Telusur Tanah Berjejak di Taman Budaya Jambi Dibuka Secara Resmi Oleh Wakil Gubernur Jambi
3 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Pameran Seni Rupa Tahun 2022 berupa rangkaian kegiatan seni rupa yang mengangkat tema “Telusur Tanah Berjejak” 4 s.d 14 September 2022 secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jambi Drs.H.Abdullah Sani,M.Pd.I (Minggu, 4/09/2022 malam).
Kepala Taman Budaya Jambi, Eri Argawan menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas dukungan dari berbagai pihak “Sebagai sebuah sumber garapan penciptaan karya seni, upacara adat tentu merupakan hal yang sangat menarik karena memiliki konsep/ ide gagasan, tata cara pelaksanaan serta nilai-nilai filosofi yang dapat digali. Oleh sebab itu, Taman Budaya Jambi sebagai lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pelestarian, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan budaya akan melaksanakan Pameran Seni Rupa Tahun 2022 dengan tujuan melaksanakan pewarisan terhadap keberadaan budaya dari masa ke masa sebagai bentuk upaya penanaman kepedulian dengan menciptakan ruang pemikiran dan kecintaan budaya lokal dalam bentuk karya rupa,” Jelas Eri Argawan.
Eri Argawan juga membeberkan pada dasarnya rangkaian kegiatan Telusur Tanah Berjejak merupakan rangkaian kegiatan yang dimaksudkan sebagai pendukungan kegiatan Kenduri Swarnabhumi. Rangakaian kegiatan Telusur Tanaj Berjejak diawali dengan kegiatan Bimtek Tata Kelola Seni Pertunjukan dan Sertifikasi Juri Seni Pertunjukan, Pergelaran Apresiasi Chan Pi, Lomba Musik, Lomba Tari Kreasi dan Festival Teater Remaja lalu Pameran Karya Budaya, Pameran Seni Rupa, Workshop Seni Rupa serta Pergelaran Apresiasi.
“Mengangkat ikon-ikon lokal Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Jambi yang menjadi penanda terjadinya sebuah peristiwa budaya yang dulu pernah terjadi, sekarang terjadi dan nanti akan terjadi. Saya sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak,” Tandasnya menambahkan.
Pameran ini dilaksanakan Pemerintah provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
Konsep upacara dalam pameran ini menurut Kepala Taman Budaya Jambi, Eri Argawan Sesuai kesepakatan seniman, bahwa tahun 2022 semua karya eksperimentasi, pengolahan dan Apresiasi di Taman Budaya Jambi wajib bertema Upacara.
“Inilah program pengembangan seni tradisional, kegiatan pembinaan kesenian yang masyarakatnya pelaku lintas daerah kabupaten/kota pada sub kegiatan peningkatan kapasitas tata kelola lembaga kesenian tradisional dan sub kegiatan peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM kesenian tradisional,” Tutup Eri Argawan.
Lalu, Abdullah Sani mengungkapkan bahwa perhelatan Telusur Tanah Berjejak merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jambi dalam melaksanakan pembinaan terhadap generasi muda untuk mencintai adat dan kebudayaan lokal, khususnya melayu Jambi.
“Pameran ini memiliki arti dan makna yang sangat strategis sekali dalam konteks upaya kita bersama melestarikan adat budaya Melayu Jambi, serta dalam rangka mendukung kegiatan Kenduri Swarnabhumi Tahun 2022 yang saat ini tengah berlangsung,” ujar Sani dalam kata sambutannya.
“Saya mengharapkan para seniman seniman muda kedepannya lebih mengembangkan seni budaya daerah Jambi dengan perkembangan era industri kreatif pada level society 5.0. Penciptaan karya seni inovatif jangan sampai meninggalkan akar kebudayaan daerah, sehingga eksistensi kebudayaan melayu Jambi akan tetap hidup dan berkembang ditengah tengah kehidupan masyarakat serta terus lestari di masa yang akan datang,” ungkap Sani.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Judi Wahjudin,S.S.,M.Hum., memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang telah menyelenggarakan Kenduri Swarnabhumi dalam upaya melestarikan adat dan kebudayaan, khususnya adat kebudayaan Melayu Jambi dan peradaban disepanjang aliran Sungai Batanghari.
“Kenduri Swarnabhumi ini merupakan titik tolak yang baik untuk kedepannya, melihat animo masyarakat yang sangat tinggi sekali, karena pada dasarnya roh kebudayaan itu adalah gotong royong dari masyarakat. Ini membuktikan adat kebudayaan di Provinsi Jambi masih mengakar kuat karena masyarakat sangat antusias dengan gotong royong bersama mengadakan Kenduri Swarnabhumi,” jelas Judi.