Ingat…1 Maret 2021, Kota Jambi Gelar PBM Tatap Muka
3 min readJAMBIDAILY KOTAJAMBI-Setelah melakukan berbagai kajian mendalam, Pemkot Jambi bakal melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) Tatap Muka mulai 01 Maret 2021 mendatang.
Berbagai persiapan telah dilakukan agar PBM Tatap untuk SD hingga SMP di Kota Jambi berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan dengan pembatasan maksimal hanya 18 orang per kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi Mulyadi mengatakan, dilaksanakan Pelajaran Tatap Muka (PTM) pada 1 Maret nanti merupakan instruksi Walikota Jambi. Dalam persiapan PTM sebut Mulyadi, pihaknya sudah turun dan mengecek ke sekolah-sekolah terkait persiapan sarana dan prasaran protokol kesehatan.
“Kita sudah melakukan rapat dengan semua kepala sekolah, mulai PAUD, TK, SD SMP baik negeri maupun swasta. Juga sudah rapat dengan tim gugus tugas untuk memastikan semua sekolah mematuhi dan memenuhi kriteria prokes,” imbuhnya. Dikutip Jumat (26/02/2021) dari laman media group SMSI jambi.siberindo.co.
PTM pada 1 Maret nanti sebut Mulyadi, tidak lagi dilakukan banyak sesi. Hanya ada 1 sesi untuk setiap harinya. “Hanya masuk satu sesi setiap hari,” imbuhnya.
Nantinya sebut Mulyadi, belajar tatap muka akan berlangsung mulai pukul 07.30 WIB. Paling lama anak di sekolah hanya 3,5 jam.
“Memang tidak semua anak wajib PTM. Bagi orang tua yang bersedia saja. Yang tidak bersedia, tetap dilakukan daring,” ujarnya.
Saat ini kata Mulayadi, untuk tingkat SD sedikitnya 85 persen orang tua siap untuk anaknya belajar tatap muka, dan tingkat SMP ada sebanyak 87 persen siap tatap muka.
“Angka ini masih bisa bergerak, dalam arti ketika porses PTM berjalan, ada orang tua yang minta untuk PTM maka bisa dilakukan,” katanya.
Berkaitan dengan PTM ungkap Mulyadi, akan dilakukan simulasi hari ini (Kamis, red) untuk memastikan betul pada Senin nanti berjalan dengan baik belajar tatap muka.
“Senin langsung belajar, tidak ada gotong royong dan lain sebagainya. Nanti simulasi akan dilakukan di SMP 22, 5, 11, dan SMP 4. Untuk swasta akan ada simulasi di SMP Nurul Ilmi II, SMP Muhammadiyah, dan SMP Pelita Raya,” tuturnya.
Ditambahkan Sugiyono, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Jambi, bahwa saat PTM nanti, kantin di sekolah belum boleh buka, termasuk juga kegiatan ekstrakurikuler belum boleh.
“Kantin di luar pagar sekolah, pihak sekolah harus lakukan komunikasi persuasif. Jika masih bandel, pihak sekolah harus kontak Satpol PP, kita sudah lakukan rapat dengan Satpol PP,” tuturnya.
Selanjut untuk tenaga pengajar dan tenaga penunjang di sekolah dan Dinas Pendidikan dilakukan uji swab secara bertahap. Sehari ada 150 orang guru dilakukan uji swab di Labkesda Kota Jambi.
“Ini utk menjamin betul pelaksanaan PTM mengikuti prokes ketat. Pendidikan tetap berjalan baik dan berkualitas,” katanya.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi Jasrul mengatakan, belajar tatap muka ini memang sangat diharapkan oleh para orang tua murid.
“Walaupun sudah tatap muka, namun harus tetap memenuhi prokes ketat. Jangan sampai nanti ada klaster sekolah. Kami sangat mendukung,” katanya.
“Orang tua juga harus lebih mmeperhatikan anak, terutama jadwal penjemputan, jangan nanti anak pulang pukul 10.00 Wib, tapi dijemputnya pukul 13.00 wib, hingga akhirnya timbul kerumunan di sekolah,” tambahnya.
Kata Jasrul, wabah ini merupakan musibah, pihaknya berharap ada kelonggaran dari guru-guru untuk memberikan penilaian yang layak kepada anak, tapi tetap mengikuti standar evaluasi yang ditetapkan.
“Jangan sampai anak ada yang nilainya nol dan kurang,” katanya.
Mengenai uji swab pada guru dan tenaga penunjang pendidikan sebut Jasrul, memang sangat perlu dilakukan. Hal itu untuk mengantisipasi ada guru yang OTG, sehingga dikhawatirkan berdampak pada anak.(*)