Tingkatkan SDM dan Ekonomi, SKK Migas-KKKS Lakukan Program Pengembangan Masyarakat
6 min readJAMBIDAILY EKONOMI – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam aktivitasnya selalu berupaya untuk memajukan sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi masyarakat sekitar. Berbagai program pengembangan masyarakatpun dilakukan sehingga dapat mendorong peningkatan efek berganda (multiplier effects) industri hulu migas pada perekonomian daerah dan juga tentunya nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Kalau kita lihat dari tatanan UMKM, banyak sekali program-program pengembangan masyarakat yang dilakukan SKK Migas melalui KKKS untuk mendukung kegiatan penguatan perekonomian atau infrastruktur, pendidikan yang dilakukan KKKS dengan masyarakat,” ujar Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel, Andi Arie Pangeran.
Aap, demikian biasa disapa mengatakan dalam program pengembangan masyarakat, keterlibatan pengusaha lokal sangat berperan mulai dari penyiapan kontribusi ke hulu migas, ke KKKS dalam skala kecil, dengan reiiko kecil atau tanpa risiko, kemudian meningkat skala menengah dengan risiko sedkit atau sedang sampai mendapat kesempatan sesuatudengan risiko yg lebih tinggi.
“Ini yang perlu kita angkat sehingga bisa menjadi multiplier effect atau efek berganda dari industri hulu migas yang dilakukan KKKS,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Komunikasi PetroChina International Jabung Ltd., Ginandjar mengatakan sebagai operator blok Jabung, PetroChina International Jabung Ltd. memiliki program-program pengembangan masyarakat yang terbagi ke dalam 7 bidang, yaitu ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, infrastruktur, mitigasi bencana, dan pemberdayaan komunitas adat terpencil.
Di bidang pendidikan, katanya, PetroChina memiliki program beasiswa, pembangunan fasilitas pendidikan serta penyediaan perpustakaan keliling (menggunakan mobil dan motor). Di bidang kesehatan, selain memfasilitasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat lokal, PetroChina juga secara aktif bekerja sama dengan berbagai mitra untuk mengadakan vaksinasi dan mendistribusikan alat-alat kesehatan selama pandemi Covid-19.
“PetroChina juga bangga dapat membantu berbagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, melalui dukungan kepada UMKM-UMKM lokal di bidang kopi, batik, pengolahan kompos, dan lainnya. Selain itu, PetroChina juga membantu mendidik anak-anak usia sekolah tentang pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan serta ikut membangun infrastruktur jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksesibilitas warga di sekitar wilayah kerja Jabung,” ujarnya.
Ginandjar mengatakan PetroChina juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan beberapa LSM dalam program pemberdayaan Suku Anak Dalam, meliputi penyediaan air bersih, fasilitas sanitasi, perpustakaan dan pelayanan kesehatan. Di tahun 2020, program ini memenangkan Penghargaan Padmamitra, yaitu penghargaan tertinggi bagi program tanggung jawab sosial perusahaan dari Kementerian Sosial.
Program pengembangan masyarakat yang dilakukan PetroChina ini telah memberikan banyak manfaat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakat di Jambi pada umumnya dan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah kerja Blok Jabung pada khususnya.
Di antaranya, Sekolah Ramah Lingkungan, Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dan pembangunan jalan rigid Beton Parit Slamet – Simpang Tabu, Kabupaten Tanjungjabung Timur.
Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zona 1 Jambi Field, Afrianto mengatakan program pengembangan masyarakat yang selama ini dilakukan adalah Program Pengembangan batik Ramah Lingkungan di Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin .
Program ini memberikan multiplier effect dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan kesejahteraan. Pada aspek sosial, dampak sosial yang dihasilkan dari Program Pengembangan Batik Ramah Lingkungan di Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi adalah mengurangi stigma negatif masyarakat di Kota Jambi terhadap Kelurahan Legok yang sebelumnya identik dengan Kampung Narkoba.
“Awalnya masyarakat luar takut memasuki wilayah Legok. Namun dengan hadirnya program CSR, stigma masyarakat luar hilang, dan sekarang sudah ramai dikunjungi, selain mengunjungi rumah batik, masyarakat luar juga merasakan adanya destinasi wisata Danau Sipin,” ujar Afrianto.
Dampak lain, mengurangi masalah sosial yang ditimbulkan dari penyebaran narkoba, begal, bahkan kemiskinan, membangun rasa percaya diri masyarakat dalam melakukan relasi sosial dengan masyarakat lain, kemudian dampak lain yang dirasakan oleh generasi muda pada kalangan anak-anak adalah terdapat 1.400 peserta Batik Bersinar yang berasal dari 9 SD di Kelurahan Legok, diantaranya SDN 26 Jambi, SDN 68 Jambi, SD Pertiwi, SD 67, SD Islam Alfalah, SD 143 Legok, MIN, SD 171, dan SD 172 mendapatkan edukasi secara kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dampak lain, kata Afri, terbentuknya 1 forum/gerakan anti narkoba GENTALA (Gerakan Tanpa Penyalahgunaan Narkoba), terdapat 2.518 siswa penerima manfaat Cergam yang terdiri atas siswa-siswi dari SD, SMP, dan SMA di Kecamatan Danau Sipin teredukasi penyalahgunaan narkoba.
