Kemampuan Industri Pertahanan Nasional Dukung Kemandirian Alutsista TNI
3 min readJAMBIDAILY BANDUNG – Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-57 mengadakan Kuliah Kerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (KK IPTEK) untuk mengenal industri pertahanan nasional dan memperoleh data fakta primer maupun sekunder secara akurat.
Kuliah dilaksanakan selama dua hari (10-11 Juni 2020), bertemakan “Peningkatan Kemampuan Industri Pertahanan Nasional Menuju TNI AU dan Indonesia Maju Melalui Penguasaan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Militer” dipusatkan di Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang, Bandung.
Dalam kuliah secara daringtersebut dibahas tentang peningkatan kemampuan Industri Pertahanan Nasional guna memenuhi dan mendukung kebutuhan serta menunjang kemandirian Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI. Semakin pesat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh langsung terhadap peningkatan kemampuan Industri Pertahanan yang dibutuhkan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.
Hal tersebut sesuai dengan visi Presiden RI Ir. Joko Widodo terkait kebijakan pembangunan teknologi dan industri pertahanan yang diarahkan untuk mendukung kebutuhan postur pertahanan Nirmiliter sesuai dengan era teknologi 4.0.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Seskoau Marsma TNI Samsul Rizal, S.I.P. M.Tr (Han) mengharapkan, meskipun dalam kondisi serba terbatas karena pandemi Covid-19 dan menyesuaikan tatanan pola kehidupan yang baru (new normal), tidak menyurutkan semangat civitas akademika Seskoau khususnya Pasis Seskoau Angkatan Ke-57.
“Teruslah berkarya untuk menghasilkan ide dan gagasan yang bernilai strategis dan kritis sebagai sumbangsih pemikiran perwira siswa menjadi bahan masukan penentu kebijakan pimpinan di bidang pertahanan nantinya,” katanya.
Kuliah kerja Pasis Seskoau Angkatan ke-57 secara daring juga mengundang berbagai stakeholder untuk saling berbagi informasi,knowledge transfer, meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan sehingga nantinya mampu merumuskan gagasan strategis untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional menuju TNI AU dan Indonesia Maju serta sumber daya manusia yang unggul.
Adapun stakeholder yang turut berpartisipasi antara lain perusahaan luar negeri terdiri atas PT. Lockheed Martin dari USA, PT. ELTA System dan PT. Elbit System dari Singapura, sedangkan perusahaan dalam negeri yaitu PT. Garuda Maintenance Facility, PT. Merpati Maintenance Facility, PT. Infoglobal, PT. LEN, PT. FIN Komodo Teknologi, dan PT. Jala Berikat Nusantara Perkasa serta perusahaan lainya yang bergerak di bidag pertahanan.
Menurut Marsma TNI Samsul Rizal, sebuah kesempatan emas dapat mengundang berbagai stakeholder dalam kegiatan ini. “Manfaatkan secara maksimal acara ini dengan berdiskusi secara aktif dan bertukar pikiran agar hasil kuliah kerja ini menjadi sumbangsih yang bernilai strategis untuk memberikan saran masukan bagi kebijakan pimpinan kedepan,” ujarnya.
Kuliah kerja yang dilaksanakan secara daring diikuti juga oleh Wadan Seskoau Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr (Han), Atase Udara Amerika Serikat Kolonel Brian McCullough, para Direktur dan Kepala Departemen, Dosen, Perwira Penuntun Seskoau, Pasis Seskoau Angkatan Ke-57 di Gedung Pusoyu, Widya Mandala I dan Widya Mandala II Seskoau dengan tetap memperhatikan physical distancing.