Soal Tradisi Malam 1 Suro, Menag Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
2 min readJAMBIDAILY SOLO – Tradisi menggelar kegiatan malam 1 Muharam atau 1 Suro dalam kalender Jawa melekat di lapisan masyarakat menjelang pergantian tahun Hijriah. Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengimbau agar pelaksanaan tradisi itu dilakukan sesuai protokol kesehatan.
“Selalu jaga jarak dan protokol kesehatan,” kata Fachrul Razi usai meninjau lokasi masjid hadiah pangeran Uni Emirat Arab (UEA) untuk Presiden Jokowi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Rabu (19/8/2020).
Menurut Fachrul Razi, pergantian tahun Hijriah harus dimaknai positif. Pergantian tahun ini merupakan simbol perubahan menuju kondisi yang lebih baik.
“Kalau Hijriah kan sesuatu yang kurang baik menjadi lebih baik. Kalau yang lalu kurang baik, menjadi lebih baik,” kata dia.
Seperti di Solo, malam 1 Suro selalu ditandai dengan tradisi kirab pusaka dari Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Namun karena pandemi COVID-19, kedua agenda tersebut tidak digelar.
Meski tak ada kirab, Keraton Kasunanan tetap melaksanakan upacara tradisi. Saat diwawancarai terpisah sebelumnya, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Narsugama Adiningrat mengatakan upacara wilujengan digelar terbatas.
“Kirab pusaka tahun ini ditiadakan karena pandemi, kan rawan sekali kalau berdesak-desakan. Tapi kalau upacara adat wilujengan tetap diadakan terbatas dengan protokol kesehatan,” kata Dani, hari ini.
Demikian pula Pura Mangkunegaran, upacara adat tetap dilaksanakan secara internal. Pihaknya tidak mengundang tamu dari luar.
“Wilujengan hanya digelar internal saja. Nggak ada tamu dari luar,” kata abdi dalem bagian pariwisata Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya saat dihubungi wartawan, hari ini.