SKK Migas PetroChina Perkenalkan Eco Enzyme Ke Siswa Berkebutuhan Khusus di SLB N Tanjung Jabung Timur
3 min readJAMBIDAILY MUARASABAK – SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd terus melakukan pelatihan dan sosialisasi pembuatan cairan Eco Enzyme ke pelajar di sekolah sekolah yang berada di wilayah operasional. Kali ini kegiatan dilaksanakan di SLB Negeri Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang menjadi target pelatihan.
Mulyono Eko selaku perwakilan dari PetroChina International Jabung Ltd, saat diwawancarai mengatakan, bahwa SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd bekerjasama dengan Komunitas Eco Enzyme Jambi untuk memperkenalkan kepada peserta didik di sekolah sekolah bagaimana cara mengolah sampah dapur atau sampah organik yang ada di sekitar untuk dijadikan cairan Eco Enzyme.
“Kenapa SLB yang kini menjadi sasarannya, karena anak-anak didik berkebutuhan khusus ini pun harus kita perkenalkan sejak dini. Kita tidak memandang kalau itu adalah suatu kekurangan, tapi merupakan suatu kelebihan,” katanya.
Untuk pemberian materi memang agak berbeda dengan kegiatan yang sebelumnya. Karena di SLB ini para siswanya perlu ada pendampingan dari para gurunya untuk menerangkan apa yang disampaikan pemateri.
“Kita minta pendampingan dari instrukturnya, seperti bahasa isyarat agar apa yang disampaikan bisa dimengerti oleh para peserta,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan diberikan pelatihan pembuatan cairan Eco Enzyme kepada anak-anak sekolah dapat menjadi suatu penggerak lingkungan, terutama dilingkungan tempat mereka tinggal dengan memanfaatkan limbah-limbah sampah organik.
Kasubag Tata Usaha SLB Negeri Tanjung Jabung Timur, Amiruddin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd yang telah mengadakan kegiatan ini disekolahnya. Dimana pelatihan ini sangat memberi manfaat, terutama kepada siswa siswi disini yang memiliki kebutuhan khusus, dengan harapan mereka bisa menerapkan di kehidupannya sehari-hari.
“Kami berharap kedepannya kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi oleh PetroChina, baik itu Eco Enzyme maupun pelatihan pelatihan yang lainnya,” harapnya.
Rapikatul Fauzah, salah satu siswi Kelas XI SMA di SLB N ini, merasa senang sekali dengan adanya kegiatan pelatihan ini. Dia mengaku tadi sempat diajarkan bagaimana mengolah sampah dapur, seperti kulit buah dan sampah sayuran untuk dijadikan cairan Eco Enzyme.
“Saya jadi tahu cara membuatnya. Sayur-sayuran bisa jadi Eco Enzyme, buah-buahan bisa jadi Eco Enzyme. Jadi semuanya bisa diolah jadi Eco Enzyme. Di rumah saya mau praktekan dan bisa mengajarkan ke kawan dan orang tua,” ucapnya.
Kemudian Wimi Apriska, salah satu guru pendamping saat diwawancarai mengaku, pendampingan yang dilakukan kepada siswa yang berkebutuhan khusus tidak lah terlalu sulit, karena pelatihannya juga menarik dan cukup simpel untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Karena anak-anak ini di asrama juga makanannya buah-buahan dan sayur-sayuran, jadi mudah didapat.
“Kalau komunikasi dengan meraka tidak ada kesulitan, karena memang kami sudah terbiasa berinteraksi dengan mereka,” sebutnya.