JAMBIDAILY.COM – Pasca peluncuran Kopdes/Kel Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah, mulai hari ini akses pendanaan kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan milik negara mulai dibuka.
“Mulai 22 Juli, Kopdes/Kel Merah Putih sudah bisa mengakses pendanaan melalui KUR dari Bank Himbara,” ujar Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry Juliantono dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin 21 Juli 2025
Wamenkop menjelaskan bahwa pembiayaan awal Kopdes akan disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus dengan plafon hingga Rp3 miliar per koperasi.
Suku bunga yang dikenakan sebesar 6 persen, dengan tenor 6 tahun untuk modal kerja dan 10 tahun untuk investasi.
Pemerintah juga mengusulkan grace period selama 6 bulan guna memberi ruang adaptasi koperasi dalam tahap awal operasional.”PMK (Peraturan Menteri Keuangan) sedang difinalisasi ini di Kementerian Keuangan.
Kemudian tadi kita menyelesaikan petunjuk teknis untuk operasionalisasi apotek desa atau klinik desa.
Dalam waktu dekat Peraturan Menteri ESDM terkait distribusi gas LPG 3 Kg juga akan segera (terbit),kata Wamenkop, dilansir infopublik.id.
Terkait dengan skema pembiayaan Kopdes/Kel ini, Wamenkop menjelaskan bahwa nantinya akan melibatkan kerja sama tiga pihak yaitu koperasi itu sendiri, distributor/supplier, dan bank penyalur.
Nantinya Kopdes akan mengajukan pembiayaan kepada Bank Himbara ataupun BSI sesuai dengan kebutuhannya.
Kemudian dari perbankan akan melakukan peninjauan kelayakan usaha untuk menentukan jumlah pembiayaan yang disetujui.
Kemudian terkait dengan 103 percontohan atau mockup Kopdes/ Kel Merah Putih, dipastikan seluruhnya telah siap baik secara ekosistem bisnisnya maupun dari skema pembiayaannya.
Melalui percontohan ini diharapkan koperasi-koperasi lain yang akan turut hadir secara daring dalam peluncuran Kopdes/ Kel Merah Putih dapat mereplikasi manajemen operasionalnya.
Sehingga diharapkan setelah peluncuran, operasionalisasi Kopdes/Kel Merah Putih dapat berjalan dengan baik.
Dipastikan bahwa seluruh BUMN yang terlibat telah menyiapkan distribusi produk dan layanan ke gerai-gerai yang akan dikelola oleh Kopdes/Kel.
“Pada Oktober nanti, 103 percontohan ini akan menjadi model operasional. Target kami pada 28 Oktober, seluruh koperasi sudah benar-benar berjalan,” kata Ferry.
Pendampingan Bisnis
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mengoptimalkan program pendampingan bisnis melalui Rumah BUMN dan Desa BRILiaN untuk menjawab tantangan kapasitas manajerial dalam pengelolaan koperasi dan mendukung inisiatif Kopdes/Kel Merah Putih.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan bahwa melalui kedua program ini, para pengurus koperasi akan didampingi dalam menyusun pembukuan usaha, mengelola arus kas dan menerapkan tata kelola yang lebih profesional.
Untuk memperkuat fondasi kelembagaan koperasi, BRI juga terus mendorong koperasi yang memiliki potensi produk lokal untuk memperluas jangkauan pasarnya.
“Bank tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi juga bisa me-leverage bisnis yang ada. Misalnya, di desa mereka memiliki produksi kerajinan atau produk spesifik yang ingin diekspor, BRI bisa memfasilitasi melalui mekanisme business matching,” kata Hery seperti dikutip dari ANTARA.
Selain kapasitas manajerial, Hery memandang bahwa tantangan lain dalam pengelolaan koperasi yaitu transparansi dalam pencatatan keuangan.
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem Kopdes Merah Putih, ujar Hery, BRI juga memaksimalkan peran AgenBRILink yang kini telah tersebar di lebih dari 1,2 juta titik di seluruh Indonesia.
Melalui layanan AgenBRILink tersebut koperasi dapat menjalankan berbagai transaksi keuangan, seperti setor dan tarik tunai, top-up, pembayaran tagihan, hingga cicilan.
Layanan tersebut semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dengan lebih dekat, murah dan inklusif.
Hery menyampaikan BRI mendukung penuh Kopdes Desa Merah Putih sebagai bagian dari Astacita Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kemandirian ekonomi pedesaan.
Kopdes Merah Putih hadir sebagai solusi memperkuat struktur ekonomi perdesaan sekaligus melindungi masyarakat dari jeratan pinjaman online ilegal hingga praktik rentenir yang merugikan.
Inisiatif ini diharapkan memberikan kemudahan akses pembiayaan sekaligus mendorong terbentuknya ekosistem usaha yang sehat, produktif dan mandiri di tingkat desa.
Hery menjelaskan bahwa sejak Program Kopdes Merah Putih mulai digaungkan, BRI telah merancang model pembiayaan yang sehat dan memiliki risiko pengembalian dana yang terjaga.
Adapun, skema pembiayaan disusun menyesuaikan kebutuhan modal kerja berdasarkan skala usaha (kecil, menengah atau besar) dan dihitung sesuai dengan estimasi omzet bisnis.***
Ismadi Amrin/ifp – Edited : Hery Rawas













