21 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Hari Infanteri, Pengertian Infanteri Serta Kecabangan TNI Angkatan Darat

8 min read

JAMBIDAILY SUARA TNI – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Korp Infanteri Ke-72 Tahun 2020, tanggal 19 Desember 2020 dengan tema “Infanteri Profesional Kuat Bersama Rakyat”, jambidaily.com menuliskan tentang Hari Infanteri, pengertian Infanteri serta Kecabangan TNI AD.

Pada tulisan sebelumnya pengertian definisi arti telah membahas mengenai Hari Juang Kartika TNI AD, Mengenang Sejarah Palagan di Ambarawa untuk melengkapi juga penghormatan terhadap Korps Infanteri TNI Angkatan Darat, mari ketahui apa itu Infanteri, Sejarah Hari Infanteri dan macam-macam kecabangan infanteri TNI AD.

PENGERTIAN KATA INFANTERI

Infanteri adalah pasukan tempur darat utama dimana merupakan pasukan pejalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat. Infanteri berasal dari kata infant yang berarti kaki, biasanya untuk menggambarkan para tentara muda yang berjalan kaki di sekeliling para kesatria yang menunggang kuda atau kereta. Oleh karena itu seorang infanteri harus memiliki kemampuan berkelahi, menembak, dan bertempur dalam segala medan dan cuaca.

Pasukan infanteri modern dapat diangkut ke daerah pertempuran dengan pesawat terbang, kapal/perahu, truk, kendaraan lapis baja, atau helikopter.

Secara etimologi, kata infanteri berasal dari bahasa Inggris infantry yang berasal dari bahasa Perancis Pertengahan infanterie yang juga berasal dari bahasa Italia Tua.

Kata infanterie sendiri kemungkinan berasal dari bahasa Spanyol Infanteria dari kata infante. Kata infante memiliki akar bahasa latin infans yang berarti anak-anak. Sebagian infanteri kini merupakan bagian organik dari kesatuan lapis baja atau kesatuan mobil udara. Namun, apabila terlibat dalam pertempuran baik dalam keadaan menyerang maupun bertahan, mereka bertempur di luar kendaraan sebagai pasukan pejalan kaki.

Sasaran atau wilayah belum dapat dikatakan berhasil direbut sebelum diduduki dan dikuasai satuan Infanteri. Lalu, muncul sebutan infanteri adalah “Queen of the Battle” (ratu dari pertempuran) Berdasarkan pengetahuan sejarah kategori pertempuran “Infanteri”, di dalam ilmu peperangan ada macam-macam infanteri sejak jaman sejarah yaitu: Infanteri Berat (Heavy Infantry) sekarang dikategorikan sebagai Infanteri Mekanis Infanteri Sedang (Medium Infantry) kategori infanteri ini sudah tidak digunakan lagi sejak sudah terstandarisasikanya semua infanteri dengan senjata dan perlindungan canggih Infanteri Ringan (Light Infantry) Infanteri Baris (Line Infantry)

HARI INFANTERI TNI ANGKATAN DARAT

Menurut sejarahnya, Pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 06,00 WIB Tentara Belanda dipimpin Jenderal Spoor terdiri dari Divisi A, B dan C yang modern di Jawa yang berupa gabungan 2 Divisi KNIL dan Divisi KL serta 3 Brigade di Sumatera melancarkan Agresi Militer II dengan mengebom Maguwo dan menerjunkan “Paratroppen” nya, selanjutnya dengan cepat menyerbu Kota Yogyakarta dan mengepung gedung Agung Yogya dimana sebagian besar pejabat negara ada di dalamnya.

Menghadapi situasi demikian berdasarkan pertimbangan politik anggota Kabinet memutuskan untuk menyerahkan diri dan memberi mandat kepada Mr. Syarifudin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintah Darurat Sementara (PDRI) di Sumatera guna melanjutkan perjuangan diplomasi.

Mengetahui Belanda melancarkan Agresi Militer II, maka Panglima Besar Jenderal Soedirman pada pukul 08,00 WIB segera mengeluarkan perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948 (oleh Soepardjo Rustam teks Perintah Kilat tersebut diberikan kepada Utoyo Kolopaking agar disiarkan secara luas melalui RRI Yogya) yang ditunjukan kepada Angkatan Perang RI untuk melawan musuh dengan melaksanakan Gerilya.

Saat melaporkan kepada Presiden Soekarno tentang situasi yang sedang dihadapi, Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan akan tetap meneruskan perjuangan “met of zonder pemerintah, tentara akan berjuang terus”.

Kemudian setelah mengamankan keluarganya disuatu tempat beliau segera berangkat keluar kota untuk memimpin gerilya melawan Belanda. Aktifnya satuan-satuan TNI melaksanakan perang gerilya sangat merepotkan operasi Polisionil yang dilakukan oleh Militer Belanda.

Hal ini tidak luput dari Komando Pengendalian yang kosisten oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Serangan-serangan sukses yang dilakukan satuan-satuan TNI saat itu, antara lain : Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya, Serangan Offensif empat hari 4 malam di Solo 7-10 Agustus 1949 dan lain-lain diseluruh wilayah Indonesia.

Dengan Keputusan Panglima Besar Jenderal Soedirman mengeluarkan Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948 maka satuan-satuan Angkatan Perang yang di dukung masyarakat melaksanakan Perang Gerilya di seluruh daerah, karena Persenjataan dan Perlengkapan yang sangat terbatas dan seadanya tidak ada jalan lain kecuali menggunakan cara-cara Infanteri dalam menghadapi Tentara Belanda sehingga setiap Pertempuran dapat dimenangkan.

