Mantap, KBI Raih 3 Penghargaan di Ajang TOP CSR Award 2021

JAMBIDAILY EKONOMI – PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) meraih 3 penghargaan di ajang  Top CSR Award 2021, yaitu Top CSR Award 2021 dengan Predikat 4 Star,  Top CSR Award Kategori Khusus untuk Program Creating Shared Value dengan Program Kemitraan Sistem Resi Gudang, serta Award untuk Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai TOP Leader on CSR Commitment 2021.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tentunya sudah menjadi kewajiban kami untuk turut memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Corporate Sosial Responsibility). Untuk itu, berbagai program telah kami lakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Terkait program CSR tersebut, KBI juga telah mengadopsi konsep Creating Shared Value, dimana dengan program ini akan memberikan kemanfaatan bersama, baik itu untuk masyarakat juga untuk KBI secara Korporasi,” Ungkap Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero)

TOP CSR Awards, merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Top Business, yang bekerja sama dengan sejumlah institusi (Komite Nasional Kebijakan Governance, Yayasan Pakem, Dwika Consulting, Lembaga Kajian Nawacita, Sinergi Daya Prima, Mitra Bhadra Consulting, Solusi Kinerja Bisnis, Indonesia Shared Value Institute, dan lain-lain). Penghargaan tersebut merupakan kesinambungan dari penghargaan serupa yang diberikan tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan tahunan TOP CSR Awards ini, tidak hanya sekedar ajang pemberian penghargaan tertinggi kepada perusahaan yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/ TJSL/ Community Development yang efektif dan berkualitas saja. Namun juga sebagai sarana pembelajaran Bersama bagi para peserta, untuk meningkatkan kualitas program CSR dalam mendukung bisnis yang berkelanjutan. 

“Ada beberapa kriteria utama penilaian terhadap program CSR perusahaan peserta. Pertama, adalah bagaimana tingkat Keselarasan CSR dengan Strategi Bisnis & Penerapan CSV (Creating Shared Value). Kemudian yang kedua adalah Program CSR Unggulan di Masa Pandemi COVID-19. Hal ini menjadi penting, agar keberadaan CSR, dapat terus beperran untuk membantu perusahaan dalam kondisi dan situasi sulit seperti ini. Lalu ketiga, sejauh mana CSR perusahaan sudah mengadopsi CSR terhadap ISO 26000 Social Responsibility. Dan yang ke empat adalah bagaimana Kebijakan dan Sistem Tata Kelola CSR,” Kata Mas Achmad Daniri, Ketua Dewan Juri Top CSR Awards 2021.

Predikat 4 Star ini didapat oleh KBI, dikarenakan Sistem, Kebijakan, dan Pelaksanaan CSR yang dilakukan KBI dinilai berada di level sangat baik, dan mendukung strategi bisnis perusahaan, baik dimasa Pandemi COVID-19 maupun untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. 

Terkait Top CSR Award Kategori Khusus untuk Program Creating Shared Value dengan Program Kemitraan Sistem Resi Gudang, penghargaan ini diterima KBI terkait Kebijakan atau Program- CSR Unggulan yang dinilai hal-hal menonjol, khas, unik, berdampak besar, atau mendukung kebijakan pemerintah. Seperti diketahui, Sistem Resi Gudang merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatka kesejahteraan petani. 

Sedangkan penghargaan tentang TOP Leader on CSR Commitment 2021 kepada Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), karena dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan sistem, tata kelola, dan kebehasilan implementasi CSR di perusahaan. Sistem kebijakan, tata kelola, dan keberhasilan CSR di perusahaan, akan sulit dijalankan secara efektif, jika Top Business Leader-nya tidak memiliki komitmen yang tinggi terhadap CSR.

“Penghargaan yang kami terima ini tentunya akan menjadi semangat bagi seluruh jajaran di KBI, untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sebagai Korporasi, KBI mengedepankan aspek 3 P, yaitu People, Profit dan Planet. Dan dalam aspek Planet inilah KBI akan terus menjalankan program-program kemasyarakatan. Selain itu, program-program CSR yang kami lakukan tidak hanya bersifat charity, namun juga menekankan kepada dampak jangka panjang, serta aspek keberlanjutan,” Tandas Fajar Wibhiyadi. (*/HN/Rilis)