JAMBIDAILY.COM – Pejabat Badan Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan pada Hari Selasa, “tidak manusiawi” mengharapkan ratusan ribu anak meninggalkan Kota Gaza, Palestina karena kamp-kamp di selatan tidak aman, penuh sesak dan tidak memadai untuk menerima mereka.
Israel pada Hari Selasa mengumumkan dimulainya operasi darat yang telah lama ditunggu-tunggu ke Kota Gaza, pusat kota utama di daerah kantong tempat Israel telah memerintahkan penduduknya untuk mengungsi.
Sejauh ini, lebih dari 140.000 orang telah mengungsi ke selatan dari Kota Gaza sejak 14 Agustus, menurut data PBB, dari populasi sekitar 1 juta orang.
“Tidak manusiawi mengharapkan hampir setengah juta anak, yang babak belur dan trauma akibat lebih dari 700 hari konflik yang tak henti-hentinya, melarikan diri dari satu neraka dan berakhir di neraka lain,” kata Tess Ingram, juru bicara UNICEF, kepada wartawan melalui tautan video dari kamp tenda yang luas di Mawasi, Gaza, dikutip dari Reuters 17 September 2025.
Kondisi di sana begitu memprihatinkan sehingga beberapa orang yang melarikan diri dari serangan baru Israel di Kota Gaza yang dilanda kelaparan dalam beberapa hari terakhir kembali menuju lokasi jatuhnya bom, katanya kepada Reuters.
“Orang-orang benar-benar tidak punya pilihan yang baik – tetap berada dalam bahaya atau melarikan diri ke tempat yang mereka tahu juga berbahaya,” jelasnya, menambahkan beberapa anak telah terbunuh di kamp Mawasi saat mengambil air.
Seorang ibu, Israa, melakukan perjalanan dengan berjalan kaki ditemani lima anaknya yang lapar dan haus, termasuk dua yang tidak memakai sepatu, kata Ingram, yang bertemu dengan mereka.
“Mereka berjalan menuju tempat yang tak diketahui – tanpa tujuan atau rencana yang jelas – dengan sedikit harapan untuk menemukan penghiburan,” tandasnya.***
voi/













