20 September 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Mengenal Helikopter NAS-332 Super Puma yang Dikerahkan TNI AU untuk Evakuasi Kapolda Jambi

4 min read

Foto: tni-au.mil.id

JAMBIDAILY TEKNOLOGI – Helikopter NAS-332 Super Puma milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AU) dikerahkan untuk membantu proses evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan setelah helikopter yang ditumpangi mengalami pendaratan darurat di bukit Tamia, kabupaten Kerinci provinsi Jambi (Minggu, 19/02/2023)

Dikutip dari laman tni-au.mil.id, TNI AU mengerahkan satu Helikopter NAS-332 Super Puma, untuk membantu pencarian dan pertolongan (SAR) Helikopter Polda Jambi yang dilaporkan mendarat darurat di bukit Tamia, Jambi (Minggu, 19/02/2023).

Dikutip dari laman Helikopter Skadron Udara 6 Lanud Atangsendjaja Bogor tersebut, take off pukul 08.45 wib dari Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn), Pekanbaru, Senin (20/2/2024). Ikut dalam Heli H-3211, satu tim Search and Rescue (SAR) Batalyon Komando 462 Pasgat berjumlah 7 personel dibawah pimpinan Danyon 462 Pasgat Letkol Pas Junaidi.

Helikopter NAS-332 Super Puma diawaki oleh Mayor Pnb M. Ravi Rakasiwi (IP), Kapten Pnb Surya Mega (Penerbang I), dan Letda Wisnu Dwi (Penerbang II). Helikopter ini, juga dilengkapi dengan peralatan hoist yang memungkinkan pertolongan korban dengan teknik hovering (tanpa mendarat).

Helikopter terbang dari Lanud Roeamin Nurjadin Pekanbaru menuju Jambi dan selanjutnya ke titik koordinat lokasi pendaratan darurat di Bukit Tamia Jambi. Tim SAR Kopasgat TNI AU ini, akan membantu melaksanakan evakuasi delapan penumpang dan tiga kru helikopter.

Helikopter NAS-332 Super Puma

Airbus Helicopters H215 (sebelumnya dikenal sebagai Aérospatiale AS332 Super Puma & Eurocopter AS332 Super Puma) adalah helikopter sipil dan militer, memiliki bilah empat dengan dua mesin, yang dibuat oleh Aérospatiale dan kemudian menjadi Eurocopter dan sekarang menjadi Airbus Helicopters. Merupakan versi Aérospatiale Puma yang diperbesar dan dipermesinkan kembali yang pertama kali terbang pada tahun 1978, dengan kabin penumpang yang besar.

Sejumlah varians militer terspesialisasi sudah digunakan, termasuk versi SAR dan ASW. Sejak tahun 1990, Super Puma militer telah dipasarkan sebagai Cougar.

Seri Super Puma Aerospatiale ini berasal dari seri Puma Eurocopter/Aerospatiale Puma tetapi mempunyai kabin baru diperpanjang dan mesin baru. Super Puma, datang di bawah label Eurocopter pada tahun 1992, kemudian terlihat berhasil pada berbagai tanda dan varian. Helikopter ini masih beroperasidi seluruh dunia dalam berbagai bentuk.

Penerbangan pertama Super Puma terjadi pada tahun 1978. Sistem dipasangi dengan mesin serbaguna Turbomeca turboshaft yang memutar rotor utama empat-bilah dan rotor ekor empat-bilah tradisional. Helikopter ini diawaki oleh satu atau dua personil dan dapat membawa 29 personil dalam pengaturan ruang kabin longgar. Varian Super Puma memungkinkan untuk melakukan peran pada saat perang maupun damai. Pod senapan, roket dan misil dapat dipasang secara eksternal, serta peralatan untuk peran anti-kapal. Sebuah senapan juga dapat dipasang di pintu kabin untuk keamanan tambahan.

Operator dari seluruh dunia telah terlihat puas dengan Super Puma, Indonesia bahkan memproduksi (di bawah lisensi) beberapa helikopter ini. Operator lainnya tersebar dari Samudra Pasifik, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Dalam bentuk apapun, Super Puma meneruskan keberhasilan dari seri Puma SA 330.

Awalnya, Pada 1974, Aérospatiale memulai pengembangan helikopter transportasi sedang baru berdasarkan SA 330 Puma-nya. Bulan September 1977, sebuah prototipe pesawat ini dengan registrasi SA-331, dilengkapi dengan transmisi yang lebih baik dari SA-330 Puma dan memiliki mesin Turbomeca Makila dengan 755 tenaga kuda, menyelesaikan test flight pertamanya. Baru pada 13 September 13 1978, prototipe dengan nama AS 332 Super Puma diperkenalkan dengan memiliki tenaga yang ditingkatkan dan badan pesawat yang lebih aerodinamis dibandingkan dengan pendahulunya.

Para teknisinya juga memasang bilah rotor utama dan ekor dari bahan komposit, yang bisa meningkatkan daya angkat, usia pengoperasian pesawatnya, kemampuannya bertahan dalam pertempuran dan tidak lagi mengalami korosi ketika ia dioperasikan oleh Angkatan Laut. Bentuknya yang lebih panjang, sehingga ia memiliki daya angkut untuk pasukan dan kargo lebih besar, roda pendaratan yang mudah untuk ditarik dan diturunkan dengan tenaga yang ringan, tempat duduk penumpang dan krew dengan material lebih tahan tembakan dalam pertempuran serta memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar lebih besar. Helikopter ini mampu terbang hingga jarak 532 Mil laut atau setara dengan 985.264 Kilometer dengan kecepatan maksimum 141 Knot.

Sejak tahun 1978 hingga 1987, helikopter ini diperkenalkan dengan lima varian untuk militer dan sipil, dimana dua dengan badan yang diperpanjang. Tahun 1980, pesawat ini menggantikan helikopter standard SA-330 Puma yang diproduksi oleh Aérospatiale.

Spesifikasi:
Kru: 1–2
Penumpang: 18–24
Panjang: 16,29 m
Diameter baling-baling: 15,6 m
Berat: 4.460 kg
Bobot lepas landas maksimum: 8.600 kg
Motor: 2× Turboméca Makila 1A1 motor turbin, 1.357 kW
Kecepatan maksimum: 278 km/jam
Kisaran: 831 km
Ketinggian terbang: Lebih dari 7.200 m (19.750 kaki)

 

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 + 9 =