Hingga Petang Perdebatan Tak Selesai ‘Petang di Taman’ Sajian Sanggar Sastra HIMA PS-PBSI Unbari
2 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Taman yang seharusnya menjadi tempat peristirahatan, ketenangan, dan kenyamanan untuk orang-orang yang mampir justru menjadi sebaliknya.
Orang Tua tengah duduk di kursi taman. Lelaki Setengah Baya yang datang entah dari mana duduk di samping Orang Tua.
Kemudian Pencinta Balon berjalan memasuki taman dengan membawa balon-balon, lalu tak lama masuklah Wanita bersama bayinya. Mereka adalah insan yang sedang mengalami konflik batin dan permasalahan yang tidak ada hubungannya satu sama lain.
“Terjadi perdebatan dan kesalahpahaman diantara mereka karena ikut campur ke dalam urusan yang belum jelas sebabnya. Hingga petang tiba perdebatan belum juga selesai,” Ujar R. Ananda Winardo, selaku Sutradara seusai pergelaran di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi (Selasa, 22/11/2022)
Sanggar Sastra HIMA PS-PBSI Universitas Batanghari
Sutradara: R. Ananda Winardo
Aktor: R. Ananda Winardo, Riski, Ihsan, Ayi Cahyani Hasanah
Pemusik: Diana. A, Afriansyah Putra, Hendra Wijaya, Silva Yuan, Amanda Oktavia, Bilqis Syahnadi, Imey Alviona Chaesar, Wahyu Setia Ningsih
Bendahara: Neni Wulan Sari
Setting: Freby Primsa, Muhammad Munim
Penata Rias: Kris Arta Hutabarat
Konsumsi: Dewanti Anggraini PN, Ilya Safitri
Taman Budaya Jambi menggelar Temu Teater Se-provinsi Jambi pada 21-24 November 2022. Temu Teater ini diselenggarakan Pemerintah provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kepala Taman Budaya Jambi (TBJ) Eri Argawan dalam sambutan sekaligus laporannya pada seremonial pembukaan (Senin, 21/11/2022) menuturkan bahwa Temu Teater Taman Budaya Jambi merupakan kegiatan akbar teater yang menginginkan terwujudnya silaturahmi intelektual, gotong royong dan perwujudan daya cipta yang pada akhirnya berlanjut menjadi sebuah ikatan bersama membangun kebudayaan secara bersama-sama.
“Temu Teater, setelah beberapa tahun ini menjadi penting karena beberapa faktor; pertama karena Temu Teater merupakan salah satu alternatif yang memberikan jawaban dan motivasi terhadap perubahan paradigma, pola pikir dan kebiasaan kelompok teater selama ini,” Ujarnya.
Dia juga menyebutkan bahwa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Temu Teater kali ini hanya melibatkan komunitas teater yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Jambi.
“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan capaian kualitatif dari segi pelaksanaan, baik pertunjukan maupun kepanitiaan. Kita juga menginginkan tercapainya silaturahmi intelektual dan terwujudnya daya cipta. Kali ini khusus provinsi Jambi untuk meningkatkan pencapaian kualitatif pelaksanaan maupun pertunjukannya,” Tutur Eri Argawan. (*/)