Persahabatan Kami dari Kuli Hingga Jadi TNI
3 min readJAMBIDAILY JAKARTA – Mengabdi untuk negara menjadi mimpi banyak pemuda di Indonesia. Salah satunya menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Seleksi yang ketat untuk menjadi prajurit terbuka untuk semua kalangan, sehingga banyak cerita inspiratif datang dari mereka yang berhasil lulus.
Salah satunya datang dari seorang pemuda yang satu ini. Adalah Haidir Anam, pemuda yang berprofesi sebagai kuli bangunan yang berhasil mewujudkan mimpinya menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD), melalui Seleksi Calon Tamtama pada 2020.
Anam, begitu sapaan akrabnya, tak terhalang oleh keadaan ekonominya yang memaksanya menjadi kuli bangunan di Jakarta. Pemuda berusia 20 tahun itu merantau ke Ibu Kota dan menjadi kuli bangunan di sekitar lokasi Markas Besar TNI AD.
“Saya di sini kerja proyek, kuli bangunan lah, kerjain saluran, masang keramik juga, mengecat segala macam lah. Upah cuma Rp120.000 tapi, Alhamdulillah cukup buat keluarga saya,” ujar Anam, dikutip dari kanal YouTube TNI AD pada tayangan Buletin TNI AD Berjudul “Persahabatan Kami dari Kuli Hingga Jadi TNI” https://youtu.be/gE7EisF2LJE, Jumat (25/12/2020).
Bekerja sebagai kuli, Anam bersyukur dengan upah pas-pasan guna menghidupi dirinya dan sembilan anggota keluarganya di kampung. Anam merupakan yatim yang ditinggal ayahnya pada 2014 silam.
Sejak itu, dirinya membantu menghidupi adik-adiknya yang diasuh oleh ibunya yang berjualan urap sehari-hari. “Saya ditinggal sama bapak saya, dia bilang sebelum meninggal ‘bapak cuma nitipin jaga adik kamu sama ibu kamu’.
Saya teringat itu terus, makanya saya pengen kerja, saya nggak mau ingkari titipan terakhir bapak saya,” ujarnya.
Anam mengenyam pendidikan hingga bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Setelah itu dirinya memutuskan bekerja sebagai kuli guna menyambung hidup. Ia mengaku bermimpi menjadi prajurit TNI sejak masih kecil, namun impian itu harus dipendamnya.
Saat bekerja di Jakarta, semangat Anam untuk mengenakan pakaian loreng kebanggan TNI kembali muncul. Seiring dengan jalan Tuhan yang mempertemukannya dengan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Jenderal Andika yang kerap berolahraga dan beraktivitas di sekitar Markas Besar TNI AD melihat Anam sebagai kuli yang penuh semangat dan pekerja keras.
Saat pendaftaran Seleksi Calon Tamtama TNI 2020 dibuka, Andika mengarahkan Anam untuk mengikuti tes. Tak berpikir panjang Anam pun bersemangat dalam mempersiapkan keperluan seleksi, mulai dari keperluan administrasi hingga persiapan fisik.
“Saya juga persiapan olahraga, jam 07.00-08.00 malam, lalu tidur, lalu lanjut jam 03.00-04.00 pagi, saya sempatkan waktu aja olahraga satu jam. Soalnya kalau saya olahraga pagi sama rombongan TNI di sini saya malu, saya kuli bangunan, saya sadar diri,” kata Anam.
Selama mempersiapkan diri, Anam dibantu oleh rekannya Sandi sesama kuli bangunan. Sandi merupakan penyandang disabilitas yang mempunyai semangat tinggi dalam bekerja.
Semangat itu dia tularkan kepada Anam. “Saya bersahabat Anam dari dulu, dekat kayak saudara. Anam pengen latihan lari pagi, saya bangunin, jam 03.00 pagi. Kata Anam dia pengen lari bareng Sandi, tapi sandinya nggak bisa lari, Sandi bisa kasih dukungan dan semangat aja,” ujar Sandi.
Anam menjalani latihan fisik dengan serius, hingga mengikuti serangkaian seleksi yang begitu ketat. Sampai akhirnya ia dinyatakan lulus menjadi prajurit TNI AD.
Hal itu memberikan kebahagian tersendiri bagi Anam, keluarganya, sahabatnya Sandi dan orang-orang di sekitarnya.
Sumber : Dispenad