9 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Tak Lekang di Laut dan Udara, Menjaga Cintanya Pada Negeri

5 min read

JAMBIDAILY JAMBI – Usianya kini menginjak 74 Tahun, terdengar mulai tua. Namun bak pepatah lama mengatakan “Tua-tua Kelapa, makin tua makin berminyak” ya semakin berumur semakin Tangguh pula, itulah Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud).

Kenapa tidak, 3.257.483 kilometer persegi luas wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia ditambah lagi luas udara yang mencapai 5.455.675 kilometer persegi. Menjadikan Ditpolairud bagaikan tokoh pewayangan yang tersohor di Indonesia, yaitu Gatot kaca, Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan “otot kawat tulang besi”.

Kita tidak sedang membahas tokoh pewayangan yang digambarkan sebagai manusia setengah raksasa. Namun kita berbicara tentang tameng hidup terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Luasnya wilayah, tentu menempatkan begitu banyak kesulitan dalam menjaganya dari berbagai hal. Jika dimasa dulu ada sebutan perompak atau biasa disebut Bajak Laut, di masa kini tentu Tindakan kriminalitas dan kejahatan melanggar hukum lainnya seperti penyelundupan barang-barang illegal yang dapat merugikan bagi negara.

Ditpolairud dengan dengan Motto “Nityacas Samapta” yang artinya selalu siap siaga dan waspada. Terus tangguh di berbagai cuaca, ruang dan Waktu. Diterpa badai, ombak dan gelombang sudah menjadi hal biasa.

Semuanya terlihat dalam gambar Utama yang ada pada Logo Direktorat Polisi Perairan Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau biasa disingkat Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri

Latar belakang berbentuk perisai yang menyerupai segitiga dengan bagian sisi-sisi kakinya melengkung menggambarkan perisai sebagai sebuah alat untuk perlindungan diri pada peperangan jaman dahulu, mengandung makna personel Korpolairud sebagai pelindung masyarakat, bangsa dan negara;

Gambar jangkar, melambangkan unsur perairan dan menggambarkan alat kapal yang digunakan waktu berlabuh agar tidak hanyut terbawa arus mengandung makna personel Korpolairud memegang teguh prinsip dan tidak mudah goyah serta selalu setia terhadap NKRI, UUD 1945, Tribrata dan Catur Prasetya;

Gambar rantai, menggambarkan alat yang digunakan untuk menyatukan benda atau menyambung benda, mengandung makna bahwa anggota Korpolairud memiliki jiwa korsa dan jalinan persaudaraan yang begitu kuat sehingga dapat berperan sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia;

Gambar burung, melambangkan unsur udara dan menggambarkan hewan yang memiliki kemampuan terbang dalam berbagai macam kondisi alam ke berbagai belahan bumi mengandung makna kegigihan, semangat juang dan kekuatan personel Korpolairud mencapai seluruh wilayah NKRI melalui laut dan udara guna menjaga keamanan dan ketertiban serta menegakkan hukum;

Gambar arah mata angin, merupakan petunjuk arah yang selalu digunakan oleh personel Korpolairud dalam melaksanakan tugas mengandung makna bahwa personel Korpolairud mematuhi arah kebijakan Pemerintah dan Pimpinan Polri;

Ketangguhan itu tentunya juga tertanam pada seluruh personel Ditpolairud Polda Jambi, yang kini dipimpin oleh Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Agus Tri Waluyo, S.I.K, MH.

Dalam perjalanannya, Direktorat kepolisian perairan dan udara polda Jambi terbentuk pada tahun 1998 hasil dari validasi satuan polisi perairan polda Sumatera Selatan, dengan pejabat sementara satuan unit pada saat itu dijabat oleh IPTU Buldin Syah Alam.

Hingga sekarang, sejak terbentuk tahun 1998 telah beberapa kali pergantian pucuk pimpinan Direktorat Polairud Polda Jambi.

Jambi adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir timur, di bagian tengah Pulau Sumatera dengan ibu kota di Kota Jambi.

