4 Oktober 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Kabupaten Bungo, Merangin, dan Kerinci, Dalam Temu Karya Se-Provinsi Jambi Tahun 2023 di TBJ

3 min read

Penampilan Kabupaten Kerinci/Foto:Hendry_JambidailyDOTcom

JAMBIDAILY SENI, Budaya – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi, akan membuka secara resmi pada 1 November 2023 gelaran Temu karya Kabupaten/kota dalam provinsi Jambi dan Pameran Seni rupa se-provinsi Jambi.

Perhelatan tersebut untuk temu karya berlangsung pada 1 s.d 3 November 2023, pameran seni rupa 1 s.d 5 November 2023 terbuka bagi umum untuk menyaksikannya dan tidak dipungut bayaran.

Kegiatan Temu Karya berlangsung di Halaman terbuka Taman Budaya Jambi, di Jalan Sei Arbai I, Sungaikambang kecamatan Telanaipura, kota Jambi.

Malam Ketiga (Jum’at, 02/11/2023) menghadirkan Kota Jambi, kabupaten Tanjungjabung Timur, Merangin, Kerinci, Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Bungo

(Penampilan Kabupaten Bungo/Foto:Wildan_JambidailyDOTcom)

 

 

Kota Jambi, Kabupaten Tanjab Timur dan Kota Sungaipenuh, Dalam Temu Karya Se-Provinsi Jambi Tahun 2023 di TBJ

Komunitas Belum Bangun, Asal Kabupaten Bungo
Judul Karya MUJI SIALANG; MUJI BATANG

Karya ini berangkat dari suatu tradisi Muji Sialang, yang salah satu prosesinya diiringi nyanyian yang di sebut Nandung Muji Sialang. Kata Muji Sialang, diambil dari sebuah nama tradisi itu sendiri yang memiliki makna memuji, atau merayu penunggu pohon Sialang yang dilakukan ketika akan mengambil madu lebah.

Sedangkan, kata batang diambil dari salah satu judul syair yang ada pada Nandung Muji Sialang. Nyanyian tersebut memiliki 3 syair yang berbeda, yaitu Muji batang, Muji Alat, dan Muji Repo. Pada karya ini, komposer mengambil objek Muji Batang sebagai dasar penciptaan yang akan dikembangkan sehingga menjadi sebuah karya yang berjudul Muji Sialang; Muji Batang.

(Penampilan Kabupaten Merangin/Foto:Hendry_JambidailyDOTcom)
(Penampilan Kabupaten Merangin/Foto:Natha_JambidailyDOTcom)

Pelito Mudo, Asal Kabupaten Merangin
Judul karya SUPIK

Supik merupakan sebuah karya yang merepresentasikan kebiasaan anak gadis di kabupaten Merangin. Sebagai seorang perempuan, Supik dilahirkan menjadi pemangku (tempat tumbuhnya manusia). Mempunyai peran sebagai pendidik dan dalam waktu bersamaan juga berperan mempertahankan kebudayaan yang ada dalam keluarga maupun masyarakat.

(Penampilan Kabupaten Kerinci/Foto:Wildan_JambidailyDOTcom)

Faour Strings, Asal Kabupaten Kerinci
Judul karya ASYEIK episode NYERAU

Tujuan menjadi seorang manusia bukanlah pencapaian kesempurnaan fisik, materi atau aspek kebendaan lainnya, melainkan tercapainya kesempurnaan atau kesucian jiwa. Jiwa dalam konteks ini diartikan sebagai sesuatu yang ada dalam tubuh manusia dan merupakan perpaduan utuh antara kalbu dan fikiran. Orang-orang yang telah mencapai kesempurnaan jiwa akan terlihat dari tingkahlakunya.

upacara aseik diartikan sebagai sebuah upacara penyucian jiwa dari segala bentuk perbuatan buruk yang dipercaya disebabkan oleh roh-roh jahat , selain itu tujuan lainnya adalah Untuk menolak segala musibah (tolak bala) yang mungkin menimpa suatu desa, Menyempurnakan proses pengobatan, serta Sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan dan ucapan terima kasih kepada nenek moyang yang telah melindungi anak cucunya.

Dalam karya tari ini pengkarya menghadirkan salah satu prosesi yang ada dalam upacara asyeik yaitu episode nyerau, “Datea lah wahai nineak muyang, untuk ngobeng ngan membersih jiwu anak cucaau ngan sakang, batamboah rahmat tuhoa ngan maha kuasao manarimu sagalu hajeak dan manjauh sagalu musibah ngan datea”

Temu karya ditutup secara resmi oleh Eri Argawan, Kepala Taman Budaya Jambi yang turut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mensukseskan temu karya se-provinsi Jambi tahun 2023, kami menyadari karena ini yang pertama masih banyak kekurangan di sana-sini, baik itu kami selaku penyelenggara maupun materinya,” Ungkap Eri Argawan.

“Kami akan melaksanakan ini berkelanjutan, semoga dapat menjadi agenda tahunan dan tentunya kita akan perbaiki untuk lebih baik,” Tandasnya sekaligus menutup temu karya se-provinsi Jambi tahun 2023.

Sementara itu, untuk pameran seni rupa akan terus berlangsung hingga 5 November 2023 di Gedung prosenium, terbuka secara umum dan gratis. (*/HN)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

51 − = 44