Lainnya, perusahaan melakukan kerjasama dengan stakeholder lain yaitu Pemerintah Kota Jambi menghibahkan tanah untuk dibangun Rumah Batik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi membantu dalam pemasaran batik dengan melibatkan kelompok yang tergabung dalam Asbaja (Asosiasi Batik Jambi), Kelurahan Legok, Dinas Pendidikan, Komunitas Sosial Jambi, dan BNN Provinsi Jambi dalam rangka menyosialisasikan tentang penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda, dalam kegiatan Festival Batik Bersinar.
Rumah Batik juga menjadi sentral belajar edukasi membatik untuk siswa dan mahasiswa di Provinsi Jambi. Selain itu juga Rumah Batik sebagai wahana tempat penerimaan bagi napi yang telah selesai masa tahanan.
Pada aspek ekonomi, dampak yang dihasilkan dari program pengembangan batik ramah lingkungan adalah peningkatan pendapatan masyarakat (penerima manfaat) dari sebelumnya tidak ada penghasilan, dengan mengikut program batik, penerima manfaat memiliki pendapatan tambahan yang bisa membantu pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari program pengembangan Batik Ramah Lingkungan adalah mengurangi pencemaran air dari limbah batik yang dihasilkan sebesar 1.750 liter/bulan dengan menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), kemudian pemanfaatan limbah dari kulit jengkol, kulit kayu bulian, daun salam, mahoni, tingi, jambal, jalawe, indigo yang diolah menjadi pewarna alami.
Terakhir dampak Kesejahteraan yang dihasilkan dari program pengembangan Batik ramah Lingkungan adalah terdapat 15 orang pengrajin batik professional yang dilahirkan dari program ini, selain itu juga melahirkan kelompok penjahit dan terdapat 35 pemandu wisata dari masyarakat sekitar.
Agustiar Hamdani, Formalities & PR Jindi South Jambi B Co., Ltd mengatakan program-program yang telah direalisasikan Jindi South Jambi B Co., Ltd yakni masih berfokus pada Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berupa bantuan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta sosial dan Lingkungan.
“Program-program yang telah direalisasikan di antaranya partisipasi dalam pembangunan SMA, pondok pesantren, perbaikan jalan, ruang terbuka hijau, bantuan bibit tanaman, bantuan untuk Covid-19 serta bantuan-bantuan lainnya,” ujarnya.
Multiplier Effect yang terjadi, salah satu program bantuan partisipasi dalam pembangunan SMA, tumbuh kegiatan-kegiatan lain yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, serta akses ke lokasi pendidikan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
Sementara KKKS Repsol Sakakemang BV melakukan penanggulangan Covid-19, bantuan sumur air bersih ramah lingkungan, bantuan perbaikan infrastruktur sekolah. Sumur air bersih bermanfaat baik untuk sanitasi maupun menunjang kesehatan warga, serta untuk keperluan ibadah.
Adapun untuk perbaikan lapangan olahraga memiliki manfaat berlipat bagi kreativitas siswa/i, menunjang semangat belajar, dan mendorong prestasi olahraga. Selain itu, lapangan juga bisa digunakan oleh masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.
Sedangkan KKKS MontD’Or Oil Tungkal dalam program Tanggung Jawab Sosialnya, melakukan pembangunan tower air dan 2 sumur bor yang dilanjutkan BUMDes Desa Dusun Mudo untuk pipanisasi ke rumah masyarakat di sekitar tower dan sumur.
“MontD’Or Oil Tungkal Ltd (MOTL) juga melaksanakan pembagian sembako bagi masyarakat di sekitar area lokasi yang meliputi 4 wilayah administratif desa yaitu Desa Lubuk Mandarsah, Desa Mangupeh dan Desa Rantau Api (Lapangan Mangupeh) Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo dan Desa Dusun Mudo (Lapangan Pematang Lantih) Kecamatan Muara Papalik Kabupaten Tanjunghabung Barat sebanyak total 180 paket sembako,” ujar Public Relation & Government Relation MOTL, Dewi Ratna Ningrum.
Dewi mengatakan, MOTL juga tetap melakukan kerjasama dengan koperasi lokal di area ring 1 MGH dengan pekerjaan yang dilaksanakan adalah penyiraman jalan di sekitar area lokasi dan penanganan sampah domestik di sekitar area ring 1 Mengupeh.(fjmjambi)