Selain Cegah Kebakaran Gambut, di Masa Pandemi Covid-19 BRG juga Perkokoh Ekonomi Masyarakat
6 min readJAMBIDAILY EKONOMI – Selain mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG) di masa pandemi covid-19 juga memperkokoh perekonomian melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) dalam program revitalisasi ekonomi, seperti di Desa Pandan Sejahtera, kecamatan Geragai kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Ahmad Bestari SH MH, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, dalam kata sambutannya (Kamis, 03/09/2020) pada acara Penyerahan Bantuan Paket Revitalisasi Ekonomi TA 2020, menerangkan bahwa revitalisasi ekonomi dari BRG mampu memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.
“Dalam program ini kami melibatkan 130 pokmas untuk provinsi Jambi dengan jumlah 589 unit sekat kanal, 586 unit sumur bor dan 64 paket revitalisasi ekonomi sudah dilakukan BRG sejak tahun 2017, untuk paket tahun ini berupa 14 unit sekat kanal, 80 unit sumur bor dan mendapat 30 paket, artinya jika ditotal sejak tahun 2017 ada 604 unit sekat kanal, 666 unit sumur bor,” Terang Ahmad Bestari.
“Selain pokmas kami juga melibatkan Babinsa dan bhabinkamtibmas setempat, Terima kasih BRG dalam upayanya pencegahan karhutla di provinsi Jambi, manfaatnya sangat terasa, terutama revitalisasi ekonomi,” Pungkasnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), menyampaikan apresiasinya atas program revitalisasi ekonomi dari BRG “Saya mewakili bapak Bupati dan pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Timur, menyampaikan dan kami mengapresiasi program revitalisasi ekonomi yang diberikan BRG ditengah kondisi belum berakhirnya pandemi covid-19,” Imbuh Sapril S.IP, Sekda Tanjabtim.
Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG), yaitu lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BRG dibentuk pada 6 Januari 2016, melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut. BRG bekerja secara khusus, sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh untuk mempercepat pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut yang rusak terutama akibat kebakaran dan pengeringan.
Pada kesempatan ini, Kepala Badan Restorasi Gambut, Ir Nazir Foead pada kunjungan kerjanya (Kamis, 03/09/2020) menyerahkan bantuan kepada Pokmas Porja berupa Depot Air Minum isi Ulang senilai Rp.99.925.000; pokmas Jaya Mulya berupa peternakan sapi senilai Rp.110 juta; dan Pokmas Karya Usaha Bersama berupa Budidaya Ikan Nila senilai Rp.99.975.000,-
“Bapak presiden sejak awal tahun di 2020 ini memperngatkan kita, ditambah lagi dengan adanya pandemi covid-19 kita harus jauh lebih siap, jauh lebih tanggap kalau ada api harus cepat dipadamkan artinya aksi mencegah kebakarannya harus lebih baik dari sebelumnya, alhamdulillah hingga Agustus ini di Jambi jauh lebih baik terkait Karhutla. Untuk di provinsi Jambi, kegiatan restorasi gambut saya berterima kasih kepada pak Gubernur, pak kadis (kehutanan provinsi Jambi-red) dengan dukungan bupati dan walikota, kegiatan yang dijalankan dari 2017 hingga 2020 ini berjalan baik sekali. Jumlah Sekat kanal dan sumur bor yang dibangun, program revitalisasi ekonomi yang melibatkan masyarakat kita apresiasi dengan kebijakan pemprov bahwa seluruh program BRG dijalankan masyarakat tidak melalui kontrak pihak ketiga, sehingga manfaat langsung dirasakan masyarakat,” Ungkap Nazir Foead, dalam kata sambutannya.
Hal itu sebagai implementasi nyata program BRG yaitu Revitalisasi sumber-sumber mata pencaharian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di dalam dan sekitar areal restorasi gambut. Program revitalisasi yang dilakukan mendorong sistem pertanian terpadu di lahan gambut dimana sistem surjan dan paludikultur menjadi pilihan utamanya.
Program ini melakukan identifikasi jenis-jenis tanaman yang ramah terhadap ekosistem gambut. Demikian pula dikembangkan perikanan air tawar dan peternakan. Pengembangan teknologi pertanian adaptif di lahan gambut menjadi prioritas dalam program ini. Program ini juga mengembangkan strategi penguatan rantai pasok kepada pasar lokal, nasional dan internasional.
BRG mencakup program 3R, selain revitalization yaitu Rewetting adalah pembasahan kembali dengan pembangunan sekat kanal, pembangunan sumur bor dan upaya lain yang mendorong basahnya lahan gambut. Sementara revegetation adalah penanaman kembali melalui persemaian, penanaman dan regerenasi alami.
