16 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Dilirik Ibu Iriana dan Ibu Wury, Batik Kejora Energi Dari Balik Jeruji Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi

5 min read

Salah satu WBP sedang membatik/Foto: Hendry Noesae-Jambidaily.com

JAMBIDAILY PENDIDIKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jambi mengembangkan berbagai unit usaha bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), salah satunya kerajinan Batik Kejora sebagai bentuk terobosan inovatif, kreatif dan berdaya saing jual.

Redaksi jambidaily.com beberapa waktu yang lalu dengan kondisi ruang dan durasi sangat terbatas pernah mendapat kesempatan berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jambi yang didampingi langsung oleh Kepala Lapas yaitu Triana Agustin, A.Md.IP, SH, MH.

Membatik menjadi langkah penting bagi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jambi untuk dapat memberikan jalan terang bagi WBP di masa depan “Kami mendapatkan pelatihan selama 24 hari, dari proses awal hingga mewarnai. Petugas sangat baik dan kamipun diajari, dilatih untuk pelatihan membatik ini,” Ujar salah satu warga binaan yang tidak bisa disiarkan kepada publik.

Promosi dari karya WBP dilakukan dengan cara mengikuti berbagai pameran dan bazaar, juga memanfaatkan media sosial sebagai ruang pemasaran kepada masyarakat.

“Pernah juga dari Pertamina membawa hasil karya ini untuk pameran, jadi ini juga hasil CSR dari pertamina. Ada beragam motif batik, merupakan hasil karya sendiri dari warga binaan yang sebelumnya mendapat bimbingan dan pelatihan khusus dari para stackholder. Ada motif bunga-bunga, ada corona dan ini merupakan hasil karya sendiri yang sebelumnya mendapatkan bimbingan dan pelatihan,” Jelas Triana Agustin

Upaya Triana Agustin tidak mudah patah arang dalam pemasaran kerajinan batik Kejora. Saat pandemi Covid-19 melanda, Dia mendorong para pegawai dan petugas Lapas Perempuan Klas IIB Jambi, juga menggedor pegawai Kanwil Menkumham Jambi hingga kepala OPD.

“Hasil dari batik ini dibeli oleh kami petugas serta keluarga menkumham, termasuk para pejabat jika memesan akan kita penuhi. Kami juga bisa memenuhi pesanan khusus inginnya bentuk atau motif seperti apa,” Tuturnya bercerita kilas balik.

“Mereka dilatih dari Nol, dari tidak mempunyai dasar membatik, dsiini dilatih dari Nol sampai bisa. Harapan kami saat bebas, membatik ini diimplementasikan di luar dan masyarkat mengetahui bahwa di lapas ini banyak sekali pembinaan,” Harapnya menambahkan.

(Triana Agustin saat menunjukan proses pembuatan/Foto: Hendry Noesae-Jambidaily.com)
(Program batik binaan Pertamina Jambi Field di Lapas Kelas IIB Perempuan Jambi/Foto: Dok Pertamina)

Pertamina terus membuktikan konsistennya dalam program pemberdayaan masyarakat, berkomitmen dalam menjalankan program pengembangan masyarakat, guna meningkatkan kapasitas warga lapas dibidang membatik, serta menumbuhkan kemandirian warga lapas pasca masa tahanan selesai.

Sehingga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Jambi dengan Kelompok Batik Serumpun Berlian sebagai Mitra Binaan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Jambi Field, bertempat di ruang serbaguna Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi (Selasa, 24/05/2022).

Field Manager PHR Zona 1 Jambi yang diwakili oleh Afrianto selaku Officer Comrel & CID PHR Zona 1 Field Jambi mengutarakan dua hal yang menjadi perhatian khusus untuk keberlangsungan program yang telah berjalan.

“Saya melihat ada 2 hal penting yang harus kita jalankan, pertama, merencanakan seluruh kegiatan yang berlangsung di lapas secara terukur sehingga dapat di lihat progress dari pendampingan yang diberikan oleh Pertamina melalui kelompok batik serumpun berlian maupun pendampingan dari lapas. Outputnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga binaan untuk menciptakan kemandirian dari segi sosial bahkan ekonomi,” Jelasnya melalui keterangan tertulis.

Lalu, memperkuat kelembagaan bagi warga binaan yang telah berakhir masa asimilasi di lapas dapat terwadahi dalam satu kelembagaan, guna menyalurkan dan mengembangkan potensi warga lapas yang dimiliki selama belajar di lapas

“Dengan demikian warga binaan yang telah selesai masa asimilasi dapat berkembang dan mandiri, serta diterima oleh lingkungan sosialnya, dan mampu menjalankan fungsi sosial dengan baik seperti sedia kala,” tutupnya.

(Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin, Saat Melihat proses membatik di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi/Foto: Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden)
(Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin, memberikan keterangan Pers di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi/Foto: Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden)

Apresiasi dari SKK Migas Serta Dikunjungi Ibu Negara

Anggono Mahendrawan, selaku Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel menyebut program semacam ini memang sangat baik untuk dilaksanakan, menambah aktivitas positif untuk warga binaan.

“Keahlian membatik seperti ini diharapkan nanti ilmunya dimanfaatkan untuk hal yang bernilai ekonomis, ibu-ibu dapat menghasilkan produk yang bernilai jual sehingga selepas menyelesaikan binaan di lapas nantinya ada sumber pekerjaan baru yang dapat dilakukan untuk menambah penghasilan,” Kata Anggono Mahendrawan.

Maka tak diherankan, jerih payah Triana Agustin dalam membuka jalan bagi WBP dan mendapat dukungan Energi dari Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Jambi Field, berhasil melirik Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) meluangkan agenda ke Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi saat berkunjung ke provinsi Jambi (Kamis, 20/10/2022).

Saat memberikan keterangan usai kunjungan, Ibu Iriana menyampaikan harapannya agar para warga binaan dapat bekerja secara mandiri dengan menghasilkan produk-produk lainnya usai keluar dari lapas.

“Iya ini tadi (silaturahmi-red) sama ibu-ibu warga binaan yang ada di sini. Kelihatannya semua ceria ya Bu, tapi enggak tau isi hatinya bagaimana karena dalam kondisi di penjara. Yang pasti, saya berharap keluar dari sini bisa mandiri,” ujar Ibu Iriana. (*/HN)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

21 + = 29