Memilukan, Isak Tangis Keluarga Pecah Melihat Balita Digendong Kadis Damkartan Kota Jambi
3 min readJAMBIDAILY PERISTIWA – Sungguh pilu hati saat mendengar tangisan pihak keluarga saat melihat kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) kota Jambi menggendong balita laki-laki 2,5 tahun yang berhasil di evakuasi dari dalam sumur.
Pihak Damkartan Kota Jambi mendapat informasi adanya anak Balita yang masuk dalam sumur, sekira pukul 12.40 WIB (Rabu, 05/03/2023). Dipimpin Kadis Damkartan Kota Jambi, Mustari Affandi bersama personel dan PSC 119 menuju tempat kejadian di kawasan RT.16, Pematangsulur, Telanaipura, Kota Jambi.
Proses evakuasi tidak mudah karena bukan sumur pada umumnya dengan ruang terbuka yang cukup besar di luar rumah, tetapi berlubang sempit, ketinggian lubang sumur sama dengan lantai.
Dari pengamatan jambidaily.com, bahwa sumur berada di dapur yang menjadi aktivitas keseharian, Lubang sumur hanya ditutup dengan kayu yang dapat beresiko bagi anak-anak.
Kondisi tersebut menjadi dugaan awal korban masuk dalam sumur karena sumur dapat dibuka dan ditutup dengan kayu. Walaupun secara kasat mata tampak mengarah ke dugaan, namun semua masih dalam penyelidikan dari otoritas keamanan berwenang.
Penuturan Mustari Affandi, Untuk perhitungan kedalaman lubang sumur sejauh 17 meter dengan ketinggian air lebih kurang 8 meter. “Tim penyelamat sempat melakukan upaya penyedotan air dengan menggunakan mesin pompa, namun gagal karena tidak dapat menghisap air yang berada dikedalaman sumur sejauh 15 meter,” Terang Mustari Affandi.
Tim penyelamat kembali melakukan penyelaman yang sebelumnya sempat tidak berhasil, pada upaya kali ini akhirnya berhasil mengevakuasi balita laki-laki 2,5 tahun.
“Kita berhasil mengangkat anak jenis kelamin laki-laki 2,5 tahun, kendala yang kita hadapi asupan oksigen semakin rendah ketika semakin dalam. Anggota kita sempat terasa tidak tahan telinganya, terus permukaan sumur sempit, lalu permukaan air tinggi kita coba lakukan penyedotan gagal. Akhirnya satu anggota kita yang biasa menyelam berhasil,” Urai Mustari Affandi.
Lebih lanjut kata Mustari, pihaknya mengevakuasi satu anak jenis kelamin laki-laki 2,5 tahun yang tidak bernyawa lagi, lalu satu anak jenis kelamin perempuan 6 bulan telah dievakuasi terlebih dahulu bersama Ibunya dan sempat dilarikan ke rumah sakit.
Malangnya sang anak bungsu dari tiga bersaudara juga tidak tertolong seperti anak keduanya. Namun, sang ibu berhasil diselamatkan dan sedang dalam penanganan medis lebih lanjut.
“Yang kita evakuasi satu anak balita 2,5 tahun, sementara itu satu anak perempuan 6 bulan juga meninggal. Dari informasi, yang menyelamatkan ibunya. Tapi saya kurang tau juga, yang jelas sebagaimana yang kita saksikan bersama tadi ialah anak usia 2,5 tahun,” Beber Mustari.
“Ada imbauan untuk masyarakat, untuk tidak membuat sumur di dalam rumah. Apalagi sama tinggi dengan lantai karena itu berisiko tinggi pada keluarga. Inilah salah satu resiko membuat sumur di dalam rumah yang hanya ditutup dengan papan,” Tegasnya.
Sementara itu, Erwis ketua RT 16 Pematangsulur menyebut sebelum kejadian di rumah hanya ada ibu dan dua balitanya. Peristiwa naas tersebut diketahui pertama kali oleh kakek korban yang melihat ibu dan dua anaknya tercebur ke dalam sumur yang ada di dapur rumah.
“Saat itu pertama kali berhasil dievakuasi ibu dan bayi, kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit namun korban yang masih berumur enam bulan tidak bisa diselamatkan. Kini ibu korban yang selamat dari peristiwa mengalami trauma berat,” Ungkap Erwis. (*/HN)