Tidak berlebihan bila tanggal 19 Desember 1948 tersebut merupakan Hari Kebanggaan “Infanteri”. Dari peristiwa bersejarah dikeluarkannya Perintah Kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember yang secara nyata telah memberikan bukti kepada dunia akan keberadaan Tentara Nasional Indonesia masih tetap Eksi serta memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka tanggal 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Infanteri dan di peringati setiap tahun. Yang menjadi salah satu tradisi tahunan yang digelar bagi prajurit Infanteri sebagai pasukan terdepan dalam menyambut hari jadinya ke-70 tahun 2018, yakni melaksanakan gerak jalan, guna meningkatkan jiwa korsa, semangat juang dan soliditas prajurit bersama seluruh komponen bangsa, dalam rangka menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu memaknai kegiatan tersebut sebagai momentum dalam mewarisi nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan serta militansi para pejuang terdahulu dari tangan penjajah, dibawah kepemimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman.

TNI ANGKATAN DARAT

TNI Angkatan Darat atau TNI AD adalah kesatuan terbesar dalam Tentara Nasional Indonesia dengan pasukan Infanteri adalah kekuatan utama dan terbesarnya.

Berikut kecabangan di TNI AD: Satuan Tempur (Satpur)

1. Infanteri (INF): adalah pasukan pejalan kaki. Merupakan pasukan terbesar dan tempur utama di TNI AD. Sedangkan Kostrad dan Kopassus merupakan bagiannya. Di Indonesia terdapat lebih dari 100 Batalyon Infanteri. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hijau. Infanteri berada di bawah Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) yang komandannya berpangkat Letnan Jenderal.

2. Kavaleri (KAV): adalah pasukan lapis baja. Fungsi utamanya sebagai Bantuan Tempur (Banpur) yang mobile. Pasukan Kavaleri tidak hanya mengandalkan Tank dan Panser sebagai alat tempur melainkan juga Kuda yang dilatih khusus berperang. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hitam. Kavaleri berada di bawah Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

3. Artileri Medan (ARM): adalah kesatuan senjata berat. Juga merupakan Banpur seperti halnya Kavaleri. Fungsi utamanya adalah bantuan tempur darat dalam misi membantu pasukan Infanteri. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Coklat. Artileri Medan atau Armed berada di bawah Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

4. Artileri Pertahanan Udara (ARH): adalah pasukan anti serangan udara. Fungsi utamanya adalah sebagai penangkis serangan udara dan membantu mengamankan objek darat dari perusakan. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Coklat Artileri Pertahanan Udara atau Arhanud berada di bawah Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur)

1. Zeni (CZI): adalah pasukan yang fungsi utamanya sebagai bantuan tempur, konstruksi dan bangunan perang. Fungsi lain adalah sebagai pasukan yang memperluas gerak kesatuan kawan dan mempersempit gerak lawan. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hijau. Zeni berada di bawah Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

2. Penerbang (CPN): adalah kesatuan yang fungsinya sebagai mobil udara, menembak untuk target dibalik bukit, serta pengintaian udara. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Merah Tua. Penerbang berada di bawah komando Pusat Penerbangan Angkatan Darat yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

3. Peralatan (CPL): adalah kesatuan yang fungsi utamanya merawat dan menguji coba alat-alat tempur. Peralatan berada di bawah Direktorat Peralatan Angkatan Darat (Ditpalad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

4. Perhubungan (CHB): adalah kesatuan yang fungsi utamanya menyampaikan dan menjaga informasi sebaik mungkin kepada kesatuan tempur. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Hijau. Perhubungan berada di bawah komando Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

Satuan Bantuan Administrasi (Satbanmin)

1. Polisi Militer (CPM): adalah kesatuan Bantuan Administrasi (Banmin). Fungsi utamanya membantu tugas kesatuan lain dalam hal administrasi dan pengurusan hukum militer. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Biru Muda. Polisi Militer berada di bawah Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Puspomad) yang komandannya berpangkat Letnan Jenderal.

2. Ajudan Jenderal (CAJ): adalah kesatuan yang fungsi utamanya mengurus administrasi militer dan umum (PNS) serta urusan dalam lainnya. Ajudan Jenderal atau Ajen berada di bawah komando Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ditajenad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

3. Pembekalan Angkutan (CBA): adalah kesatuan yang fungsi utamanya menyediakan pelayanan persediaan logistik tempur dan angkutan perang. Satuan ini dapat dibedakan dari Warna Baretnya Biru Tua. Pembekalan Angkutan atau Bekang berada di bawah komando Direktorat Pembekalan Angkutan TNI Angkatan Darat (Ditbekangad) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

4. Topografi (CTP): adalah kesatuan yang fungsi utamanya membuat peta tempur dan kepengurusan topografi. Topografi berada di bawah komando Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

5. Kesehatan Militer (CKM): adalah kesatuan yang fungsi utamanya membina kesehatan prajurit. Kesehatan Militer berada di bawah komando Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad) yang komandannya berpangkat Mayor Jenderal.

6. Keuangan (CKU): adalah kesatuan yang fungsi utamanya membina administrasi keuangan militer. Keuangan berada di bawah komando Direktorat Keuangan Angkatan Darat (Ditkuad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

7. Hukum (CHK): adalah kesatuan yang fungsi utamanya membina hukum dan peradilan militer. Hukum berada di bawah komando Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal.

(Keterangan: Tambahan C di depan nama kecabangan adalah CORPS.)

Akhir kata, Redaksi Jambidaily.com mengucapkan Dirgahayu Infanteri TNI AD ke 72 Tahun 2020. “Infanteri Profesional Kuat Bersama Rakyat”,

Daftar Pustaka: Infanteri. https://id.wikipedia.org/wiki/Infanteri

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

65 − 61 =