Bagaimana Perasaanmu,? Ayo Sini Cerita Kepada Ku, Wahai Teman Pertajam Rasa Empati
5 min readJAMBIDAILY PENDIDIKAN – Peringatan! Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi, jangan pernah menyerah! segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Umum sekali kita mendengar pertanyaan, ketika teman bahkan saudara pertama bertemu setelah sekian lama tidak berkabar. Apakah kamu sehat? namun jarang kita mendapat pertanyaan bagaimana perasaan mu hari ini? Adanya pertanyaan apakah kamu sehat? mengarah pada kondisi fisik tidak kondisi psikis.
Hal itu mungkin lebih merujuk dengan apa yang terlihat secara langsung, lebih faktual dan nyata di depan mata. Sementara kesehatan psikis, yang tidak kasat mata sering luput. Padahal efeknya juga sangat fatal.
Peristiwa dan fenomena potong kompas usia oleh seeorang, bukan semerta-merta timbul. Banyak referensi menyebut ada pengaruh permasalahan berat, stres, cemas, depresi, putus asa, dan lainnya sehingga menimbulkan tekanan bathin yang teramat berat.
Maka jika ada seperti diatas, Bagaimana perasaan mu hari ini,? ayo sini cerita kepada ku. Jangan sungkan untuk berbagi pada ku atau teman yang benar-benar bisa dipercaya, jangan pula salah tempat untuk bercerita.
Stigma berkembang, banyak sekali dijumpai yang beranggapan bahwa menceritakan masalah pada orang lain tidak juga menyelesaikan persoalan, terburuk malah dijadikan bahan candaan, dan olok-olokan.
Wahai teman pertajam rasa empati, perlu diingat, teman yang memiliki ketajaman empati tidak akan mengolok-ngolok, dia akan menjadi pendengar yang baik, penyimpan rahasia terhebat dan mengerti setiap bahasa setiap rasa sakit dalam jiwa anda.
Jangan acuhkan mereka yang datang, luangkanlah sedikit waktu untuk mendengarkan kesusahan yang menerpa. Jangan anggap sepele beban pikiran yang sedang menerpa teman mu, mudah bagi kita belum tentu bagi dia, berikan solusi terbaik dan jaga rahasianya dengan baik pula, bangunkan energi positifnya.
Peringatan! Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi, jangan pernah menyerah! segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Jika anda merasa tidak nyaman membaca informasi ini, tolong tinggalkan segera dan lakukan hal-hal positif yang membuat anda terhibur atau segeralah beribadah.
Potong Kompas usia (Sebutan bagi penulis-Red) atau fenomena “suicide obsession” tentunya layak dan harus menjadi perhatian bersama, perhatian kita semua. Bukan hanya semata-mata tugas orang tua, atau negara melalui institusi Pendidikan saja. Lebih besar dari itu, masyarakat secara luas ya kita semua.
Terlepas apapun masalahnya, keputusan “suicide obsession” tentunya menimbulkan rasa sedih bagi keluarga yang ditinggalkan. Sudah selayaknya jangan kita jadikan guyonan, menyudutkan korban, menjadikannya paling bersalah.
Gegernya seorang mahasiswi inisial S yang diduga kuat menjatuhkan dirinya dari lantai 12 Gedung Mahligai 9 milik Bank Jambi, di Kawasan Telanaipura, kota Jambi, Minggu (14/07/2024) malam.
Disini kita tidak membahas sebabnya dan tidak juga mereka-reka kemungkinan sebabnya, tetapi lebih mengamati apa yang dijelaskan oleh Otoritas keamanan setempat, mari kita petik hikmahnya bahkan menjadi pembelajaran jika melihat situasi yang sama.
Berjarak kisaran 12 Kilometer dari Kost tinggalnya ke Mahligai 9, S adalah pendatang dari provinsi tetangga yang sedang menuntut ilmu di salah satu kampus dalam kota Jambi
Penjelasan kepolisian dari hasil penyelidikan, S dilaporkan tiba di Kafe Rindu Senja, yang terletak di lantai 12 Gedung Mahligai 9 Bank Jambi, sekira pukul 19.20 WIB, Minggu (14/07/2024) malam.
Dia datang seorang diri dengan sepeda motor, tampak seperti pengunjung biasa pada umumnya yang ingin menikmati malam di kafe Rindu Senja. Namun, suasana berubah tegang ketika rekaman dari kamera pengawas (CCTV) menggambarkan S terlihat gelisah sekira pukul 21.20 WIB.
Mata S sesekali melirik ke arah pinggir gedung, seolah mencari sesuatu. Tak lama kemudian, berjalan menuju balkon di lantai 12, meninggalkan pemandangan kota yang gemerlap di malam hari. Pada pukul 22.00 WIB, petugas keamanan gedung menemukan tubuh S tergeletak di area belakang Bank Jambi.
Selain itu, Hasil penyelidikan awal juga mengungkapkan S kemungkinan sedang menghadapi masalah pribadi yang berat. Riwayat pencarian internet di ponselnya menunjukkan bahwa ia mencari informasi tentang cara “suicide obsession”.
Hal ini mengindikasikan tingkat stres dan beban mental yang luar biasa yang mungkin ia rasakan sebelum mengambil langkah drastis tersebut.
Peringatan! Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi, jangan pernah menyerah! segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Jika anda merasa tidak nyaman membaca informasi ini, tolong tinggalkan segera dan lakukan hal-hal positif yang membuat anda terhibur atau segeralah beribadah.
Tragedi di Gedung Mahligai 9 Bank Jambi ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan teman-teman S, tetapi juga menjadi pengingat bagi saya, kamu, anda, dan kita semua tentang pentingnya empati serta perhatian terhadap sesama.
Pentingnya kesehatan mental dan dukungan psikologis. Kita semua punya kewajiban memberikan dukungan jika ada keluarga, teman, sahabat, tetangga atau siapapun yang memberikan tanda-tanda adanya tekanan bathin. S adalah korban terbaru dari tekanan dan stres yang tidak terungkap.
Mari kita mendokan S mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, Husnul Khotimah. Jika anda adalah teman ataupun yang mengenal S maafkan segala salah dan khilafnya, tutuplah rahasia maupun aib S selamanya. Serta keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran seluas samudra
Peringatan!
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak laman Into the Light Indonesia ditautan ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling (*/HN)