Panglima TNI dan Menhan Dampingi Presiden Pada Upacara Penetapan 3.103 Personil Komcad
3 min readBandung, jambidaily.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Menhan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo pada upacara penetapan Komponen Cadangan (Komcad) TNI Tahun Anggaran 2021.
Upacara digelar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/10).
Presiden mengaku sangat mengapresiasi keikutsertaan 3.103 warga sebagai Komcad. Ia berharap para anggota Komcad yang telah dilantik itu dapat selalu siaga kapan pun negara membutuhkan, meski tak bekerja setiap hari layaknya TNI. Ia juga berpesan agar kekuatan Komcad tak digunakan sembarangan.
Jokowi mengatakan komcad hanya dikerahkan dalam keadaan perang atau darurat militer. Artinya, Komcad hanya digunakan demi kepentingan pertahanan dan keamanan negara. Selain dua kepentingan tersebut, Komcad tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
”Perlu saya tegaskan Komcad tidak boleh digunakan untuk kepentingan lain kecuali kepentingan pertahanan. Komcad hanya untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara,” kata Jokowi.
Nantinya komando Komcad akan berada di bawah Panglima TNI, namun pengerahannya dilakukan oleh Presiden dengan persetujuan DPR. “Artinya, tidak ada anggota Komcad yang melakukan kegiatan mandiri,” ujar Jokowi.
Jokowi menekankan para anggota Komcad akan bekerja hanya pada saat masa pelatihan dan mobilisasi. Karena itu mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempersilakan peserta Komcad melanjutkan profesi masing-masing. Namun ia mengingatkan para anggota komcad harus selalu siap siaga.
”Setelah penetapan ini, saudara-saudara kembali ke profesi masing-masing. Anggota Komcad tetap berprofesi seperti biasa, masa aktif Komcad hanyalah pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat melakukan mobilisasi. Tetapi anggota Komcad harus selalu siaga jika dipanggil negara,” tegas Jokowi.
Soal dibentuknya Komcad, Jokowi mengatakan bahwa TNI sebagai komponen utama selalu siaga tetapi perlu didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung.
“Itulah sistem pertahanan kita yang bersifat semesta, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh warga negara wilayah dan sumber daya nasional lainnya,” ujar Jokowi.
Jokowi memastikan pemerintah juga terus melakukan modernisasi alutsista secara menyeluruh pada semua matra, baik darat, laut dan udara. “Kita juga punya putra-putri yang tidak kalah kemampuannya di bidang sains dan teknologi, ilmuwan-ilmuwan kita, insinyur-insinyur kita sedang melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis. Pembangunan free guard termasuk peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia,” tutup Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melaporkan 3.103 anggota Komcad TNI yang dikukuhkan terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam III/Siliwangi 500 orang, Rindam IV/Diponegoro 500 orang. Kemudian, Rindam V/Brawijaya 500 orang, Rindam XII/Tanjungpura 499 orang, dan Universitas Pertahanan 604 orang.
Pembentukan komponen cadangan merupakan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.*
Dalam laporannya Prabowo menyebut komponen cadangan yang ditetapkan berjumlah 3.103 orang. Para warga sipil itu telah menjalani pelatihan dasar militer dan digembleng oleh TNI sejak 21 Juni hingga 21 September.
”Terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam III Siliwangi 500 orang, Rindam IV Diponegoro 500 orang, Rindam V Brawijaya 500 orang, Rindam XII Tanjungpura 499, Universitas Pertahanan 604 orang,” ujarnya.
Prabowo menyampaikan keikutsertaan para peserta sebagai Komcad didasarkan pada amanat UUD 1945. Menurutnya, seluruh warga negara wajib ikut serta dalam urusan pertahanan dan keamanan negara. ”Bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara sebagaimana telah diamanatkan dalam undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945,” ujar Prabowo.
Untuk itu, kata Prabowo, setiap warga yang tergabung dalam Komcad harus dipersiapkan secara matang sejak dini. Baik diberi bekal pendidikan kemiliteran hingga pengetahuan soal pertahanan negara, tujuannya untuk menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa dari berbagai ancaman. (**/red)
Sumber : Tribun Jabar