Minim Kata Namun Kaya Pesan ‘BullyBully’ Maas Theater en Dans Asal Belanda, Jangan Sampai Terlewatkan
4 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Maas Theater en Dans Asal Belanda pergelarkan karya berjudul ‘BullyBully’ di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi, Kota Jambi.
Pergelaran ‘BullyBully’ berlangsung hari ini (Senin, 09/01/2023) merupakan sesi pertama dari tiga sesi yang akan dilanjutkan (Selasa, 10/01/2023) dan penonton tidak dipungut tiket masuk alias gratis.
Dibawah arahan René Geerlings selaku sutradara, tokoh hadir dengan banyak gerak tubuh, gestur dan ekpresi wajah dalam menyampaikan pesannya. Suasana pergelaran semakin terbangun dari hadirnya berbagai musik, bergagai ilustrasi, sehingga mudah dimengerti, mudah dipahami bagi penonton tentang pesan yang ingin disampaikan.
“Pertunjukan ini bisa disaksikan mulai dari usia 3 tahun,” Tulis muaroart.kreatif dilaman Instagram, selaku mitra kerja sama Erasmus Huis.
Sesi pertama, penonton yang hadir didominasi hingga 98 persen adalah pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah tingkat menengah pertama dan atas, juga perguruan tinggi yang ada di kota Jambi.
“Kami terima kasih kepada Erasmus Huis, ini adalah kali kedua menghadirkan tim kesenian ke Jambi. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, serta para penonton atas apresiasinya,” Ungkap Raja Rizky M selaku event koordinator, seusai pertunjukan kepada seluruh penonton.
Dari pantauan jambidaily.com, berbagai peristiwa di panggung ‘BullyBully’ yang berlangsung Pukul: 16.00 wib tersebut di respon dan turut terbawa suasana, mulai dari kocaknya para pemeran, kesedihan hingga riang gembira.
“Erasmus Huis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak, sebenarnya saya dan anda yang hadir saat menonton ini sama bahwa baru kali ini melihat ‘BullyBully’ terima kasih untuk semua dukungan,” Ujar Bob Wardhana selaku Project Manager Dutch Cultural Center, Erasmus Huis.
Kelompok teater Maas Theater en Dans menciptakan pertunjukan teater dan tari berkualitas tinggi dalam segala bentuk dan ukuran. Dari produksi skala besar dan yang cocok untuk lingkungan kelas di sekolah, hingga pertunjukan festival skala kecil dan teater lokal.
Di sesi tanya jawab, saat ditanya pemandu acara, bagaimana perasaan René Geerlings seusai pertunjukan ‘BullyBully’? “Great Audience,” jawabnya.
Kesamaan dari semua produksi ini adalah hubungan yang kuat antara penonton dan pemain di atas panggung. Para penampil menggunakan berbagai alat dan metode teaterikal untuk menceritakan kisah kami dengan cara yang terasa ringan dan mudah dipahami.
Maas menawarkan kisah-kisah yang dapat diakses, luar biasa, dan fisik, yang diceritakan oleh para pemain dengan cara baru dan orisinal.
“Apa kesamaan antara balita dan pemimpin dunia? BullyBully memberikan wawasan level Duplo kepada penonton tentang benturan dua kekuatan dunia, yang akhirnya belajar untuk menemukan titik tengah. Dikonseptualisasikan dan disutradarai oleh René Geerlings, musikal ini menampilkan dua pemain, banyak lagu, pertengkaran lucu, dan akhir yang bahagia,” Tulis Erasmus Huis di akun Instagram.
Disisi lain, seusai pertunjukan ‘BullyBully’ di tempat yang sama Hendry Nursal selaku koordinator Media, Publikasi dan Perizinan tak luput menyampaikan apresiasinya kepada otoritas keamanan setempat yang telah memberikan rekomendasi.
“Saya tentunya bagian dari penyelenggaraan, sesuai dengan tugas saya maka saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi terhadap Kapolda melalui Dir Intelkam Polda Jambi dan Wadir Intelkam beserta jajaran, Kapolresta melalui Kasat Intel Polresta Jambi dan Kabag Ops beserta jajaran, serta Kapolsek melalui Kanit Intel Telanaipura kota Jambi beserta jajaran, termasuk Sekda Kota Jambi dan Tim Gugus Tugas Covid-19, serta Kasatpol PP Kota Jambi. Untuk dukungan dan rekomendasinya kepada Muaro Art Kreatif, terutama Erasmus Huis atas terselenggaranya pertunjukan ‘BullyBully’ di Jambi,” Ungkap lelaki yang kesehariannya ialah wartawan selaku pemimpin redaksi jambidaily.com dan Wakil Ketua SMSI Provinsi Jambi.
“Termasuk rekan-rekan media, dengan dukungan ini, terselenggaranya kegiatan dengan baik maka kita memberikan rasa nyaman, dan rasa kepercayaan kepada tim kesenian dari luar negeri untuk hadir serta menampilkan karyanya di kota Jambi khususnya dan provinsi Jambi umumnya,” Tandas Hendry Nursal, yang juga ketua Pelaku Teater Indonesia, provinsi Jambi.
‘BullyBully’ dari minim kata yang diucapkan, namun berhasil membuat penonton tersenyum ketika ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia bahkan kata yang akrab terdengar bagi warga kota Jambi, apa itu?
Saksikan ‘BullyBully’ Sesi kedua dan ketiga pada Selasa, 10 Januari 2023/ Pukul: 14.00 wib dan 16.30 wib gratis, dan perlu diingat jika pintu gedung telah tertutup maka anda tidak bisa menyaksikannya. Maka jangan sampai terlambat ya! (*/HN)