JAMBIDAILY.COM – Aula utama UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi dipenuhi ratusan wajah baru yang penuh semangat.
Di balik sorak yel-yel dan semangat kebersamaan, suasana tiba-tiba berubah hening ketika Dr. K.H. Zainul Arifin, M.A., pimpinan Pondok Pesantren Darul Arifin Jambi, menyampaikan materi pembekalan PBAK hari kedua.
Di hadapan para mahasiswa baru, ia tidak sekadar memberikan wejangan, tetapi menyampaikan sebuah pegangan hidup, belajar tidak hanya untuk gelar, melainkan demi keberkahan ilmu.
“Luruskan niat sejak awal. Ilmu harus membawa manfaat, bukan sekadar kebanggaan akademik. Hormati dosen sebagai pembawa ilmu, karena dari mereka-lah kita memperoleh cahaya pengetahuan,” sampai Kyai Zainul Arifin, dilansir uinjambi.ac.ic, Rabu lalu.
Pesan itu terasa membekas ketika ia mengutip nasihat Umar bin Khattab, “Belajarlah selagi kamu masih punya waktu luang, sebelum kesibukan datang.” Mahasiswa baru terlihat mengangguk, seolah sadar bahwa masa kuliah bukan hanya fase menuntut ilmu, tetapi juga kesempatan berharga yang tidak boleh disia-siakan.
Salah satu peserta PBAK, Nabila Riski Anggraini dari SMK Negeri 1 Kota Jambi, mengaku terinspirasi.
“Ilmu itu tidak seharusnya hanya disimpan, tapi dipraktikkan agar bermanfaat. Selain itu, menghormati teman sesama mahasiswa juga bagian dari adab yang harus dijaga,” ujarnya.
Bagi Nabila dan rekan-rekannya, materi ini bukan sekadar teori. Ia menjadi pengingat bahwa perjalanan akademik akan lebih bermakna jika dibarengi dengan sikap yang santun dan hormat.
Hari kedua PBAK di UIN STS Jambi ini menunjukkan bahwa orientasi perguruan tinggi tidak hanya pada pencapaian akademik. Kampus juga berupaya menanamkan karakter agar mahasiswa tumbuh sebagai insan beradab.
Dengan begitu, ilmu yang diperoleh tidak hanya menjadi prestasi pribadi, melainkan juga cahaya yang menerangi lingkungan sekitar. ***
uisjambi.ac.id/cpt/editor : Hery Rawas
