Al Haris: Dukung Partisipasi Politik Perempuan Bina Masyarakat
2 min readJAMBIDAILY ADV – Gubernur Jambi Al Haris mendukung partisipasi perempuan dalam politik guna mendukung arah kebijakan pembangunan.
“Wadah netral satukan partai politik tentunya sangat saya mendukung perempuan berpartisipasi dalam politik bahkan mendorong perempuan aktif membina masyarakat,” ungkap Al Haris saat menerima kunjungan DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia Provinsi Jambi di Ruang Kerja Gubernur Jambi, Senin (4/10/21).
Bersatunya para kader atau anggota dari berbagai partai politik dalam satu wadah netral tentunya memberi harapan besar akan kemurnian perjuangan dengan satu tujuan agar masyarakat semakin maju dan dewasa dalam politik termasuk pada kesempatan ikut berpartisipasi pada pembangunan, “Membina masyarakat tidak dalam kondisi pemilihan saja namun harus tetap berlangsung dengan berbagai kegiatan bahkan pemberdayaan bidang UMKM sangat baik,” jelas Al Haris.
Al Haris menilai perempuan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi masyarakat dengan keteladanan dan sikap yang menjadi panutan mendorong perkembangan organisasi KPPI.
Adapun Musyawarah Daerah DPD KPPI telah mendapat dukungan Gubernur Jambi Al Haris agar dapat terselenggara serta memiliki sekretariat guna menampung aspirasi dan perkembangan partisipasi politik perempuan.
Dalam kesempatan tersebut Anggota DPR RI Hj.Saniatul Lativa selaku ketua DPD KPPI Provinsi Jambi menyampaikan pada tanggal 13 Desember 2016 telah terbentuk susunan kepengurusan dan kembali diadakan Musyawarah Daerah pada tanggal 25 Oktober 2021,”Harapkan dukungan Kepala Daerah pada 30 persen keterwakilan perempuan dalam politik dan ini wadah perempuan pengurus politik lintas partai menjadi organisasi menyatukan tujuan,” ujar Hj.Saniatul.
“Pak Gubernur setuju dari beberapa usulan termasuk sekretariat serta dukungan perkembangan organisasi dan partisipasi dalam pembangunan,” jelas Hj.Saniatul Lativa.
Perkembangan dan partisipasi perempuan dalam bidang politik bukan hal baru namun pencapaian angka 30 persen keterwakilan yang masih memerlukan upaya dengan adanya wadah netral memberi harapan partisipasi perempuan memasuki dunia politik semakin meningkat dengan tujuan pembangunan.(Raihan,Foto:Agus,Vid:Ardi)