EM Yogiswara Berikan “Langkah Mudah Menulis Lakon” Dalam Workshop Sastra Tahun di TBJ
4 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Taman Budaya Jambi (TBJ) gelar workshop sastra tahun 2023 dengan tema ‘Penulisan Naskah yang Berakar Dari Upacara Tradisi’ 29-30 Mei 2023.
“Workshop sastra ini pada akhirnya akan melahirkan baik itu karya sastra maupun sumber daya manusianya, sehingga generasi kita kedepannya menjadi kebanggaan provinsi jambi dan mempunyai tanggung jawab terhadap pengembangan sastra khususnya,” Ungkap Eri Argawan, Kepala Taman Budaya Jambi (Senin, 29/05/2023) dalam kata sambutannya.
Diikuti 50 peserta, Workshop yang dibuka secara resmi oleh Eri Argawan, Kepala Taman Budaya Jambi (Senin, 29/05/2023) tersebut bertujuan untuk Mewujudkan kepedulian dan tanggung jawab pemerintah dalam mengenalkan, melestarikan serta membina potensi budaya yang ada di masyarakat dengan cara meningkatkan pengetahuan dan hubungan kerja sama antara pelakunya.
Dipandu Oky Akbar selaku moderator, Ada tiga narasumber yang dihadirkan dalam Workshop sastra kali ini, yang PERTAMA seniman asal Aceh yang kini tercatat sebagai tenaga pengajar di ISI Panjangpanjang yaitu DR.Sulaiman Juned, S.Sn, M.Sn.
Lalu Narasumber yang KEDUA, Titas Suwanda salah satu tokoh teater muda di Jambi, dia juga saat tercatat sebagai Wakil Ketua Pelaku Teater Indonesia (PTI) Korda Provinsi Jambi dengan segudang karya sastra dan merupakan pentolan aktor serta sutradara di Teater AiR.
Titas Suwanda memberikan materi “Transformasi Konteks Dramatik dari Upacara menjadi Drama: secuil resep dari dapur penciptaan teks Bungin”
Hari Kedua (Selasa, 30/05/2023) Narasumber yang KETIGA, EM Yogiswara, selain dikenal sebagai pendiri, dia juga menelurkan banyak karya dan bertindak sebagai sutradara di Teater AiR Jambi. Namun EM Yogiswara juga tidak asing di kalangan sastra Jambi dengan karya-karya puisi, cerpen dan naskah teater.
Puisi-puisinya terangkum dalam antologi puisi bersama, antara lain; Nyanyian Kafilah, Prosesi, Jejak, Serambi 3, Percik Pesona I dan II, Muaro, Parade Karya Penyair Se-Sumatera, Parade karya penyair Indonesia ‘Refleksi Setengah Abad Indonesia Merdeka, Parade Penyair Se-Sumatera. Zamrud Khatulistiwa, Bumi Lada, dan Antologi Puisi Penyair Nusantara: 142 Penyair Menuju Bulan, ‘Negeri Angsa Putih’. Tanah Pilih, Lingua Franca. Puisi-puisi tunggal, yakni Hidup (1991), Kau Lahir (1992), Perempuanku (1992), Gaung (1994) dan Soco (Bentang Budaya Yogyakarta, 2001) Selain berpuisi, sesekali menulis cerpen, ikut pameran lukis.
Data diatas hanyalah sebagian kecil, masih banyak lagi dan Terbaru tahun 2022, EM Yogiswara melahirkan antologi puisi ‘Manusia Idaman Tanah’ yang juga dihadirkan ke panggung berupa pergelaran Teater bersama Teater AiR.
Dalam Workshop Sastra 2023, materi yang dihadirkan EM Yogiswara “Langkah Mudah Menulis Lakon” dalam pemaparannya:
Lakon merupakan bagian dari naskah, karena medianya adalah kata-kata. Tetapi tidak semua naskah disebut lakon teater (drama), karena di dalam lakok teater mengandung unsur konflik. Konflik dalam cerita dibangun adanya pertentangan pandangan tokoh lain atau unsur lain yang menghambat itikad baik dari peran utama sebagai ciri lakon teater.
Kedudukan lakon dalam pementasan seni teater menjadi unsur penting. Lakon teater memberikan nafas kehidupan di atas pentas melalui keutuhan unsur lakon yang diungkap sang kreator melalui media seni rupa, bunyi, gerak dan totalitas tubuh manusia.
Manfaat naskah lakon, memberikan kemudahan bagi penggarap agar efektif dan efisien di dalam menentukan langkah-langkah menyiapkan materi seni, produksi dan publikasi pementasan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai kepada penonton.
Salah satu tokoh Teater di Jambi ini, memberikan kiat sederhana untuk menulis naskah yaitu: Kalimat yang dipakai komunikatif dan efektif, Dialog ditulis dengan ragam bahasa, harus bisa membedakan (prolog, epilog, dialog dan monolog).
Lalu Struktur naskah drama, yaitu: Plot/alur, penokohan dan perwatakan, dialog, setting (tempat, waktu dan suasana), tema, pesan pengarang, point of view dan petunjuk teknis/teks samping. Disamping itu, dibeberkan juga kaidah penulisan naskah drama serta ketentuan umum penulisan naskah lakon.
Seusai materi dari EM Yogiswara, workshop sastra tahun 2023 dengan tema ‘Penulisan Naskah yang Berakar Dari Upacara Tradisi’ ditutup Eri Argawan, Kepala Taman Budaya Jambi.
Eri Argawan, menyebut dengan adanya generasi penulis sastra tentunya dapat menyelamatkan, menjaga dan melestarikan cerita rakyat, legenda, ataupun tradisi di Jambi untuk terus hidup walaupun penuturnya telah tidak ada lagi.
“Maka pada kesempatan inilah kami mencoba, agar potensi sumber daya yang kita punya terus melahirkan generasi-generasi baru. Melalui tulisanlah yang membuat cerita rakyat, legenda, naskah-naskah lama ataupun tradisi di Jambi terus hidup,” Tutur Eri Argawan.
(*/HN)