Memiliki luas wilayah 50.160,05 kilometer persegi, dengan Luas perairan 425,50 kilometer persegi. Terdapat Sungai Batanghari, Batang Merangin, Batang Tembesi, Batang Tabir, Sungai Pengabuan, Batang Tebo, Sungai Air Hitam, Sungai Mesumai, Batang Bungo, Batang Pelepat, dan Sungai Berbak.

Sungai Utama ialah Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Sumatera, dengan panjang mencapai 800 kilometer yang bermuara di Selat Malaka atau Selat Berhala.

Saat ini personel direktorat kepolisian perairan dan udara polda Jambi berjumlah 127 orang, yang telah memiliki kemampuan melaksanakan tugas sebagai anggota kepolisian perairan dan Udara.

Personel tangguh ini bermarkas di tepian sungai Batanghari Jambi, yaitu Markas Komando (Mako) Direktorat Kepolisian perairan dan udara (Ditpolairud) polda Jambi yang gagah, dan tercatat sebagai Mako Polairud polda termegah se-Indonesia.

Selain Mako, Direktorat kepolisian peraiaran dan udara polda Jambi memiliki beberapa markas unit patroli yang tersebar di sepanjang sungai Batanghari Jambi.

“Hingga kini kami Ditpolairud Polda Jambi telah memiliki sarana Kapal Patroli sebanyak 20 unit dan telah disebar beserta personel di wilayah sungai Batanghari Jambi, dari mulai perairan Kabupaten Batanghari hingga ke pintu-pintu masuk Ambang Luar sungai Batanghari, seperti Kuala Jambi dan Nipah Panjang,” Jelas Kombes Pol Agus Tri Waluyo, Direktur Polairud Polda Jambi (Dirpolairud).

Selaku pimpinan, Kombes Pol Agus Tri Waluyo, tidak menampik bahwa tantangan tidak mudah kedepannya karena akan semakin kompleks di era modernisasi, terpenting menurutnya ialah tertanam Integritas dan Komitmen yang kuat.

“Kedepan tantangan tugas Polri akan semakin kompleks seiring dengan era modernisasi, Polri khususnya Polairud harus mampu menjawab berbagai tantangan yang ada dengan integritas dan komitmen yang kuat dan harus mampu menjadi contoh nyata maupun teladan bagi Masyarakat,” Bebernya.

Diapun mengingatkan personel Ditpolairud untuk terus meningkatkan kinerja dan tak luput dia mengajak Masyarakat untuk bersinergi bersama-sama menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

“Pesan saya untuk para personel Polairud Polda Jambi agar selalu meningkatkan kinerja dalam menjaga dan memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat, khususnya masyarakat perairan Jambi. Serta untuk masyarakat atau warga Jambi, khususnya masyarakat perairan kami mengajak untuk bersama-sama menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah perairan,” Pesannya.

Tokoh masyarakat mengakui bakti Ditpolairud polda Jambi, yang tidak hanya menjalankan tugas Utamanya alam menjaga wilayah perairan sebagai garda terdepan dari tindak pidana, namun juga  sosialnya kepada masyrakat.

“Pada momentum HUT Polairud ke-74 ini, kami ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian Polairud Polda Jambi, yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik dalam menjaga wilayah perairan. Serta bantuan-bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat khususnya penegakan hukum yang menjadi garda terdepan pertama, khususnya tindak pidana yang terjadi di wilayah perairan,” Ungkap Suprayogi Syaiful, selaku Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DPD kabupaten Tanjungjabung Barat (Selasa, 05/11/2024).

Dia berharap Ditpolairud polda Jambi, terus menjadi mitra strategis yang tak henti memberikan edukasi pembinaan, perlindungan, pengayom dan pelayan kepada nelayan terkait perairan.

“Sekali lagi kami ucapkan selamat atas HUT Polairud yang ke-74 tahun, semoga tambah jaya dan terus memberikan kontribusi positif untuk masyarakat khususnya nelayan,” Pungkas Suprayogi Syaiful.

Begitulah komitmen Ditpolairud polda Jambi, tangguh bagai Gatot Kaca yang terus menembus badai dan gelombang serta tak Lekang di Laut dan Udara, menjaga cintanya pada Negeri “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah” terutama bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia. (*/DZ)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 13 = 23