Tangis Haru Sri Asiyah, Sebentar lagi Miliki Rumah Layak Huni dari Ny. Hetty Andika Perkasa
2 min readJAMBIDAILY, MAGELANG – Ibu Sri Asiyah (57) tidak kuasa menahan tangis ketika Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hetty Andika Perkasa menyampaikan akan membantu membuatkan rumah layak huni dengan dilengkapi fasilitas MCK.
Hal ini terjadi ketika Ny. Hetty berkunjung ke gubuk reot Ibu Sri yang berlokasi di Dusun Ngaran 2, Desa Borobudur Kec. Borobudur Kab. Magelang, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020).
Disela-sela kunjungannya tersebut, Ny. Hetty menghubungi Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa untuk minta bantuan merehab rumah Ibu Sri menjadi layak huni.
“Alhamdulillah, suami saya setuju membuatkan rumah baru untuk Ibu,” kata Ny. Hetty kepada Ibu Sri.
Sambil terbata-bata dan meneteskan air mata, Ibu Sri mengucapkan terimakasih kepada Ny. Hetty.
“Terimakasih Ibu dan Bapak atas niat baiknya buatkan rumah untuk saya,” jawab Ibu Sri sambil menunduk nangis.
Ibu Sri menuturkan, awal kedatangan Ny. Hetty membuat janda anak satu ini kaget, karena belum pernah rumahnya di datangi tamu banyak, apalagi tamunya tentara.
“Pertama saya kaget, namun saat Ibu Kasad menceritakan maksud dan tujuannya, perasaan saya baru tenang,” ujarnya.
Ia pun menceritakan kisah hidupnya sejak ditinggal suami meninggal dunia pada tahun 2013 lalu.
“Sejak ditinggal suami meninggal saya berjuang sendiri dengan berjualan lotek, Tapi sejak Covid saya sudah tidak berjualan lagi, ditambah penyakit yang saya derita saat ini yaitu struk ringan dan asam urat,” tuturnya.
“Saya senang, dimasa sulit ini masih ada yang peduli sama saya,” tambahnya.
Rencananya rumah Ibu Sri akan segera dibangun oleh Jajaran Korem 072/ Pamungkas, Kodim 0705/Magelang dan Denzibang Yogyakarta.
Dilokasi tersebut Ny. Hetty juga membagikan paket semako kepada warga dan handbag kepada anak-anak.
Perlu diketahui, selain mengunjungi rumah Ibu Sri, Istri dari Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa juga mengunjungi dan memberikan bantuan ke sejumlah lokasi di Kota Magelang. Diantaranya ke Panti Wredha Pelkrim, dan para pengrajin bambu di kawasan indrustri pengrajin bambu di Borobudur.
Ny. Hetty juga memberikan bantuan kepada Mbah Diyono (65) yang hampir 20 tahun menjalani hidup di kandang kambing.(*)