Pernah Dicuri Tanpa Solusi, Sawah Petani Terendam Akibat Hilangnya Alat Pintu Air Irigasi di Kaligawe
2 min readJAMBIDAILY EKONOMI – Pintu air irigasi sawah di Kaligawe Kanan, Kelurahan Olakkemang, Kecamatan Danauteluk, kota Jambi tidak berfungsi lagi beberapa tahun terakhir karena alat operasi pintu airnya dicuri. Akibatnya, perairan di sawah Dano Bandung dan Dano Rayo tidak bisa dikendalikan sehingga petakan sawah terus terendam.
Bersama seseorang petani padi di wilayah tersebut, Ijal dan pilarjambi.com mediagroup jambidaily.com meninjau langsung ke lokasi DAM irigasi. Saat di lokasi DAM, ada 2 pintu air dengan posisi kiri dan kanan. Namun, kondisinya begitu memprihatinkan, karena gearbox pintu air sebelah kanan hilang satu set. Sedangkan gearbox sebelah kiri tidak berfungsi lagi lantaran ada Sparepartnya yang hilang.
Ijal mengatakan, pembangunan DAM pintu air irigasi beserta embung ini dilakukan oleh pemerintah kisaran tahun 2017-2018 lalu. Tapi, usai pembangunan di serahkan kepada petani untuk pemeliharaan. Sayangnya, dalam pemeliharaan tersebut tentunya bukan bidang keahlian para petani.
“Besi ini hilang setelah pembangunan ini. Kami petani tidak tahu. Kalau banjir mana ada orang-orang ke sawah. Untuk orang yang bertugas menjaga dan mengontrol air di pintu air juga tidak ada,” ujarnya,” Selasa (31/05/22).
Selain pintu air yang tidak berfungsi dan tidak bisa dialiri ke Danau Teluk saat air tinggi, Ijal juga mengatakan aliran air dari sawah ke embung juga tidak berfungsi karena dinding embung yang terbuat dari beton hanya memiliki lubang kecil, sehingga pada sedikit dinding beton tersebut terpaksa di jebol oleh petani agar air mengalir lancar.
“Para petani minta saya membuka pintu air saat air tinggi. Tapi, alat pintu air ini tidak ada,” ujarnya.
Tidak berfungsinya DAM irigasi dan embung ini, Ijal mengungkapkan bahwa hasil panen padi di wilayah tersebut menurun dibandingkan sebelum ada bangunan tersebut. Ia pun berharap kepada pemerintah untuk segera menormalisasikan aliran irigasi persawahan di wilayahnya.
“Kami berharap pemerintah memperbaiki pintu air ini sekaligus menormalisasikan aliran air dari sawah ini ke Danau Teluk,” harapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke kecamatan Danau Teluk, Sekretaris Camat, Hermanto mengatakan akan secepatnya mengatasi persoalan tersebut.
“Itu dulunya proyek pusat, maka kami akan kembalikan ke BWSS (Balai Wilayah Sungai Sumatera). Mudah-mudahan segera ada tindakan cepat,” ujarnya.
Ia mengatakan, informasi tersebut telah diteruskan kepada Lurah Olak Kemang dan hari ini (Selasa,31 Mei 2022) langsung dilaporkan ke BWSS.
Hermanto juga berharap persoalan tersebut segera teratasi dikarenakan kecamatan Danau Teluk masuk dalam perencanaan revitalisasi Danau Teluk program BWSS. “Mudah-mudahan masalah dari petani kita dilapangkan dapat segera teratasi,” pungkasnya. (*/)