SMA DB 2 Kota Jambi Belum Ada yang Mendaftar, Kepsek Harap Transparansi
3 min readJAMBIDAILY PENDIDIKAN – Sekolah Menengah Atas Dharma Bhakti 2 (SMA DB 2) kota Jambi, belum mendapatkan siswa baru untuk tahun ajaran 2021/2022. Hal itu dikeluhkan Kepala karena kurangnya transparansi Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tataran Negeri.
Kepada awak media, M.Ridwan Kepala SMA Dharma Bakti 2 Kota Jambi (Rabu, 21/07/2021) menuturkan tahun ajaran 2021/2022 hingga saat ini belum mendapatkan siswa/siswi baru.
“Kami sangat sedih sekali untuk PPDB tahun ini, kami tidak sama sekali mendapatkan siswa, kategorinya masih nol karena posisi sekolah kami sangat berdekatan dengan sekolah negeri,” Ungkap M.Ridwan.
Sebenarnya SMA DB 2 Kota Jambi, telah berupaya dengan cara menghadirkan program unggulan untuk menarik minat calon siswa “Disini kami menambahkan program unggulan, dari awalnya IPA dan IPS, lalu di sore hari kami menambahkan kegiatan tahfiz. Sekarang program itu masih menyesuaikan karena belum bisa tatap muka. Kalau sekarang kita mengikuti aturan pemerintah, bahwa pembelajaran secara daring dengan cara zoom meeting (webinar-red),” Terangnya.
Saat disinggung kelulusan tahun lalu, SMA DB 2 Kota Jambi, kata M.Ridwan ada 6 Siswa. Lalu kondisi kelas 11 hanya 4 siswa, itu tidak memenuhi kebutuhan operasional sekolah.
“Tahun kemarin ada kelulusan 6 siswa, namun ketika semester 2 mereka di satukan ke SMA DB 4 dikarenakan disini kekurangan siswa. Kelas 12 ada 6 siswa, lalu kondisi kelas 11 hanya 4 siswa. Jadi kelas 12 dan 11 itu tidak memenuhi kebutuhan operasional sekolah. Maka kami berinisiatif meringankan itu dengan cara menyatukan siswa ke SMA DB 4,” Beber M.Ridwan.
Kondisi tersebut menjadi harapan M.Ridwan agar kedepan adanya transparansi dari SMA Negeri, untuk tidak membuka gelombang kedua dan ketiga.
“Saya menginginkan adanya transparansi dari SMA Negeri, untuk tidak membuka gelombang kedua dan ketiga. Kami sangat berharap karena saya sebagai kepala sekolah berjuang dan selalu berjuang untuk mendapatkan siswa, tapi hasilnya ketika siswa didapat? semester I siswa belajar namun semester II mengajukan pindah,” Urai M.Ridwan.
“Dan mirisnya, sekolah negeri yang dekat dengan SMA DB 2 menerima itu. Akreditasi mereka lebih tinggi yaitu A, SMA DB 2 Akreditasi B. Apakah bisa B ke A? faktanya bisa, itu yang miris. Saya harapkan transparansi dan keterbukaan bagi SMA Negeri untuk saling bekerja sama dengan SMA swasta,” harapnya.
Sementara itu, Juhaldi Kepala SMA Adhyaksa 1 Jambi mengharapkan adanya komitmen dalam menjalankan PPDB dengan baik sesuai surat edaran.
“Kami berpesan kepada berbagai pihak, menyampaikan kepada masyarakat luas. Kami mengharapkan adanya komitmen tahun ini, sekolah negeri dapat melaksanakan PPDB sebaik-baiknya. Jangan ada jalur-jalur lainnya, sesuai surat edaran,” Ungkap Juhaldi kepada awak media.
Dia menguraikan, tidak adanya siswa telah menyebabkan 2 SMA Swasta terpaksa tutup. Tahun ajaran 2021/2022 pihak swasta masih menunggu dari masyarakat kelanjutan PPDB yang tidak lulus di sekolah negeri, dengan harapan limpahannya itu bisa diteruskan ke swasta.
“Untuk SMA swasta di kota Jambi ada 34, 2 diantaranya sudah tutup karena tak ada siswa jadi tinggal 32. Kami mengharapkan 32 sekolah swasta ini bisa meneruskan proses kegiatan belajar mengajar, untuk saat ini pihak swasta masih menunggu dari masyarakat kelanjutan PPDB yang tidak lulus di sekolah negeri, kami minta limpahannya itu bisa diteruskan ke swasta,” harapnya Juhaldi.
Walaupun SMA Adhyaksa 1 Jambi termasuk yang sedikit beruntung karena sudah ada siswa yang mendaftar, tetapi harapan-harapan yang diutarakan Juhaldi, juga menjadi permasalahan sama bagi sekolah swasta lainnya dalam kota Jambi.
“Contoh saja di SMA Adhyaksa 1 Jambi, sampai saat ini harapan kami mendapat 5 kelas. Sudah mendaftar 94 siswa kemudian yang sudah mengembalikan formulir sebanyak 77 siswa, berarti baru ada 3 kelas. Kami berharap bisa 5 kelas, seperti tahun lalu alumni sebanyak 146 siswa atau 5 kelas, paling tidak minimal seperti itu. Ini tidak hanya SMA Adhyaksa 1 Jambi, kami termasuk yang sedikit beruntung ketimbang sekolah swasta lainnya,” Tandasnya. (*/HN)