Kisah Inspiratif Dibalik Pengabdian TNI untuk Negeri, Ketika Hamparan Sawit Jadi Hamparan Sajadah
3 min readJAMBIDAILY MUAROJAMBI – “Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan dan Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu,” inilah salah satu pesan bijak Jenderal Soedirman yang selalu tumbuh dalam sanubari setiap prajurit TNI.
Ini jua yang menjadi salah satu kisah inspiratif dibalik kegiatan TMMD 110/Kodim 0415 Batanghari, yang harus mengabdikan dirinya ditengah hamparan perkebunan kelapa sawit disudut desa yang terisolir di Desa Sungai Terap Pijoan Muaro Jambi.
Sebagai seorang prajurit, tugas wajib dilaksanakan. Di atas itu semua, agama tetap nomor satu. Dan sebagai seorang muslim Danramil 0415-06/Pijoan, Kapten Inf Rilman menyempatkan dirinya beribadah di tengah hamparan perkebunan sawit.
Di sela kesibukannya memantau dan membantu pengerjaan jembatan titik kedua dalam program TMMD ke 110 Kodim 0415/Batanghari, Selasa (16/02/2021) di Desa Sungai Terap, Rilman pun juga mengajak para tukang beribadah.
Terlihat, sebelum beribadah Kapten Rilman berdiri di atas sampan dan memegang sebotol air, membasuhkan tangan, kepala hingga kakinya. Kemudian, dibentangkannya sajadah di hamparan kebun sawit.
“Ini kewajiban saya sebagai umat beragama,” kata perwira balok tiga ini.
Sekedar Informasi, Melalui kegiatan TMMD 110/Kodim 0415 Bataghari ini, menjadi harapan masyarakat setempat agar akses jalan terbuka, signal internet menjadi kuat dan juga menjaga lahan gambut tersebut terhindar dari Karhutla.
Pemililihan Desa Desa Sungai Terap, Kecamatan Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi ini memberikan multiple efek bagi masyarakat setempat, mendukung akses ekonomi karena membangun akses jalan yang menghubungkan dengan desa lain juga sebagai wilayah yang rawan Karhutla.
Hanya saja karena desa tersebut merupakan daerah lahan gambut dan dibelah kanal perkebunan sawit, maka pekerjaan pembukaan akses jalan juga mesti membuat jembatan penghubung.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Muaro Jambi, Yultasmi ST MT, setiap tahun di kasawan Desa Sungai Terap, Kecamatan Kumpe Ulu ini rawan karhutla dan susah untuk dipadamkan.
“Ya, kawasan ini rawat karhutla dan susah dipadamkan. Biasanya lewat udara memadamkannya. Nantinya jadi akses darat pun bisa dilalui untuk memadamkan api karhutla,” tuturnya, Sabtu (13/2/2021).
Menurut Yultasmi, sebelumnya di kawasan Sungai Terap ini banyak lahan yang kosong dan tidak digarap oleh masyarakat sekitar.
Namun, saat jalan penghubung Desa Sungai Terap menuju Desa Sungai Gelam selesai, diharapkan lahan yang kosong itu bisa digarap yang dapat meningkatkan perekonomian mayarakat dan peran serta masyarakat ketika terjadi karhutla bisa dilibatkan.
“Jalan ini sangat berdampak besar bagi perekonimian masyarakat dan karhutla. Jadi ketika karhutla peran serta masyarakat akan timbul karena ada kebutuhan lahan,” harapnya. (**/red/HR)