30 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

SKK Migas-PetroChina Terus Tunjukkan Komitmen Menjaga Keamanan dan Keselamatan Karyawan Dari Kebakaran dan Ledakan

3 min read

JAMBIDAILY ADV – SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd terus konsisten menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan keselamatan karyawan dan fasilitas produksinya dari kebakaran dan ledakan.

PetroChina menggelar workshop bertajuk “Fire & Explosion Engineering Safety Processing & Production Facility” di wilayah operasional kerjanya yakni Provinsi Jambi.

Dalam Workshop “Fire & Explosion Engineering Safety Processing & Production Facility” diikuti oleh ratusan karyawan PetroChina baik yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut maupun secara online, hadir pula Damkar Provinsi Jambi, Kepala Damkar Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kepala BPBD Kabupaten Tanjung Jabung barat, Kepala Satpol.PP dan Damkar Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan BPBD Tanjung Jabung Timur serta undangan lainnya.

PetroChina mendatangkan langsung pakar Fire & Explosion Professional Forensic Investigator, Dr. Ir. Adrianus Pangaribuan MT, PFE, CFEI. Sebagai narasumber. Beliau merupakan doktor bidang engineering dari Universitas Indonesia, pemegang pertama dari Indonesia sertifikat Fire and Explosion Investigation (CFEI) dari National Association Fire Investigation (Amerika Serikat).

Dia selaku Pakar Fire & Explosion Professional Forensic Investigator, Dr. Ir. Adrianus Pangaribuan MT, PFE, CFEI menegaskan, segenap petugas kebakaran yang ada di PetroChina dan dilingkungan pemerintah sangat penting mendalami wawasan forensik kebakaran. Tujuannya, agar sumber kebakaran dapat dianalisis sehingga tidak terulang kembali.

“Forensik itu mencari akar permasalahannya, bila akar permasalahan sudah diketahui outputnya adalah pencegahan,” tegas Adrianus saat menjadi pemateri workshop “Fire & Explosion Engineering Safety Processing & Production Facility” yang diadakan oleh SKK Migas PetroChina bertempat di Swiss-Belhotel Jambi, Selasa (3/9/2024).

Dalam pemaparannya Adrianus mengatakan, berdasarkan data dari fire & engineering global diketahui bahwa ada 8 penyebab kebakaran yang terjadi pada industri. Urutannya, teratas woodworking, food industri, metals, chemical, paper /pulp, utility, rubber serta plastics. “39 persen kebakaran banyak terjadi di perusahaan woodworking, sedangkan oil dan gas hanya 8 persen,” jelas Adrianus.

“Tujuan forensik itu supaya bisa mencegah dan tidak terjadi lagi di tempat yang sama. Saat kebakaran itu saja temperatur sangat panas atau tinggi bisa mencapai 1.000 derajat celcius, selain itu oksigen lagi yang memproduksi bahan bakar baru,” kata Adrianus.

Dia menekankan, Terkait proteksi kebakaran yang dilakukan petugas selama ini apakah sudah benar atau belum? Adrianus mengatakan, proteksinya sudah benar namun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai kekurangan karena itu perlu ditingkatkan.

Sementara itu, Timotius Damkar Provinsi Jambi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan PetroChina International Jabung Ltd ini sangat bagus karena berkaitan langsung dengan kegiatan yang dihadapi Damkar Provinsi Jambi.

“Harapannya kita dapat terus berkolaborasi dalam melaksanakan simulasi – simulasi kebakaran apalagi saat ini sudah ada beberapa Lokasi yang mengalami musibah kebakaran,” kata Timotius.

Disisi lain, Kadis Damkar Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Iswardi mengapresiasi PetroChina yang telah menggelar lokakarya ini disamping dapat menambah wawasan juga meningkatkan hubungan kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan baik.

“Bahkan kami telah memiliki program kesamaan manajemen dan peralatan serta sarana dan prasarana pemadam kebakaran, hal ini karena penanganan bencana kebakaran bisa kapan saja terjadi dan bisa terjadi dimana saja,” kata Iswardi.

Helmi Agustinus SE Kepala Pelaksana BPBD Tanjung Jabung Timur juga memberikan apresiasi kepada PetroChina International Jabung Ltd, dirinya mengungkapkan ini adalah bentuk nyata sinergitas antara pemerintah dan PetroChina.

“Kerja sama antara Pemerintah dan PetroChina sudah berjalan baik, hal ini terlihat dengan terbentuknya Desa Tangguh Bencana (DESTANA),” kata Helmi. (*/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

32 − 31 =