Yonatan dan TNI: Harmoni Disiplin dan Keceriaan dalam Membangun Desa Melalui TMMD
2 min readMuarojambi – Di tengah desiran angin dan debu proyek jalan, Yonatan, seorang operator Bomag berusia 27 tahun, berdiri memandang hasil kerjanya dengan penuh kepuasan. Dalam beberapa minggu terakhir, ia terlibat dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 Kodim 0415/Jambi. Tugasnya adalah memadatkan jalan sepanjang 4,6 kilometer yang akan menghubungkan Desa Sukamaju, Desa Pondokmeja, dan Desa Muarosebapo. Meskipun sudah bertahun-tahun mengoperasikan alat berat, pengalaman ini adalah yang pertama kalinya bagi Yonatan bekerja langsung dengan TNI.
Awalnya, Yonatan merasa sedikit cemas. Bekerja dengan TNI adalah hal baru baginya, dan ia khawatir tidak akan dapat mengikuti ritme yang ketat dari para prajurit. Namun, kekhawatirannya segera menguap begitu ia mulai berinteraksi dengan mereka.
Yonatan menemukan bahwa, meskipun TNI dikenal dengan disiplin yang ketat, mereka juga memiliki sisi yang penuh keceriaan dan kehangatan.
Para anggota Satgas TMMD ke-121 bukan hanya bekerja keras, tetapi juga sering meluangkan waktu untuk bercanda dan berinteraksi dengan Yonatan. Mereka sering menghibur dengan lelucon dan cerita lucu yang membuat suasana kerja menjadi lebih menyenangkan.
“Mereka sangat humoris dan suka bercanda,” kata Yonatan. ”
Saat kami lelah, mereka tahu cara menghibur dan membuat kami tersenyum. Itu sangat membantu menghilangkan rasa lelah.”
Selain humor, Yonatan sangat menghargai disiplin yang ditunjukkan oleh para anggota TNI. Mereka datang tepat waktu, bekerja dengan penuh semangat, dan selalu memastikan bahwa setiap detail pekerjaan diperhatikan dengan cermat.
“Bekerja dengan mereka membuat saya belajar banyak tentang disiplin dan tanggung jawab,” ungkap Yonatan, Senin (12/8).
“Kehadiran mereka memotivasi saya untuk bekerja lebih baik dan lebih teratur.”
Hari-hari berlalu dengan cepat dan jalan yang dikerjakan Yonatan bersama TNI akhirnya hampir selesai. Jalan baru ini tidak hanya akan mempermudah akses antar desa tetapi juga mencerminkan kolaborasi yang harmonis antara masyarakat sipil dan militer.
Bagi Yonatan, pengalaman ini lebih dari sekadar proyek; ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana disiplin dan keceriaan dapat berjalan seiring untuk mencapai tujuan bersama.
Ketika program ini selesai nantinya, Yonatan merasa bangga melihat hasil kerjanya dan merasakan ikatan yang kuat dengan tim TNI. Dia tahu bahwa meskipun ia kembali ke rutinitas sehari-hari, kenangan bekerja dengan TNI akan selalu menjadi momen spesial dalam hidupnya.
“Ini adalah pengalaman yang akan saya ingat sepanjang hidup saya,” kata Yonatan. “Kerja sama ini bukan hanya tentang membangun jalan, tetapi juga tentang membangun hubungan dan semangat bersama.” **