan senjata ini untuk berburu, namun sekarang saya sadar akan bahaya kepemilikan senjata tanpa izin, Bapak TNI di sini juga sering memberikan sosialisasi kepada warga tentang bahaya kepemilikan senjata api tanpa izin, selain itu Bapak TNI juga telah banyak membantu warga disini.” ungkap Toton.

Toton juga mengungkapkan bahwa dirinya akan fokus untuk berternak ayam dan tidak akan lagi berburu di hutan.

“Saya sekarang hanya ingin fokus mengurus ternak-ternak saya dan tidak ingin lagi berburu di hutan, karena selain mengurangi populasi hewan di hutan, juga dapat membahayakan diri saya dan orang lain dengan menyimpan senjata api, “ tukasnya (Dispenad)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 + 2 =