EKBIS

Tinggal Menghitung Hari, Proyek Trotoar Merangin Terperosok: Spek K250 Jadi Biang Utama Mandeknya Pekerjaan

×

Tinggal Menghitung Hari, Proyek Trotoar Merangin Terperosok: Spek K250 Jadi Biang Utama Mandeknya Pekerjaan

Sebarkan artikel ini

JAMBIDAILY.COM – Sejumlah proyek trotoar di Kabupaten Merangin terancam tidak selesai tepat waktu. Dengan masa kontrak yang tinggal menghitung hari, pekerjaan di lapangan justru tampak mandek dan tidak menunjukkan kemajuan berarti. Dugaan utama mengarah pada spesifikasi teknis yang dinilai tidak masuk akal: kewajiban menggunakan beton siap pakai (ready mix) mutu K250.

Informasi yang dihimpun JambiDaily menyebutkan, spek tinggi tersebut diduga ditetapkan untuk memangkas hari kerja dan mengejar serapan anggaran secepat mungkin. Namun strategi itu justru berbalik arah pekerjaan terjebak karena ketergantungan pada satu-satunya vendor redimix di Merangin, milik H. Andi.

“Kami bukan antre, kami memang belum bisa dilayani. Mereka masih sibuk menyelesaikan proyek mereka sendiri. Sudah masuk Desember, kami tak bisa mulai pekerjaan,” ujar salah satu kontraktor yang menangani paket trotoar.

Kontraktor lain bahkan menyebut, seandainya spesifikasi beton diturunkan menjadi K170 atau K100, pekerjaan tetap bisa berjalan menggunakan molen, tanpa menunggu suplai ready mix. “Spek tinggi ini bukan mempercepat, malah memperlambat. Kami terhenti karena tak ada bahan,” tegasnya.

Papan Mal Terpasang, Granit Menumpuk, Namun Mandek Kecuali di Depan Kantor Bupati Lama

Pantauan lapangan JambiDaily memperlihatkan situasi seragam di hampir semua titik: papan mal terpasang, tumpukan granit menunggu, namun tidak dapat dipasang karena beton dasar belum dicor.

Hanya satu titik yang terlihat bergerak, yakni proyek trotoar kawasan perkantoran depan kantor bupati lama.
Di lokasi ini, sebagian beton sudah dicor dan sedang dalam proses pemasangan granit. Namun pekerjaan tetap belum dapat tuntas karena coran belum dituangkan seluruhnya, sehingga pemasangan granit belum dapat merata di semua segmen.

Deretan Proyek yang Berjalan di Tempat

Adapun proyek trotoar tahun ini meliputi empat paket PL dan satu paket tender:

Trotoar Jalan A. Rahman Syukur – Rp 300,48 juta (CV Zikri Kaya Konstruksi)

Trotoar Jalan Samsudin Uban – Rp 398,88 juta (CV Al-Fath Jaya Nusantara)

Trotoar Jenderal Sudirman–Diponegoro – Rp 399,05 juta (CV Dua Bersaudara)

Peningkatan trotoar Jalan Jenderal Sudirman – Rp 399,49 juta (CV Zikri Jaya Konstruksi)

Peningkatan trotoar depan kantor bupati lama – HPS Rp 647,98 juta (CV Bukit Abadi Sejahtera)

Selain lokasi kantor bupati lama, seluruh proyek PL tampak tidak bergerak signifikan.

Vendor Tunggal Membuat Proyek Terkunci

Vendor ready mix di Merangin hanya satu: milik H. Andi. Harga satuan pada kontrak pun disesuaikan dengan standar vendor tersebut. Para pelaksana menyebut, jika harga satuan dinaikkan sedikit saja, mereka bisa mengambil suplai dari luar daerah, seperti Jambi. Namun dengan harga yang dikunci, opsi itu tertutup.

Akibatnya, hampir semua pelaksana berada dalam kebuntuan.

Kabid Cipta Karya: Janji Jumpa, Tapi Tak Ada Kabar

Kabid Cipta Karya PUPR Merangin, Prasetio Nugroho (Oo), sempat merespons via WhatsApp:

“Maaf bg… sayo lg ado tugas… besok be kito ketemu bg, nanti dikabari.”

Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak ada kabar lanjutan, pesan tidak dibalas, telepon tidak aktif.

Praktisi Teknik: ‘K250 untuk Trotoar Itu Pemborosan’

Seorang praktisi teknik sipil yang dimintai pendapat menegaskan bahwa penggunaan K250 untuk trotoar adalah pilihan yang tidak umum.

“K176 atau K200 itu sudah sangat memadai. Kalau tanpa kajian kuat, K250 itu pemborosan,” ujarnya.

Ingin Mengejar Serapan, Justru Proyek Terperangkap Spek Sendiri

Dugaan kuat mengarah pada upaya “mengejar serapan anggaran dan memangkas waktu” dengan memilih ready mix. Namun dengan ketergantungan pada satu vendor, keputusan itu justru membuat proyek terkunci, bukan mempercepat.

Dengan masa kontrak hanya tersisa hitungan hari, potensi kejar tayang, hasil asal-asalan, dan keterlambatan sangat terbuka lebar.

JambiDaily akan terus memantau perkembangan dan meminta klarifikasi resmi dari pihak PUPR.***

Tinggalkan Balasan