Optimalkan Pengelolaan dan Relasi, Taman Budaya Jambi Sarasehan Seni Direncanakan Mei 2023
3 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan, dapat mejadi media untuk pembentukan karakter bangsa yang berbudaya. Tingkat peradaban sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas kebudayaan dan atau kesenian yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, keberadaan Taman Budaya Jambi yang dibangun atas dasar sebuah kesadaran pentingnya pembangunan bermatra budaya mutlak diperlukan.
Ketika arah pembangunan masyarakat kira cenderung mengutamakan peningkatan ekonomi dan segala sesuatunya dipandang sebagai komoditas semata, maka posisi kebudayaan (kesenian khususnya) menjadi sering terlupakan. Dalam kondisi demikian, tentu keberadaan Taman Budaya Jambi memiliki peran penting dalam turut menyangga kehidupan berkesenian masyarakat, sehingga perlu dibangun fondasi yang kokoh bagi keberlangsungan keberadaannya.
“Sebagai sebuah ‘taman’ dan pusat keragaman aktivitas kesenian, Taman Budaya Jambi harus membuka diri seluas-luasnya. Meskipun secara geografis berada dalam wilayah kota Jambi, berbagai kegiatan kesenian yang dilaksanakannya tidaklah terbatas pada ruang lingkup kelompok kesenian yang ada di kota Jambi saja. Akan tetapi tampilnya kesenian dari seluruh wilayah menjadi keniscayaan bagi komparasi kultural yang mampu memperkuat posisi kesenian,” Terang Eri Argawan, Kepala Taman Budaya Jambi (Rabu, 19/04/2023).
Relasi Taman Budaya Jambi dengan masyarakat perlu dibangun. Sebuah keterbukaan yang dianggap perlu, sehingga masyarakat dapat melihat berbagai bentuk dan ragam kesenian yang tengah berkembang. Meski keterbukaan itu sendiri menjadi tantangan tersendiri ketika berkaitan dengan sumber daya manusia, dana maupun fasilitas yang dimiliki.
“Kenyataan yang selama ini dialami, rasio antara banyaknya seniman (kelompok seni) yang ingin difasilitasi dengan jumlah kegiatan yang terprogram, sumber daya manusia yang melayani, dana dukungan terhadap program kegiatan serta fasilitas yang ada di Taman Budaya Jambi, tidaklah seimbang,” Tutur Eri Argawan.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu upaya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, dana dan fasilitasnya sehingga mampu mengelola kegiatan yang direncanakan dan menjalin kerjasama sebaik mungkin dengan seluruh stakeholder sehingga pada gilirannya akan terbangun masyarakat yang lebih berbudaya sesuai yang diamanatkan di dalam Pembukaan UUD 1945, yakni turut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pemajuan kebudayaan yang meliputi pembinaan, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sebagaimana halnya pula tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Melalui pembiayaan yang bersumber dari dana APBD Provinsi Jambi dan DAK Non Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Taman Budaya bertujuan untuk mendorong terpenuhinya standar pelayanan taman budaya sebagai lembaga pelestari budaya dan media edukasi bagi masyarakat, serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini mendorong upaya pengoptimalan pengelolaan taman budaya menjadi tempat yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kebudayaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilaksanakan kegiatan Sarasehan Seni yang dimaksudkan untuk mengkaji permasalahan yang dihadapi untuk mengoptimalkan tata Kelola Taman Budaya Jambi ke depan direncanakan Mei 2023 di Teater Arena Taman Budaya Jambi. (*/HN)