Hartati Salah satu Koreografer Top Indonesia, Berikan Ilmu di Workshop Tari 2023 Taman Budaya Jambi
4 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melalui UPT Taman Budaya Jambi (TBJ) gelar workshop seni pertunjukan dengan menghadirkan tiga genre seni yaitu Teater, Musik dan Tari pada 25-27 Mei 2023.
Dibidang Tari Pemateri dihadirkan sebagai narasumber, yaitu Hartati, M.Sn; Drs Jafar, Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar, M.Hum; dan Kurniadi Ilham, S.Sn, M.Sn
Hari pertama (Kamis, 25/05/2023) Koreografer Indonesia Dihadirkan Untuk Workshop Tari 2023 di Taman Budaya Jambi, yaitu: Hartati, M.Sn. Hartati 20 tahun bersama Gumarang Sakti Dance co, pimpinan alm. Gusmiati Suid, berkesempatan menari keberbagai negara dalam festival-festival bergengsi dan pengalaman mempelajari dan memahami budaya Minangkabau, Menyelesaikan studi Tari di IKJ dari D3, D4, S1 hingga S2.
Hartati Anggota Dewan Kesenian Jakarta (Komite Tari) Priode 2013-2015 dan Ketua Komite Tari DKJ priode 2015 – 2019 acapkali Bekerjasama dengan perguruan tinggi seni atau komunitas-komunitas tari untuk memberikan materi seminar dan workshop koreografi dan Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata dalam beberapa programnya.
Aktif mengikuti Program workshop dan kolaborasi dalam dan luar negeri juga dari begitu banyak karya sejak 1988, dalam perjalanannya, Hartati di Tahun 2020 membentuk Yayasan Seni Tari Indonesia dan Tahun 2020 juga mendapat penghargaan dari Kemendikbud “Anugerah Kebudayaan” dalam kategori “Pencipta, Pelopor dan Pembaharuan”
Saat workshop berlangsung, Hartati memberikan motivasi berharga jika Penciptaan Karya Tari yang Bersumber Dari Budaya Tradisi maka spirit karya, spirit tradisi penting.
“Jika anda membuat karya apalagi itu bersumber tradisi, lantas timbulnya perdebatan, timbulnya semacam penolakan? padahal anda sesungguhnya membutuhkan sesuatu bukan penolakan, membutuhkan pendampingan. Itu biasa, saya berkali-kali tentunya mengalami itu tapi spirit karya harus terus dijaga,” Ujar Hartati menjawab pertanyaan dari salah satu peserta Workhsop.
Dihari kedua workshop seni pertunjukan di TBJ (Jum’at, 26/05/2023) sesi III Drs Jafar dipandu Hendry Nursal sebagai Moderator dan sesi IV Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar., M.Hum, dipandu Jeff Pasaribu sebagai moderator yang dihadirkan untuk 150 orang peserta dari tiga genre dan juga selain dari kota Jambi terdapat peserta Workshop dari Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Merangin, dan kota Sungaipenuh.
Maestro seni rupa di Jambi ini membahas tentang Menjadikan Budaya Tradisi Jambi Sebagai Obyek Kekaryaan Pengolahan/ Eksperimentasi Seni.
“Setiap karya itu sudah seharusnya dilalui dengan proses riset, kita berupaya mendapatkan sumber, bahkan melihat langsung peristiwa dalam kaitan tradisi atau upacara agar tidak terjadinya kekeliruan atau misinformasi saat dipergelarkan. Jika itu tidak dilakukan dan menjadi kekeliruan tentunya berbahaya, maka sudah seharusnya riset,” Ungkap Drs Ja’far.
“Kalaupun kita hanya bisa melihat dari referensi bacaan, ataupun dokumentasi berupa audio visual masih ada strategi lain. Perlu diingat materi tradisi, materi upacara adat bukan dihadirkan utuh kalau sudah menjadi seni pertunjukan, materi itu menjadi inspirasi,” Tutur Drs Ja’far menjawab pertanyaan peserta.
Selain Drs Jafar, pada hari kedua Workshop seni pertunjukan, mendatangkan Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar, M.Hum
Sedangkan Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar., M.Hum membahas tentang Tradisi Jambi Sebagai Obyek Penciptaan Karya Musik.
“Kita tidak lagi berpikir sebatas kekayaan yang dimiliki oleh berbagai suku namun sudah harus berpikir dunia, bagaimana itu semua mendunia. Kalau kita bicara Jambi misalkan ada Ngayun Luci, Asek, Krinok, Senandung Jolo, memiliki ciri khas dan tentunya kekayaan bagi kita,” Urainya.
Disamping memberikan wawasan proses berkarya, Dia juga beberkan bentuk-bentuk musik sumber tradisional sebagai referensi, pola hingga contoh audio visual yang ditayangkan dari hasil penelitiannya.
Sementara itu, di hari ketiga (Sabtu, 27/05/2023) dengan narasumber Kurniadi Ilham, S.Sn, M.Sn membahas tentang Penerapan Budaya Tradisi Dalam Bentuk Tari, dengan dipandu selaku moderator Workhsop Tari ialah Rosa.
Workshop seni pertunjukan Melalui pembiayaan yang bersumber dari dana APBD Provinsi Jambi dan DAK Non Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Taman Budaya bertujuan untuk mendorong terpenuhinya standar pelayanan taman budaya sebagai lembaga pelestari budaya dan media edukasi bagi masyarakat, serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. (*/HN)