Nazir juga mengungkapkan bahwa Terkait pandemi covid-19 yang belum berakhir dengan keadaan ekonomi yang harus dihadapi dengan tekad yang kuat dan harus siap dengan kekuatan yang ada, dari Ibukota hingga desa pasti dirasakan. Amerika sebagai negara terbesar mengalami kontraksi ekonomi minus 38 persen, Indonesia 5 persen saja terasa apalagi 38 persen sulit dibayangkan.
“Pemerintah berupaya maksimal agar kontraksi ekonomi ini bisa sekecil mungkin, kita siap dengan berbagai macam program agar ekonomi masyarakat tetap dapat berjalan salah satunya memberikan bantuan lewat Revitalisasi Ekonomi. Bapak presiden memerintahkan kepada saya agar lebih keras lagi program tahun 2021 dan seterusnya harus dibuat lebih komprehensif, DPR RI mendukung dengan memberikan anggaran yang cukup kedepan. Kita harap nanti juga kabupaten dengan komponen OPD semakin terintegrasi, sehingga seperti kegiatan peternakan yang kami berikan untuk kesehatan ternaknya dibantu oleh dinas peternakan,” Urainya.
“Apa yang dijalankan di Jambi, kami sangat apresiasi. BPK turun tahun ini temuannya kecil sekali dibandingkan provinsi lainnya, dari nilai 12 Miliar temuannya hanya 6 juta rupiah yang harus dikembalikan kalau di provinsi lain sampai ratusan juta. Di provinsi Jambi pelaksanaannya 99 persen dinilai bagus oleh BPK dan Inspektorat Jenderal, ini harus menjadi contoh, semangat dan mempertahankan capaian yang diraih selama ini. Kami akan terus membantu Jambi, semoga anggarannya pun dapat bertambah lagi nanti,” Tandasnya.
Kepala BRG beserta rombongan juga Meninjau Pameran Produk Gambut, Perbaikan Sekat Kanal, Peternakan Sapi Pokmas Pandan jaya dan Peninjauan panen madu di Desa Rantau Karya Pokmas Telago jaya.
Suwarno, Ketua Pokmas Perintis Jaya menerangkan bahwa 28 anggota yang tergabung merasakan manfaat dari program revitalisasi ekonomi berupa peternakan sapi dari BRG pada November-Desember 2019, juga restorasinya membuat masyarakat lebih mengerti fungsi dan kegunaan dari Sekat kanal.
“Saya sangat gembira atas kedatangan bapak BRG, langsung melihat apa yang telah diperbuat oleh Pokmas. Kami terus melakukan pembasahan gambut karena kami tidak mau terjadi lagi kebakaran di desa kami, sehingga kami tidak pernah bosan mengajukan proposal ke BRG untuk pembuatan sekat kanal dan sumur hidran. Kami direspon baik dan disetujui untuk pembuatan 17 Sekat kanal, alhamdulillah kami aman dari kebakaran serta masyarakat juga semakin paham guna sekat kanal yang mampu mengairi tanaman kebun disaat musim kemarau,” Ujar Suwarno kepada awak media.
“Terima kasih kepada BRG, tidak hanya sekat kanal tapi juga memberikan revitalisasi ekonomi berupa ternak sapi. Ternak yang telah diberikan berjumlah 10 ekor sekarang sudah 14 ekor, kami berharap masih kembali mendapatkan bantuan dari BRG untuk memaksimalkan, sebab jumlah maksimal 20 orang satu kelompok, sementara kami ada 28 orang,” Tutupnya.
Dalam Kunjungan Kerja Kepala Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia Ke Provinsi Jambi, di Desa Pandan Sejahtera, kecamatan Geragai kabupaten Tanjung Jabung Timur, bersama Kapokja wilayah Jambi, Zulfikar; Asisten utama Ka BRG, Greta Santismara; Asisten Admin Ka BRG, Ginanjar Prasetyo utomo; Staf TU Pim-Rani dan Nina Isa Belita; Kapokja Sumatera, Soesilo Indrarto; Asisten utama Ka BRG, Greta Santismara; Asisten Admin Ka BRG, Ginanjar Prasetyo Utomo; Kasub pokja Jambi Zulfikar Ali dan Staf Kedeputian II.
Selain Kadis Kehutanan Provinsi Jambi dan Sekda Tanjabtim, turut juga dihadiri Forkopimda, Wakapolres Tanjabtim Kompol Ridwan Jason Maruli Hutagaol SH S.I.K, Pabungdim 0419/Tanjab Mayor Inf Marlianus, KNPI, Pokmas-pokmas dan tamu undangan lainnya.
(Hendry Noesae)