25 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Wajah Prasasti Batu Bertulis Karang Berahi ‘Lapuk dan Tak Terawat’

2 min read

JAMBIDAILY WONDERFUL – Sejak masa pandemi Covid-19 dua tahun lalu, membuat cagar budaya prasasti batu bertulis peninggalan kerajaan Sriwijaya di Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi sepi pengunjung. Ditambah kondisi bangunan tampak usang dan lapuk.

Sebagaimana dilansir pilarjambi.com mediagroup jambidaily.com (Senin, 21/02/2022) Bagian atap yang terbuat dari papan sudah berlubang, ditambah tiang yang sudah lapuk. Bahkan, sebagian area tersebut masih berlantaikan tanah.

Padahal sebelumnya, prasasti ini banyak dikunjungi pelancong dari berbagai wilayah dan kalangan bahkan dari mancanegara.

Prasasti batu bertulis ini dari zaman kerajaan Sriwijaya yang ditemukan oleh Kontrolir L.M Berkhout pada tahun 1904 di tepian Batang Merangin. Prasasti ini terbuat dari batu andesit dengan ukuran 90x90x10 cm.

Cagar budaya ini banyak dikunjungi oleh kalangan akademisi sebagai bahan acuan pembelajaran ataupun sumber penelitian. Tak jarang sebelum pandemi pengunjung harus rela antri hanya untuk melihat peninggalan nenek moyang tersebut.

Prasasti ini berbahasa Melayu Kuno ditulis dalam aksara Pallawa dengan pertanggalan abad ke-7 Masehi sekitan tahun 680-an.

Terkait sepinya pengunjung, penjaga prasasti tersebut Muhammad Nasir, mengaku tak dapat berbuat banyak. Pasalnya, kondisi bangunan yang memang sudah termakan usia.

Saat ditemui beberapa waktu lalu, Nasir menjelaskan telah sering melaporkan kondisi tersebut kepada pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi dalam pertemuan tertentu. Namun, hingga saat ini belum ada upaya perbaikan. “Saya hanya bersihkan saja setiap hari, disapu,” ungkap Nasir.

Adapun isi prasasti ini menceritakan tentang summpah dan kutukan bagi orang yang melakukan kejahatan dan berani melawan kedaulatan Raja Sriwijaya. Dijelaskan juga balasan yang akan diterima bagi penentang Raja.

Sementara bagi setiap orang yang takhluk dan setia kepada Raja akan diberikan berkat kesehatan, kesejahteraan, dan bebas dari bencana di seluruh negeri. (Pehaalwy/pilarjambi.com)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

65 − = 57