Wisatawan akan Mendapat Pengalaman Terbaik saat Berkunjung ke Menara Gentala Arasy
4 min readJAMBIDAILY WONDERFUL – Pemerintah provinsi Jambi melalui Dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) provinsi Jambi menindaklanjuti kampanye wisata ‘Jelajah Jambi-The Hidden Paradise in Jambi’ yang telah diluncurkan pada 16 Maret 2021 lalu.
Bergerak dari rumah dinas Gubernur (Sabtu, (10/04/2021) PJ Gubernur Jambi Dr.Hari Nur Cahya Murni,M.Si didampingi Plt Kepala Disbudpar DR Sri Purnama Syam, SST.M.Sn mengajak wartawan, travel agent, penggiat wisata, PHRI dan lainnya melihat secara dekat jembatan pedestrian yang membelah Sungai terpanjang di Sumatera yaitu Sungai Batang Hari.
Jembatan pedestrian itu tentunya memberikan kebanggaan bagi masyarakat provinsi Jambi, karena yang pertama dan terpanjang di Asia Tenggara yaitu 503 meter. Lalu menara Gentala Arasy, dengan tinggi 80 meter dan terdapat jam raksasa dari empat sisi, akan berbunyi di waktu-waktu sholat.
Destinasi wisata ini, sejak diresmikan pada Maret 2015 selain sebagai akses perlintasan juga menjadi tujuan akhir pekan bagi warga kota Jambi dan seberang. Lokasi tersebut semakin cantik dan berkesan di malam hari dengan warna warni pencahayaan.
Namun belum ada kesan terbaik bagi wisatawan setelah berkunjung, karena belum terkemas dengan maksimal. Hal itu yang kini sedang digiat-giatkan Disbudpar mengingat aset berharga tentunya dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, baik yang berada di Taman Tanggo Rajo maupun di Seberang Kota Jambi.
Berada dalam cakupan dan bagian Jelajah Jambi yang merupakan bagian dari gerakan nasional bangga buatan Indonesia, destinasi ini dilakukan berbagai perubahan dan peningkatkan sarana pendukung seperti penertiban pedagang kaki lima, sarana kamar kecil, jam raksasa yang sempat tak berfungsi kini dilakukan perbaikan, terutama pendakatan persuasif kepada pihak-pihak terkait untuk menyokongnya.
“Kami melakukan penertiban pedagang contohnya, bukan hanya main usir, tetapi kami telah sediakan tempat bagi pedagang. Fasilitas-fasilitas pendukung juga untuk pedagang, karena bukan menghilangkan mata pencarian tapi kita berpikir bagaimana semakin maju. Ya dengan cara dikemas lebih maksimal, tertata dengan rapi, bersih dan tentunya kami butuh dukungan semua pihak. Kalau lokasi itu berkesan bagi pengunjung maka semakin banyak yang datang dan pada akhirnya dampak positif bagi masyarakat,” Tutur Sri Purnama Syam, kepada jambidaily.com beberapa waktu yang lalu.
Masyarakat lebih mengenal jembatan pedestrian dan menara Gentala Arasy, masih ada satu yang menarik bahkan lebih dulu diresmikan. Tepat berada dalam satu kesatuan bangunan menara atau di lantai dasar yaitu Museum Menara Gentala Arasy, museum banyak koleksi yang menggambarkan perkembangan Islam di Provinsi Jambi. Peresmian museum diselenggarakan pada tanggal 3 September 2014 oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin.
Bukan cuma itu saja, Menara Gentala Arasy saat diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat, terdapat bioskop mini berisi tayangan budaya dan terdapat alat pengangkat (lift) yang membawa pengunjung ke ketinggian 25 meter, menikmati pemandangan Kota Jambi.
“Kami terus melakukan pembenahan, memperbaiki yang terlihat sudah mulai usang. Menambah kekurangan sarana pendukung termasuk menertibkan pedagang kaki lima agar kawasan tersebut lebih cantik, lebih berkesan bagi wisatawan. Selaku instansi terkait, peran kami tidak cukup tanpa pihak-pihak lain,” Ungkap Sri Purnama Syam.
Disbudpar kedepan terus menggenjot dan mengabarkan lebih luas lagi tentang jembatan Pedestrian dan menara Gentala Arasy, akan ada penawaran terbaik bagi wisatawan salah satunya dengan cara paket-paket perjalan. Wisatawan akan mendapat pendampingan berkain sarung khas Jambi menyusuri bangunan tersebut, kuliner khas, atraksi seni seperti tarian tradisi, menyeberang maupun berkeliling memakai perahu tradisional atau biasa disebut ‘Ketek’ di sungai Batang Hari.
Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Jambi Dr.Hari Nur Cahya Murni M.Si, berharap Gentala Arasy di masa mendatang lebih dikenal secara luas, dan menjadi daya tarik pengunjung dari manapun ketika datang ke provinsi Jambi.
“Strategi kita pertama, beberapa waktu yang lalu kita luncurkan ‘Jelajah Jambi’ salah satunya ikon ini. Saya sejak februari ke Jambi, pertama yang saya lihat adalah Gentala Arasy. Bu Ema (Kadis Budpar-red) udah gerak cepat langsung menyingkirkan para pedagang di kawasan ini. Ini adalah salah satu strategi karena jika tempat wisata kalau tak enak dikunjungi tidak akan laku,” Ungkap Pj Gubernur Jambi.
Pemprov juga melakukan gerak persuasif kepada pihak-pihak terkait, misalkan maskapai penerbangan yang diharapkan masuknya destinasi Gentala Arasy pada liflet/flyer atau buku sehingga terbaca penumpang.
Pj Gubernur, menuturkan selain moda transportasi penerbangan juga merangkul PHRI “Selain kita sedang berupaya bisa masuknya Gentala Arasy di dalam buku-buku di maskapai seperti Garuda, kita juga minta kepada teman PHRI dan tentunya jurnalis. Teman-teman jurnalis menjadi unsur penting, kalau tidak teman-teman jurnalis yang menjual siapa lagi? ini daerahnya teman-teman semua. kalau ada yang kurang baik, kurang bersih kurang lengkap misalkan toiletnya, mari kita sama-sama bangun. Sampaikan ke Bu Ema dan Pak Camat,” Tutur Pj.
“Tarian tadi bagus, bolehkah saat malam minggu ada atraksi seperti itu. Karena masih terfokus di sebelah sana (Taman Tanggo Rajo-red) dan hidup, sementara disini masih setengah hidup. Nah kalau ada atraksi seperti ini supaya orang bisa tau, ternyata Gentala Arasy memang luar biasa,” Tandasnya.
(Hendry Noesae)