Panen Raya di Sentra Produksi Menahan Kenaikan Harga di Oktober 2022
4 min readJAMBIDAILY EKONOMI – Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar 0,27% (mtm) pada Oktober 2022 setelah pada bulan sebelumnya tercatat inflasi sebesar 0,61% (mtm).
Secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi pada Oktober 2022 tercatat sebesar 7,10% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 8,09% (yoy). Lebih lanjut, sepanjang tahun 2022 Provinsi Jambi tercatat inflasi sebesar 6,05% (ytd).
Berdasarkan komoditasnya, jenis barang dan jasa yang mendorong deflasi di antaranya cabai merah sebesar -17,74% (mtm), telur ayam ras sebesar -4,57% (mtm), daging sapi sebesar -6,68% (mtm), daging ayam ras sebesar -2,20% (mtm) dan cabai rawit sebesar -13,42% (mtm).
Deflasi pada beberapa jenis komoditas bahan pangan terjadi seiring dengan terjaganya pasokan dari produksi lokal dan luar daerah memasuki musim panen raya hortikultura.
Sementara itu,deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga pada sejumlah komoditas yang terkena second round impact penyesuaian harga bahan bakar minyak yang dilakukan pemerintah per 3 September 2022.
Inflasi juga didorong oleh kenaikan harga beras seiring berlangsungnya periode tanam gadu di beberapa daerah sentra produksi serta sebagai dampak kenaikan BBM serta kenaikan sementara HPP gabah.
Adapun rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan: deflasi 0,16 % (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 6,14% (ytd)
Tahunan: Inflasi 7,17% (yoy)
Cabai merah menjadi penyumbang deflasi terdalam di Kota Jambi dengan andil sebesar -0,27% diikuti komoditas lain seperti telur ayam ras (andil -0,04%), daging sapi (andil 0,04%), cabai hijau (andil 0,03%) serta cabai rawit (andil 0,03%). Di sisi lain, berlanjutnya kenaikan harga beras menjadi salah satu penahan deflasi yang lebih dalam dengan andil sebesar 0,06% diikuti oleh cuci kendaraan (andil 0,05%), angkutan udara (andil 0,04%), bensin (andil 0,04%), dan udang basah (andil 0,02%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: deflasi 1,14% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 5,34% (ytd)
Tahunan: inflasi 6,45% (yoy)
Sama halnya dengan Kota Jambi, cabai merah juga menjadi salah satu komoditas utama penyumbang deflasi di Kab. Bungo dengan andil sebesar -1,32%. Selain itu, daging ayam ras (andil -0,08%), telur ayam ras (andil -0,08%), ikan serai (andil -0,04%) dan cabai merah (-0,04%) turut berkontribusi dalam mendorong deflasi di Kabupaten Bungo. Namun demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga yang terjadi pada beras (andil 0,27%), bensin (andil 0,05%), ikan tongkol ikan ambuambu (andil 0,04%), biaya foto copy (andil 0,03%) dan ikan asin teri (andil 0,03%).
Mempertimbangkan dampak dari kenaikan harga BBM di tengah transmisi harga global ke domestik yang terus berlanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memprakirakan pada November 2022 inflasi akan kembali terjadi meskipun terbatas.
Inflasi tersebut masih didorong oleh second round impact dari kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak serta terbatasnya pasokan pangan sebagai dampak curah hujan yang relatif tinggi yang diindikasikan dari kondisi La Nina moderat yang mulai berlangsung sejak September 2022 di sebagian wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Selain itu, terendamnya lahan cabai merah seluas 80 Ha di wilayah Kabupaten Muaro Jambi diprakirakan mengakibatkan terbatasnya pasokan dan berpotensi meningkatkan tekanan harga cabai merah di Provinsi Jambi. Harga beras juga diperkirakan masih akan meningkat akibat penyesuaian harga BBM yang mendorong kenaikan biaya produksi, penggilingan dan pengangkutan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.
Beberapa kolaborasi kegiatan Bank Indonesia dengan TPID dalam menjaga inflasi di wilayah Jambi diantaranya penyelenggaraan kegiatan High Level Meeting yang ditindaklanjuti dengan kegiatan pasar murah; penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bibit bantuan sarana dan prasarana demplot; pencanangan gerakan tanam; peluncuran unit usaha distribusi; penandatanganan komitmen kesepakatan stabilisasi harga serta beberapa kegiatan lainnya sebagai bentuk sinergi bersama dalam stabilisasi harga di Provinsi Jambi.
Terakhir, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi juga telah menyelenggarakan kegiatan Pencanangan GNPIP Provinsi Jambi pada 23 September 2022 melalui penandatanganan Komitmen Dukungan GNPIP yang melibatkan seluruh Walikota/ Bupati se-Provinsi Jambi.
Lebih lanjut mengingat beras merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi dengan bobot terbesar, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jambi telah melaksanakan Launching Pembelian Beras Lokal oleh ASN pada tanggal 5 Oktober 2022 serta pembelian beras oleh BMPD dan FKUJK pada 23 Oktober 2022. (*/)